Tuturmama – Child Grooming menjadi perbincangan yang mengganggu terutama di kalangan para orang tua. Ini karena jenis kejahatan ini sungguh tidak terduga dan termasuk ke dalam modus pedofilia masa kini.

Kejahatan seksual terhadap anak sering terjadi secara halus tanpa orang tua sadari dan bahkan pelakunya adalah orang terdekat. Salah satu modus kejahatan seksual kepada anak adalah child grooming, yakni sebuah modus pedofilia baru dan ciri predator seksual.

Sebelum terjadi kepada anak-anak kita dan mengancam masa depan mereka, orang tua harus mengetahui apa dan bagaimana ciri child grooming dan bagaimana cara mencegah child grooming. Di bawah ini adalah penjelasan lengkap yang bisa papa dan mama pelajari.

Apa itu Child Grooming?

Eksploitasi seksual anak merupakan salah satu bentuk kekerasan pada anak yang sangat berbahaya. Hal ini dapat terjadi pada anak yang pelukanya adalah orang dewasa yang tidak kita kenal atau bahkan mereka yang dekat dengan anak.

Saat melakukan kejahatan ini, pelaku dapat menggunakan ancaman fisik, finansial, emosional, menggunakan identitas palsu, dan sebagainya. Salah satu bentuk eksploitasi seksual anak child grooming ini terjadi saat orang dewasa mendekati anak. Namun dengan tujuan untuk pelecehan seksual.

Kata Grooming merujuk pada tindakan mendekati anak dan berusaha akrab dengannya. Untuk kemudian membangun hubungan baik dan kedekatan emosional. Bahayanya pendekatan ini bisa pelaku lakukan kepada anak atau kepada orang tuanya.

7 Rekomendasi Film Animasi untuk Menghabiskan Waktu Bersama Anak

Tindakan ini sering para pedofilia lakukan sebelum mereka menyakiti korban secara seksual. Sehingga korban tidak sadar dan menganggap baik si pelaku bagi sang buah hati.

Cara Pelaku Mendekati Korban

Pada awalnya pelaku akan berlagak seperti orang baik, penyayang, dan ramah. Tujuannya adalah agar korban atau keluarganya merasa aman dan nyaman untuk memiliki hubungan yang normal dengan pelaku.

Hal tersebut berlangsung secara bertahap hingga korban tidak menyadari bahwa ia sedang mendapat tindakan eksploitasi secara seksual. Atau korban menyadarinya akan tetapi tidak memiliki pilihan selain menyerahkan diri dan rela mendapat pelecehan.

Kegiatan ini dapat berlangsung dalam jangka waktu lama, berbulan-bulan, bahkan tahunan. Perlahan pelaku akan mendapat kepercayaan dari keluarga untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak. Saat itulah pelaku bebas melakukan pelecehan dan kekerasan seksual.

Grooming pada anak usia ini sering terlihat seperti hubungan anak dan orang tua yang normal. Apalagi anak di usia dini mudah lengket kepada orang dewasa yang dapat mengambil hati si anak.

Tanda Child Grooming

Terdapat tanda yang bisa orang tua perhatikan apakah ada kemungkinan sang buah hati terkena child grooming. Di antaranya adalah anak memiliki hadiah-hadiah baru tanpa sepengetahuan orang tua.

Tanda selanjutnya adalah anak mendapat pesan dari orang yang mereka kenal secara online. Sering bercerita tentang orang dewasa yang suka bermain dengan mereka, atau ingin pergi sendiri ketika ingin menemui seseorang.

Heboh Hepatitis Misterius di Indonesia, Ini Tips Agar Anak Terhindar!

Selain itu anak juga tidak mau menceritakan dari mana hadiah-hadiah itu berasal. Bahkan anak tidak mau menceritakan kegiatannya dan lebih sering menghabiskan waktu sendirian di kamar.

Tanda grooming pada remaja Remaja adalah saat ia mulai ingin memiliki rahasia dan dunianya sendiri. Keterbukaan dengan keluarga sangat penting untuk dapat mengenali ciri-ciri grooming seperti ini.

Ciri grooming pada remaja di antaranya adalah ia memiliki hubungan dengan orang yang jauh lebih tua. Ia juga biasanya memiliki banyak hadiah baru tapi tidak ingin menjelaskan dari mana asalnya.

Merahasiakan kegiatan mereka, seperti dengan siapa atau kemana mereka pergi. Anak sering bolos sekolah atau ekstrakurikuler, tiba-tiba tidak ingin berkumpul lagi dengan teman-temannya yang lama.

Selain itu anak juga mendapat banyak pesan pribadi dari orang yang ia kenal secara online. Anak juga tidak ingin bersama orang lain saat bersama pacarnya dan tiba-tiba menjadi sangat tertutup.

Tanda Pada Pelaku Child Grooming

Tanda ini tidak hanya ada pada anak tetapi juga ada pada pelaku kejahatan seksual yang kerap melakukan grooming. Ciri-cirinya dari sisi pelaku adalah:

• Sering menawarkan untuk mengantar anak ke tempat les atau aktivitas lain.
• Menawarkan untuk mengasuh anak saat berkemah atau acara bersama.
• Sering membelikan orang tua hadiah.
• Menunjukkan ketertarikan yang teramat sangat terhadap aktivitas anak, perilaku, prestasi, atau hal-hal pribadi lain.
• Sering menawarkan bantuan kepada keluarga, misalnya membetulkan perkakas yang rusak, berkebun, dll.
• Bermain dengan anak dan suka menyentuh anak secara non seksual.
• Berusaha mendekati salah satu orang tua, termasuk berusaha menjalin hubungan romantis.
• Jika ada orang asing atau bahkan orang yang papa dan mama kenal di sekitar anak dan bersikap seperti itu, maka kalian perlu waspada. Jangan terlalu mengabaikannya namun jangan juga asal menuduh.

Kenali Faktor Penyebab LGBT agar Anak dan Keluarga Terhindar

Nah, selanjutnya hal yang plaing penting adalah bagaimana agar tindakan kejahatan seksual ini tidak terjadi kepada anak kita. Bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak dengan seksama!

Cara Mencegah Child Grooming

Tidak mudah untuk mendeteksi grooming sejak dini, apalagi jika pelaku adalah orang yang sangat dekat dengan keluarga. Namun, beberapa cara ini dapat papa dan mama terapkan untuk melindungi anak dari pelecehan seksual tersebut.

• Jangan biarkan orang yang dicurigai hanya bersama anak.
• Jangan biarkan seseorang terlalu sering membantu atau memberi pada anggota keluarga.
• Selalu jaga komunikasi dengan anak.
• Tanyakan latar belakang orang yang kalian curigai pada kenalan atau keluarga yang lain.
• Tanyakan perasaan anak terhadap orang yang papa dan mama curigai, apakah anak merasa terganggu atau tidak.
• Usahakan orang tua memiliki akses ke media sosial anak.
• Ajarkan anak sentuhan boleh dan tidak boleh.
• Berkenalanlah dengan teman, guru atau orang lain di circle anak.

Hal ini akan memudahkan jika orang tua membutuhkan informasi tentang orang yang kalian curigai di sekitar anak. Sehingga meski tidak bisa selalu bersama anak, orang tua tetap bisa memantau keamanan sang buah hati.

Ketika seseorang sudah menunjukkan tanda-tanda grooming kepada anak, jangan ragu untuk memutuskan hubungan itu. Bersikap tegas akan sangat penting untuk keselamatan anak.

Ingin Anak Anda Cerdas? Terapkan 4 Cara Stimulasi Sesuai Usianya

Jika perlu orang tua harus memberitahu pihak sekolah atau les anak untuk tidak mengizinkan orang itu mendekati dan menjemput anak. Jika anak sudah remaja dan terlibat hubungan asmara dengan pelaku, jangan ragu untuk memutuskan hubungan itu.

Selalu dukung anak untuk menghargai tubuhnya dan berkata tidak pada orang yang berusaha melecehkannya. Orang tua juga harus melaporkan jika tindakan pelaku sudah semakin meresahkan.

Siapa saja bisa menjadi pelaku child grooming?

Ketahuilah bahwa siapa pun bisa menjadi pelaku pelecehan ini. Tidak mengenal apakah oa adalah seorang pria, wanita, profesional, maupun pelaku yang seolah tidak mungkin melakukan kejahatan. Bahkan orang-orang terdekat korban juga bisa menjadi pelaku.

Sangat sulit untuk menentukan suatu tindakan adalah child grooming atau tidak sampai si pelaku akhirnya melakukan pelecehan. Sehingga orang tua harus terus waspada akan bahaya ini dan menjaga anak-anak dengan baik melalui tips mendidik anak.

Sumber Gambar: freepik.com