Tuturmama – Membahas mengenai perselingkuhan dan hancurnya rumah tangga akibat orang ketiga, saya memiliki satu kisah yang cukup menarik. Kisah ini berasal dari salah seorang teman saya, sebutlah dia, SA.

Kisah ini bermula sewaktu SA masih remaja, kisah mengenai perselingkuhan kedua orang tua dan hancurnya rumah tangga akibat orang ketiga.

Kedua orang tua SA merupakan dokter, mereka bahkan membangun rumah sakit bersama-sama. Keduanya sangat baik khususnya pada keluarga kami.

Waktu itu, saya memiliki nenek yang sedang sakit keras. Ibu SA sangatlah berjasa pada keluarga saya dalam pengobatan nenek. Saya sangat mengagumi beliau dan keluarganya.

Awalnya Keluarga Harmonis, Namun Hancur Akibat Orang Ketiga

Pada awalnya kehidupan keluarga mereka sangatlah harmonis. Sekalipun kedua orang tua SA sibuk, mereka tetap meluangkan waktu untuk melakukan family time. Mereka bahkan kerap kali melakukan family trip ke beberapa daerah hingga ke luar negeri.

Cerdas Menyikapi Lawan Jenis agar Rumah Tangga Harmonis

Bagi saya yang waktu itu masih muda, saya melihat keluarga SA sebagai keluarga harmonis dan ideal. Keluarga mereka kompak, mereka juga baik dan tetap rendah hati terhadap orang-orang di sekelilingnya.

Sebagai dokter, orang tua SA juga sangat ramah. Namun ternyata, tidak ada yang namanya manusia sempurna, tak ada gading yang tak retak. Keluarga yang luar biasa mengagumkan itu juga memiliki tantangan dalam rumah tangga mereka.

Kejadian Tak Terduga dalam Keluarga SA

Saat itu SA baru saja menjadi mahasiswa baru sebelum kemudian kejadian tidak terduga tersebut hadir bak hujan di tengah-tengah matahari yang terik. Muncul rumor bahwa ayah dari SA memiliki selingkuhan di rumah sakit.

Pada awalnya, orang-orang tidak percaya dengan rumor tersebut. Sampai akhirnya sosok yang diduga selingkuhan ayah SA menghubungi SA.

Perempuan itu merupakan salah seorang perawat di rumah sakit keluarga SA. Ia menghubungi SA dan keluarganya, lalu memberitahu bahwa ia sedang mengandung anak dari ayah SA. Tentu saja, hal ini menjadi awal pemicu dari keretakan keluarga mereka.

Ikhtiar Menjaga Kesehatan Mental Wanita Karier

Singkat cerita, si perawat ini terus meneror SA agar dibantu mencari tempat aborsi. Alasannya karena jika ayah SA tidak mau bertanggung jawab, lebih baik anak itu ia gugurkan saja.

Ibu yang Selingkuh karena Sakit Hati

Sementara masalah tersebut masih belum menemui titik temu, ibu SA yang sudah jenuh karena bertengkar terus-terusan dengan suaminya mulai mencari pelampiasan.

Kala itu, ibu SA memutuskan untuk mencari pasangan lain menggunakan aplikasi. Ibu SA sempat berhubungan dengan lelaki lain selama masa pernikahannya di ujung tanduk.

SA menanyakan alasan di balik tindakan sang ibu. Bagaimanapun, berselingkuh dengan lelaki lain sudah jelas tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Ia tidak mengerti mengapa ibunya memilih untuk membuat masalah semakin runyam.

Kemudian ibu SA hanya menjawab, “Papa kamu yang duluan….”

Kisah Teladan Akibat dari Memandang Rendah Orang Lain

Meski kesannya kekanak-kanakan, tetapi rasa sakit yang ibu SA rasakan pasti tidak bisa kita ukur. Sosok yang sangat ia percaya, sosok suami sekaligus rekan bisnisnya justru memutuskan menodai ikatan pernikahan mereka.

Parahnya, ayah SA memiliki anak lain di luar pernikahan mereka yang sudah berjalan puluhan tahun. Kenyataan itu pasti sungguh sangat menyakitkan bagi ibu SA sehingga ia melakukan hal yang tidak seharusnya.

Memilih Berlapang Dada dan Menerima Kenyataan

Saat SA terdesak oleh selingkuhan ayahnya untuk mencari dokter aborsi, SA akhirnya memilih untuk berlapang dada. Ia menjernihkan pikiran dan tidak mengambil keputusan yang tergesa-gesa.

Kala itu, SA memberitahu selingkuhan ayahnya agar tidak menggugurkan kandungan. Meski perbuatannya salah, tetapi anak itu sama sekali tidak memiliki kesalahan. Bila ia menggugurkannya, maka ia sekali lagi akan melakukan dosa karena membunuh janinnya sendiri.

Alternatif Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak untuk Ibu yang Bekerja

Pernikahan yang berjalan puluhan tahun dan memiliki banyak sekali kenangan indah itu pun harus berakhir. Pada akhirnya, orang tua SA memilih untuk bercerai. Ayahnya kini memilih untuk menikah lagi dengan selingkuhannya dan ibu SA juga memiliki kekasih lain.

Keluarga Harmonis Hanya Tinggal Kenangan Akibat Orang Ketiga

Pernah sekali SA mengunggah foto keluarganya saat mereka masih bersama-sama. Lalu ia juga menuliskan perasaannya dalam unggahan tersebut. Ia menuliskan betapa bahagianya mereka sebelum kehadiran pihak ketiga tersebut.

Saya yang dulu sangat mengagumi keluarga itu turut bersedih melihat kondisinya. Saya juga tidak habis pikir, sebuah pernikahan bisa mengalami keretakan meski sudah berjalan selama belasan bahkan puluhan tahun akibat orang ketiga.

Rumah besar milik keluarga tersebut kehilangan kehangatannya kala itu. Kemudian perihal rumah sakit, pada akhirnya rumah sakit masih tetap berjalan meski kedua orang tua SA memilih berpisah.

Sekalipun tidak bersama lagi, mereka tetap memutuskan melanjutkan hal yang telah mereka mulai bersama.

Mama, Papa, Miliki 7 Sifat Ini agar Pernikahan Selalu Harmonis

Saat kejadian tersebut terjadi, SA masih dalam masa pendidikan. Sekarang ia sudah mendapatkan gelar dokternya. SA mengambil karir hidupnya dengan mengikuti jejak kedua orang tuanya.

Terlepas dari semua hal yang terjadi, setiap orang masih harus melanjutkan hidup. Ayah SA dengan kehidupan barunya, ibu SA juga akhirnya juga memilih untuk menikah lagi dengan kekasihnya, dan SA pun terus melangkah dengan pilihan hidupnya sendiri.

Akibat Orang Ketiga, Keluarga Harmonis pun Bisa Hancur

Hal yang bisa kita petik dari kejadian ini adalah keratakan dalam rumah tangga bisa saja terjadi di kehidupan keluarga manapun. Keluarga yang kita lihat terlihat baik-baik saja, boleh jadi memiliki masalah dan tantangannya sendiri.

Hal yang sebaiknya kita lakukan setelah mengetahui cerita di atas adalah memelihara dan mengusahakan yang terbaik untuk keluarga. Menjaga komunikasi suami istri agar rumah tangga tetap harmonis dan bahagia.

Dampak Negatif Perselingkuhan yang Aku Rasakan

Sekalipun mungkin kita bukan berasal dari keluarga yang terpandang, tetapi selama keluarga masih saling mendukung, kita harus bersyukur akan hal tersebut. Jangan sampai merelakan kebahagiaan keluarga hancur akibat orang ketiga.

Pernikahan zaman sekarang banyak tantangannya. Hal yang bisa kita lakukan adalah memegang teguh komitmen yang telah kita tetapkan.

Sekalipun mungkin banyak badai di luar sana yang mencoba untuk menggoyahkan bahtera rumah tangga kita. Percayalah, selama kita masih diberi kekuatan oleh Yang Maha Kuasa, kita pasti mampu melewatinya.

Semoga keluarga kita semua senantiasa di bawah lindungan-Nya.

Sumber Gambar: freepik.com