41 Sifat Suami Durhaka Kepada Istri
Tuturmama Suami durhaka ternyata juga ada loh, Ma! Jadi tidak hanya anak atau istri yang bisa mendapat cap durhaka, suami pun juga! Nah, apa saja sifat suami durhaka tersebut?
Sebelum itu, perlu kita ketahui bahwa tanggung jawab seorang suami sangatlah besar terhadap kehidupan istri dan juga anak-anaknya. Ketika ijab terucap, ketika itu pula seorang suami berikrar untuk bertanggung jawab terhadap kehidupan istrinya.
Mulai saat itulah, seorang istri wajib untuk taat dan patuh terhadap perintah suami. Akan tetapi, hal ini bukan berarti suami terhadap istri bukan berarti suami dapat bertindak sewenang-wenang. Tidak jarang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari kasus kekerasan dalam rumah tangga yang membuat istri menderita.
Tidak jarang seorang suami melakukan berbagai tindakan yang justru menyimpang dari tanggungjawabnya mengayomi keluarga. Berbagai tindakan suami yang tidak sesuai itu bisa jadi sebagai suatu tindakan durhaka dari seorang suami terhadap istri.
Nah, apakah saja sifat durhaka tersebut? Inilah beberapa sifat suami durhaka kepada istri yang bisa kita perhatikan!
-
Menjadikan Istri sebagai Pemimpin Rumah Tangga
Biasanya istri menjadi pemimpin rumah tangga ialah karena sifat pemalas suami. Di mana ia tidak mau bekerja sehingga mengharuskan istri bekerja keras mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
10 Tanda Ini Menunjukkan Istri Tidak Bahagia dengan Pernikahannya
Kewibawaan seorang suami akan hilang jika hal tersebut terjadi. Bisa jadi istri akan lebih berkuasa dan bisa mengatur rumah tangga sesuka hatinya karena suami tidak mau melaksanakan tanggung jawabnya.
-
Menelantarkan Belanja Istri
Istri berkewajiban sebagai ibu rumah tangga. Ia harus mencukupi kebutuhan keluarga dengan membelanjakan uang yang berasal dari suami. Misalnya saja kebutuhan untuk memasak, membeli kebutuhan dapur, dan sebagainya.
Namun beberapa suami tidak mempedulikan atau bahkan tidak memberikan uang belanja kepada istri. Maka kondisi tersebut seperti seorang pemimpin perusahaan yang tidak mau menggaji karyawannya.
-
Tidak Memberi Tempat Tinggal yang Aman bagi Istri
Merupakan suatu kewajiban bagi seorang suami untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi istri dan keluarga. Layak bukan berarti bermewah-mewahan. Tetapi bisa melindungi istri dari hujan, terik matahari, atau dari gangguan kehidupan luar.
Bahkan seorang suami yang telah menceraikan istrinya saja masih harus memberikan nafkah dan juga tempat tinggal yang layak selama masa iddah. Apalagi jika wanita masih menjadi istri yang sah, tentu seorang suami harus memberikan sesuatu yang lebih baik dari itu.
https://tuturma.ma/saat-istri-sakit-suami-tidak-peduli-lakukan-ini-agar-ia-lebih-peka/
-
Tidak Melunasi Mahar
Seorang suami yang telah menjanjikan suatu mahar kepada istrinya maka ia wajib untuk memenuhinya. Dan apabila suami tidak mampu memenuhi mahar tersebut dengan materi yang ada, maka ia bisa berhutang kepada sang istri.
Namun jika hutang tersebut tidak suami lunasi, maka sama saja suami tersebut durhaka kepada istrinya.
-
Menarik Mahar Tanpa Keridhoan Istri
Mahar adalah untuk istri karena agama menghormati kedudukan istri. Jika suatu ketika ternyata suami menarik mahar tersebut padahal istri tidak menghendakinya, maka suami telah bersikap durhaka kepada sang istri.
-
Melanggar Persyaratan Istri
Calon istri yang mengajukan persyaratan kepada calon suami, selama tidak melanggar syariat, hukumnya boleh di dalam agama. Dalam kondisi tersebut, calon suami harus memenuhinya.
Apabila suami tidak memenuhi atau melanggar persyaratan yang istri berikan, maka suami termasuk melanggar perintah agama dan durhaka kepada istri.
-
Mengabaikan Kebutuhan Seksual Istri
Kebutuhan seksual istri tidak boleh suami abaikan. Istri harus memperoleh kepuasan seksual yang sama seperti yang suami dapatkan. Dengan kata lain, suami harus mengupayakan agar istri memperoleh kepuasan tersebut.
-
Menyenggamai Istri Saat Ia Sedang Haid
Ketika haid, istri berada dalam kondisi sakit. Artinya, kondisi kesehatannya sedang kurang baik dengan keluarnya darah kotor dari tubuhnya.
Jika seorang suami menyenggamai istri padahal istri sedang haid, maka sama saja suami menyakiti seorang istri. Hal tersebut bertentangan dengan aturan agama dan merupakan tindakan durhaka kepada istri.
-
Menyenggamai Istri Lewat Duburnya
Lubang dubur bukanlah tempat suami untuk menyenggamai istrinya. Karena itulah seorang suami harus menjauhi lubang dubur saat bersenggama dengan istrinya.
-
Menyebarkan Rahasia Hubungan dengan Istri
Pasangan suami istri harus melakukan hubungan intim di tempat yang tidak terlihat oleh orang lain,. Bahkan suaranya tidak boleh terdengar oleh orang lain. Jika suami menyebarkan rahasia hubungan dengan istri maka hal tersebut termasuk tindakan durhaka seorang suami.
-
Menuduh Istri Berzina
Menuduh istri berzina sama saja merendahkan martabat seorang istri. Kehormatan dan harga diri seorang istri akan rusak melalui tuduhan tersebut. Jika suami menuduh istri berzina tanpa menunjukkan adanya bukti maka suami telah durhaka kepada istri.
-
Memeras Istri
Memeras istri yang adalah melakukan tindakan yang dapat memicu seorang istri untuk meminta cerai. Sehingga suami bisa meminta kembali maharnya. Karena ketika seorang istri meminta cerai dari suami, maka suami berhak untuk meminta kembali maharnya.
-
Merusak Martabat Istri
Tindakan suami yang dapat merusak martabat istri ialah menggunakan kata-kata kasar kepada istri. Sehingga istri tersinggung atau merasa ia rendahkan. Selain itu, suami juga membicarakan keburukan istri di depan orang lain.
-
Memukul (Tanpa Peringatan Lebih Dulu)
Kesalahan sebesar apapun yang istri lakukan hendaknya tidak dibalas menggunakan kekerasan. Jika suami memukul istri tanpa memberikan peringatan lebih dulu, maka suami telah durhaka kepada istri.
-
Menyenangkan Hati Istri dengan Melanggar Agama
Menyenangkan hati seorang istri adalah kewajiban bagi suami. Namun jika hal tersebut suami lakukan dengan melanggar tuntunan agama, sudah tentu hal tersebut tidak benat.
-
Mengajak Istri Berbuat Dosa
Berbuat dosa sudah tentu terlarang oleh tuntunan agama. Apalagi jika seorang suami berbuat dosa atau bahkan mengajak istri untuk berbuat dosa. Hal tersebut sama saja dengan tindakan suami mengajak istri untuk memasuki pintu neraka.
Aku Merasa Stres karena Selalu Diabaikan Suami, Hidupku Jadi Sepi dan Tidak Bersemangat
-
Memadu Istri dengan Saudari atau Bibinya
Di dalam Islam, suami memang boleh untuk poligami. Namun, jika suami memadu istri dengan saudari atau bibinya maka sama saja tindakan itu sebagai durhaka kepada istri.
-
Berat Sebelah dalam Menggilir Istri
Seorang suami yang berpoligami harus adil dalam segala hal. Termasuk dalam memenuhi kebutuhan batin istri. Jika suami tidak bisa adil atau berat sebelah dalam menggilir istri maka hal tersebut termasuk durhaka kepada istri.
-
Menceraikan Istri Solehah
Istri yang solehah adalah anugerah yang seharusnya suami syukuri. Namun, seorang suami yang lebih mementingkan nafsu ketimbang keimanannya kemudian menceraikan istrinya yang solehah, maka sama saja ia melanggar tuntunan agama.
-
Mengusir Istri dari Rumah
Meskipun suami dan istri sedang berselisih, namun seorang suami tidak boleh mengusir istrinya dari rumah. Mengusir istri dari rumah sama saja menyebarluaskan aib keluarga ke hadapan banyak orang. Karena itulah, mengusir istri dari rumah saja dengan sikap durhaka suami.
-
Tidak Menyuruh Istri dan Anak untuk Menegakkan Syariat Agama
Seorang suami adalah pemimpin dalam sebuah keluarga. Maka wajib baginya untuk menyuruh istri dan juga anaknya untuk menegakkan syariat agama. Seperti sholat, berbuat baik, bertaubat, dan berakhlak mulia.
Menghadapi Suami Egois dan Pemarah, Lakukan Ini agar Ia Berubah
Jika suami tidak menyuruh hal tersebut kepada istri dan anaknya, maka sama saja suami menjauhkan istri dan anak dari agama mereka.
-
Tidak Memberikan Contoh yang Baik Kepada Istri
Selain mengajak istri untuk menjalankan syariat agama, seorang suami juga harus memberikan contoh yang baik kepada istri.
Jika suami justru memberikan contoh yang buruk dengan melakukan perbuatan dosa maka hal itu juga termasuk sebagai perbuatan durhaka kepada istri.
-
Melecehkan Pihak Keluarga Istri
Saat suami istri bersatu dalam ikatan pernikahan, maka keluarga dari pihak suami sudah menjadi keluarga istri, begitu pula sebaliknya. Ketika suami tidak bisa menghormati pihak keluarga istri atau bahkan melecehkan pihak keluarga istri maka hal tersebut termasuk tindakan durhaka kepada istri.
- Memperlakukan Istri dengan Kasar
- Membebani Kerja Istri di Luar Kemampuannya
- Selalu Menyesali terhadap Perbuatan Istri/Lari dari tanggung Jawab.
- Berprasangka Buruk Kepada Istri
- Selalu Mencari-cari Kesalahan Istri
- Melupakan Jasa Baik yang Telah Dilakukan oleh Istri
- Membanding-bandingkan Istri dengan Orang Lain
- Jarang Sekali Memuji Kebaikan Istri
- Tidak Memberi Pesangon Kepada Istri Pada Masa Iddah
- Tidak Pernah Mentarbiyah istri dan Tidak Pernah Memotivasi Istri untuk Berbuat Baik
- Membiarkan Istri Membuat Nusyuf
- Bepergian Lama Tanpa Izin Kepada Istri
- Menolak Kebutuhan Istri
- Menempatkan Istri Serumah dengan Ipar Laki-laki
- Menikah Lagi Tanpa Seizin Istri
- Berselingkuh dengan Wanita Lain
- Lebih Mementingkan Kepentingan Saudaranya
- Tidak Memperhatikan Kebutuhan Istri Lahir dan Batin
Demikian beberapa perilaku suami druhaka kepada istri. Meskipun suami adalah seorang pemimpin dalam keluarga, namun ia tidak boleh menyalahgunakan wewenangnya sebagai seorang pemimpin. Atau bahkan bertindak sesuka hatinya hingga membuat hati istrinya terluka.
Sumber Gambar: freepik.com
0 Comments