Baca Juga: 

Ciri-Ciri Toxic Positivity

Toxic positivity pada umumnya timbul dari ucapan. Jika seseorang memiliki pemikiran yang demikian bisa sering melontarkan kata bijak yang terkesan positif, akan tetapi yang mereka rasakan sebenarnya adalah emosi yang negatif.

Dibawah ini beberapa ciri-ciri orang yang sedang ada di posisi toxic positivity, yaitu:

  • Sering menyembunyikan perasaaan yang sebenarnya dialami
  • Terkesan membiarkan dan menghindari masalah
  • Sering menyalahakan diri sendiri jika mengungkapkan emosis yang negatif
  • Mencoba memberikan semangat kepada orang lain, tapi sering disertai dengan pernyataan negatif seolah-olah meremehkan dan merendahkan.
  • Sering membandingkan diri dengan orang lain.

Mengucapkan kalimat yang positif dengan tujuan untuk menguatkan diri sendiri sangat baik. Akan tetapi, tidak baik jika terlalu positif sampai mengabaikan emosis negatif. Apapun yang berlebihan itu tidak baik, begitu juga dengan sikap dan pikiran yang positif.

Cara Menghindari Toxic Positivity

Agar terhindar dari toxic positivity dan dampak buruknya, serta tidak menjadi sumber toxic positivity bagi orang lain, kamu bisa mencoba beberapa tips berikut:

1. Kelola Emosi Negatif

Emosi negatif bukan untuk disimpan atau disangkal. Perasaan dan emosi, baik itu negatif maupun positif merupakan hal yang normal dirasakan semua orang. Oleh karena itu, seseorang boleh meluapkan dan mengungkapkan perasaan agar tidak menjadi toxic positivity. Ceritakan dan ungkapkan perasaan tersebut kepada seseorang yang dapat dipercaya dan bisa memahami perasaan kamu.

2. Lebih Banyak Memahami, daripada Menghakimi

Perasaan yang negatif bisa timbul dari berbagai faktor, mulai dari masalah keluarga atau finansial, hingga gejala gangguan mental tertentu, seperti gangguan mood. Oleh karena itu, cobalah untuk memahami perasaan tersebut dan temukan cara yang tepat untuk melepaskannya.

Jika hal ini terjadi pada seseorang yang ada di sekitarmu, jangan pernah menghakimi apalagi memberikan komentar yang terlalu judgemental. Cobalah memberikan empati dengan baik dan biarkan ia meluapkan emosi yang sedang dirasakan.

3. Jangan Membandingkan Masalah

Setiap orang memiliki masalahnya masing-masing. Apa yang kamu anggap mudah belum tentu mudah bagi orang lain, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, tidak baik jika membandingkan masalah kamu dengan masalah orang lain, lebih baik berusaha memahami dan menghibur agar kondisi dan perasaan kamu kembali pulih.

4. Kurangi Menggunakan Media Sosial

Media sosial dapat memicu bahkan memperparah toxic positivity. Cobalah mengelola akun media sosial dengan baik, hindari melihat postingan-postingan yang kurang bermanfaat yang dapat memprovokasi emosimu. Lebih baik memaksimalkan waktu dengan kegiatan positif dan produktif yang membuat kamu bahagia, daripada menghabiskan waktu untuk scrolling media sosial.

Setelah mengetahui ciri-ciri dari toxic positivity, mulai sekarang tidak perlu menyangkal kesedihan dan berpura-pura bahagia. Seseorang mempunyai dunianya masing-masing.

Baca Juga:

Editor: Ahmad Faizal Anis

Sumber Gambar: freepik.com