Kena Syaraf, Anak Mati Kecanduan HP
Tuturmama – Masih lekat dalam ingatan saat seorang ibu menangis histeris karena anak mati kecanduan HP. Memang tak bisa kita pungkiri bahwa di jaman yang serba canggih ini, HP menjadi komponen penting yang tak terelakkan.
Kejadian itu mungkin memang sudah terjadi sekitar satu tahun yang lalu, namun masih saja menyisakan trauma berat. Berawal dari niat baik seorang ibu menuruti kemauan anak untuk terus bermain HP, segalanya berubah menjadi petaka.
Kini sang ibu sudah tidak bisa bertemu dan mendengar suara buah hatinya. Hanya kenangan yang tentu saja ada di dalam HP yang tersisa. Bahkan hingga kini, HP tetap menjadi pisau bermata dua bagi seluruh ibu di dunia.
Kejadian anak mati karena HP ini terjadi di Kabupaten Banyumas pada tahun 2021 silam. Seorang anak berusia sekitar 12 tahun terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan meregang nyawa akibat kecanduang HP 25 Mei silam.
Tragedi menyesakkan ini terjadi tepat pada lebaran Idul Fitri 2021, saat semua orang berbahagia menyambut hari kemenangan. Sang anak yang memang beberapa hari terakhir tidak lepas dari HP, kondisinya turun drastis dan masuk ke RSUD pada lebaran hari ke-dua.
Entah apa yang si kecil lakukan dengan HP nya, sang ibu pun tidak terlalu memperhatikan karena sibuk dengan banyaknya tamu. Entah ia bermain game online, menonton YouTube, atau lainnya. Namun seiring hari kondisi si kecil terus menurun hingga tak teselamatkan.
Anak Meninggal karena HP Menurut Diagnosis Dokter
Melansir dari Detik News, disebutkan bahwa anak tersebut sempat mendapat perawatan dokter selama dua hari. Pasien kemudian meninggal dengan diagnosis mengalami gangguan mental organil (GMO) dan enchephalitis.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Banyumas, Dr. Rudi Kristiyanto menjelaskan bahwa dunia medis memang mengenal gangguan yang muncul akibat aktivitas berlebihan. Dimana aktivitas ini akan mempengaruhi syaraf dan merusak mental seseorang.
Dokter mendiagnosis anak tersebut mengalami ganggian kontrol atas game alias gangguan mental organik dan encephalitis. Dimana diagnosis ini sudah sesuai dengan standar nasional WHO.
Kenali Ciri Anak Kecanduan Game Sebelum Terlambat
Berdasarkan data WHO, anak kecanduan game bisa mama kenali melalui beberapa ciri yang ada. Baik itu game online maupun game offline, mama tetap perlu mewaspadai gejalanya sebelum terlambat.
Jangan sampai terjadi pada diri kita anak mati kecanduan HP. Maka mama perlu mengetahui ciri anak kecanduang game yang bisa menjadi perhatian, antara lain:
- Anak tidak mampu mengendalikan keinginannya untuk bermain game secara terus menerus
- Lebih mengutamakan game ketimbang kegiatan lain
- Tidak mau berhenti main game meski sudah mendapat peringatan dan hukuman
Kecanduang game alias game disorder sudah masuk ke dalam kategori gangguan mental yang cukup memprihatinkan. Dalam versi baru jenis gangguan mental ini lebih terkenal dengan istilah International Statistical Classification of DiseasesI (ICD).
Sehingga para mama perlu lebih memperhatikan jam bermain HP atau game anak-anak di rumah, jangan sampai anak mati kecanduan HP. Sebagaimana kita semua tahu bahwa apapun yang berlebihan tentu akan meninggalkan dampak buruk bagi siapapun terutama anak.
Pasalnya mereka memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah dan perlu pengawasan orang tua. Maka dari itu peran orang tua di sini sangat penting bagi keberlangsungan hidup anak.
Gangguan pada Otak Pecandu Game
Sementara itu, gangguan mental organik yang terjadi pada anak di Banyumas ini termasuk ke dalam kondisi kerusakan otak yang menyebabkan gangguan mental. Kerusakan otak ini terjadi pada bagian otak tertentu seperti pada area kemampuan belajar, mengingat, merencanakan, dan mengambil keputusan.
Penyebabnya adalah penurunan fungsi otak karena penyakit degeneratif atau karena cedera bagian otak. Sementara radang otak adalah sebuah peradangan yang terjadi pada jaringan otak dan menyebabkan gangguan saraf.
Gejala dari gangguan saraf akibat radang otak di antaranya adalah anak kejang, penurunan kesadaran, atau bahkan gangguan dalam bergerak. Radang ini bisa terjadi akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur.
Satu hal yang penting untuk menjadi catatan mama adalah bahwa penyakit ini sering menimpa anak-anak dan lansia. Alasannya jelas bahwa kekebalan tubuh dua kelompok ini memang lemah sehingga rentan terhadap penyakit.
Maka mama harus lebih waspada dan jangan sampai teledor membiarkan anak kecanduan gadget. Apalagi jika sampai anak mati kecanduan HP.
Sumber Gambar: freepik.com
0 Comments