Akibat Strict Parents Aku Menjadi Remaja Kuper
Tuturmama – Tahun ini usiaku genap 18 tahun, sudah lewat satu tahun sejak aku merayakan sweet seventeen yang katanya sangat berkesan. Sayangnya aku tidak merasakan apa yang orang katakan akibat strict parents yang papa dan mama terapkan.
Tak hanya sebatas itu, dampak strict parents tersebut sangat besar bagi kehidupanku. Jika kalian mengetahui istilah kuper alias kurang pergaulan, itulah aku.
Di usiaku yang 18 tahun ini, aku bahkan tidak tahu bagaimana harus naik angkutan umum jika ingin pergi ke pasar terdekat. Aku bahkan tidak tahu bagaimana rute naik kendaraan pribadi jika ingin ke sana.
Teman-temanku bilang aku ini tidak punya pengalaman. Katanya yang aku tahu hanya pintu rumah dan pintu sekolah. Yah, memang menyesakkan mendengar itu meski memang kenyataannya begitu.
Jangankan untuk mengetahui kehidupan di luar sana, sahabat pun aku tak punya. Lagipula siapa yang mau bersahabat dengan remaja kuper sepertiku ini? Tidak asyik, membosankan, lagipula aku tidak bisa diajak bermain lama di luar ruamh.
Semua ini aku rasakan akibat strict parents, yakni sebuah pola asuh ketat yang papa dan mama terapkan. Entah apa latar belakang mereka melakukannya padaku dan juga adik kecilku yang jelas pola asuh ini sungguh membuatku sesak napas.
Akibat Strict Parents Aku Tidak Bisa Bergaul
Satu waktu aku memang merasa sangat sesak dengan pola asuh yang papa dan mama terapkan. Sampai akhirnya mau tidak mau aku harus terbiasa dengan apa yang mereka terapkan. Hingga terbentuklah aku sebagai sosok yang sulit bergaul dan kuper.
Entah sejak kapan aku tidak lagi tertarik untuk bermain di luar rumah. Ini karena aku tahu aka nada hukuman jika aku melakukannya. Ketimbang menerima hukuman dan membuat ribut, aku memilih diam di rumah saja.
Meski awalnya jenuh dan membosankan, lama kelamaan aku menjadi terbiasa. Bahkan sekarang aku lebih tidak nyaman jika harus melangkah meninggalkan kamar apalagi rumahku. Rasanya tak ada yang lebih baik selain duduk di kamar dan belajar.
Setelah Belajar Ilmu Parenting, Aku Tahu Apa itu Strict Parents
Aku merasa energiku akan terkuras habis jika harus melangkah keluar rumah. Apalagi jika harus meninggalkan zona nyaman yang orang tua tetapkan. Mungkin ini adalah salah satu akibat strict parents yang papa dan mama terapkan sejak dulu.
Bagaimana lagi? Memang itulah yang aku rasakan dan terasa sangat mengekang. Tidak ada yang bisa kuubah jika sudah terlanjur seperti ini.
Hukuman yang Pernah Kudapatkan dari Sebuah Keberanian
Pernah suatu ketika saat masih kecil, aku merasa sangat ingin bermain keluar rumah. Saat itu aku terpaksa berbohong karena jika jujur pun, mama dan papa tidak akan mengizinkanku.
Saat itu aku masih duduk di bangku kelas empat sekolah dasar, sedang senang-senangnya bermain. Teman-teman di kelas mengajakku untuk bermain bersama di rumah salah satu teman.
Sayangnya saat meminta izin baik-baik, mama dan papa tidak mengizinkan. Aku sudah mencoba membujuk dengan berbagai cara namun tak kunjung mendapat izin. Hingga pada akhirnya aku memilih untuk berbohong, aku keluar rumah tanpa izin.
Dari sanalah saat aku ketahuan berbohong pada mama dan papa, mereka menghukumku habis-habisan. Tak tanggung, saat itu papa dan mama menjemputku dan memearahi di depan teman-teman. Betapa malunya aku saat itu, seperti ingin menghilang saja dari muka bumi.
Sejak saat itulah aku menjadi bahan pembicaraan di sekolah. Taka da lagi teman yang berani mengajakku untuk bermain Bersama sepulang sekolah. Bahkan tak ada yang mau menjadi temanku karena takut.
Di rumah, aku mendapat hukuman hingga berhari-hari seolah telah melakukan kesalahan yang teramat besar. Bahkan papa memukulku hingga meninggalkan bekas yang tak pernah hilang hingga sekarang. Lebih tepatnya bekas yang melukai batin.
Tekadku Sebagai Anak Korban Strict Parents
Akibat strict parents sungguh luar biasa, bahkan sejak saat ini aku merasa sangat tidak nyaman. Tak ada kedekatan antara aku dan orang tua. Kami tinggal serumah, aku memiliki hubungan darah, namun kami sangat jauh.
Aku bahkan tidak merasa orang tuaku adalah tempat yang aman untuk kembali atau bercerita. Bahkan aku ingin sekali segera keluar dari rumah dan tidak mau lagi berurusan dengan keduanya.
Sumber Gambar: freepik.com
0 Comments