12 Nama Bulan Islam di Kalender Hijriah Lengkap dengan Penjelasannya
Tuturmama – Sebagai umat Muslim alangkah baiknya jika kita bisa mengetahui nama bulan Islam sesuai dengan kalender Hijriah. Hal ini akan membantu kita dalam menentukan momen penting perayaan Islam.
Selain itu, hal lain yang harus kita ketahui juga adalah pembagian dan penghitungan bulan Islam. Yakni di mana waktu sebetulnya ada banyak dasarnya. Contoh saja penghitungan tahun baru Imlek akan berbeda dengan penghitungan tahun baru kalender biasa. Hal ini juga berlaku untuk nama hari serta bulan.
Di Indonesia sendiri nama yang sering kita gunakan untuk hari dan bulan berdasar pada kalender biasa. Penghitungan hari Jawa serta nama bulan – bulan Islam. Nah, untuk artikel ini, mari melihat lebih dalam mengenai nama – nama bulan Islam beserta penjelasannya.
Sistem Kalender dalam Islam
Standar kalender bulan seperti yang kita semua tahu menggunakan sistem Masehi. Di dalam sistem penghitungan bulan ini terdapat 12 bulan mulai dari Januari sampai dengan Desember.
Di kalender Islam hal ini juga sama yaitu 12 bulan tapi nama dan penghitungan hari di dalamnya juga berbeda. Nama sistem kalender Islam ini kita menyebutnya juga sebagai kalender Hijriyah.
Kalender Hijriah berasal dari penanggalan tradisional asal Arab. Jika kita mencari persamaannya, kalender ini sama seperti saat Indonesia menggunakan kalender Kejawen (Kalender dengan nama – nama hari Jawa).
Walaupun berasal dari budaya tradisional, kalender Hijriyah lebih berunsur religious. Pada tahun pertama kalender ini Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah. Untuk memperingati hal ini, maka kalender ini muncul.
Perbedaan yang paling menonjol dari kalender Hijriah dengan kalender Masehi adalah penggunaan peredaran bulan. Kalender Masehi berbasis dari waktu rotasi bumi dan juga revolusinya mengitari matahari, jadi bisa kita sebut sebagai sistem kalender ini berbasis matahari.
Nah, karena perbedaan ini, pergantian hari atau tanggal pada kalender Hijriah terjadi bukan saat tengah malam tapi saat waktu Maghrib. Yakni berkaitan dengan terbenamnya matahari dan berganti dengan bulan.
Pada kalender Masehi jumlah hari adalah 365 pada tahun biasa dan 366 pada tahun kabisat. Sedangkan di kalender Hijriah jumlahnya lebih sedikit yaitu 354 untuk tahun biasa dan 355 di tahun kabisatnya.
Selisih ini menyebabkan hari raya dalam Islam selalu bergerak di kalender dan pemerintah Indonesia harus menyesuaikan masa liburan besar dari tahun ke tahun. Saat ini pun banyak jam digital masjid yang menggunakan sistem penanggalan hijriah.
Nama Bulan Islam
Selain penghitungan yang berbeda, nama bulan di kalender Hijriah juga berbeda dari kalender masehi. Dalam kalender Hijriah nama bulan ini memiliki arti tersendiri dalam sejarah Islam dan biasanya merupakan pengingat kejadian di masa awal Islam muncul.
Nah, untuk urutan nama dan bulan kalender Hijriah ini adalah sebagai berikut. Yuk, simak dengan baik dan jika bisa kalian harus menghapalkannya!
Muharram
Safar
Rabi’ul Awal
Rabi’ul Akhir
Jumadil Awal
Jumadil Akhir
Rajab
Sya’ban
Ramadhan
Syawal
Dzulka’dah
Dzulhijah
Makna Bulan Islam
Karena masing – masing bulan memiliki arti dan maknanya sendiri, mari kita melihat tiap bulannya satu per satu dengan sehingga kita bisa mengetahui apa arti dari bulan ini sebenarnya.
-
Muharram
Bulan awal dalam kalender Hijriah adalah Muharram. Tanggal 1 Muharram biasa kita peringati sebagai tahun baru. Dalam bulan ini terdiri dari 30 hari.
Arti kata Muharram sendiri adalah yang haram atau yang tidak boleh. Dalam pengertian ini, kalian juga bisa menyebutkannya sebagai bulan pantangan.
Mengapa bulan ini bermakna demikian? Alasan awalnya adalah kepercayaan bahwa bulan ini merupakan awalan baru dan tidak boleh kita mulai dengan peperangan. Dalam sejarah, hal ini memang menjadi ketaatan bagi orang Arab sendiri, perang tidak pernah terjadi saat Muharram.
-
Safar
Bulan kedua kita sebut Safar atau Shofar. Dalam bulan ini terdiri dari 29 hari. Arti kata Safar secara sederhana kita sebut kosong. Nama ini menunjukan peringatan untuk pemuda – pemuda arab agar pergi merantau dari perkampungannya.
-
Rabi’ul Awal
Selanjutnya ada bulan ketiga dalam kalender Hijriah yang terdiri dari 30 hari. Arti nama bulan ini berasal dari masa kembalinya pemuda – pemuda yang tadinya merantau. Sebagai informasi, tanggal 12 di bulan ini merupakan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
-
Rabi’ul Akhir
Bulan yang keempat adalah Rabi’ul Akhir atau Rabi’uts Tsani yang terdiri dari 29 hari. Nama bulan ini berasal dari kegiatan menggembala dan berternak oleh orang yang telah menetap dari perantauan di bulan Rabi’ul Awal.
-
Jumadil Awal
Selanjutnya adalah Jumadil Awal yang kita sebut juga Jumadil Ula, di mana bulan ini terdiri dari 30 hari. Arti dari bulan ini sendiri adalah mulainya kekeringan. Nama ini berasal dari kejadian sulit bertanam dan beternak pada awal penggunaan sistem kalender Hijriah.
-
Jumadil Akhir
Bulan ini terdiri dari 29 hari dan memiliki nama lain yaitu Jumadil Tsaniyah. Nama bulan ini berasal dari disambutnya bulan baru yang bebasnya masa sulit yang diawali pada Jumadil Awal.
-
Rajab
Bulan ketujuh pada kalender Hijriah ini terdiri dari 30 hari. Rajab di sini memiliki arti mulia dan juga menahan diri. Pada awalnya orang Arab memasukan bulan ini sebagai bulan suci tapi sekarang hal ini sudah jarang dilakukan. Bulan ini juga adalah bulan terjadinya Isra’ dan Mi’raj.
-
Sya’ban
Bulan kedelapan ini terdiri dari 29 hari. Dari segi nama, bulan ini bisa diartikan berkelompok. Bulan ini dinamakan demikian karena sejarahnya pada bulan ini orang Arab berpencar untuk membentuk kelompok dalam mempertahankan komunitasnya. Kegiatan ini bisa berupa mencari air, beternak, dan pekerjaan lain yang bermanfaat bagi penduduk komunitas tersebut.
-
Ramadhan
Pada bulan kesembilan ini, Anda tentu tidak asing lagi. Bulan ini terkenal karena sangat spesial bagi kaum Muslimin. Dari arti nama, Ramadhan berarti sangat panas. Nama ini berasal dari tujuan dirayakannya Ramadhan, yaitu membakar dosa – dosa selama hidup.
Pada bulan ini, umat Islam melakukan puasa selama 30 hari yang merupakan lama bulan ini. Dari ajaran Islam, jika Anda beribadah dan melakukan puasa, nilai pahala akan berlipat ganda di hadapan Allah.
Nah, apakah Ramadhan 2022 kemarin kamu sudah mengetahui informasi ini? Jika iya, maka kamu pun sudah tahu bahwa lebaran 2022 termasuk ke dalam bulan apa.
-
Syawal
Bulan Syawal memiliki arti kebahagiaan yang spesial dan hanya terdiri dari 29 hari. Bulan ini mendapat arti kebahagiaan karena merupakan bulan yang penuh berkah. Pada tanggal 1 Syawal, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Di Arab sendiri bulan ini bertepatan dengan bulan dimana unta betina bisa diperah susunya.
-
Dzulka’dah
Bulan kesebelas ini terdiri dari 30 hari dan memiliki arti istirahat. Dari perayaan besar di Syawal bangsa Arab menetapkan hari ini sebagai hari tenang. Karena itu pada bulan ini ditetapkan juga pantangan untuk perang.
-
Dzulhijah
Bulan terakhir di kalender Hijriah ini menandakan bulan suci untuk menunaikan haji. Biasanya bulan ini terdiri dari 29 hari, tapi di tahun kabisat (4 tahun sekali) harinya menjadi 30. Pada bulan ini umat Islam dianjurkan untuk berbagai dengan menyembelih hewan kurban. Tepatnya hal ini dilakukan pada Idul Adha yang bertepatan pada tanggal 10 Dzulhijah.
Bagaimana? Cukup menarik bukan informasi nama bulan – bulan Islam dan artinya? Semoga informasi ini dapat berguna untuk memperluas wawasan kalian semua, ya! Orang tua juga bisa menggunakan informasi ini untuk mendidik anak mengenal agamanya lebih dalam.
Sumber Gambar: freepik.com