Menyaksikan Azab Suami Selingkuh Sungguh Mengerikan
Tuturmama – Aku menjadi saksi turunnya azab suami selingkuh yang tidak lain terjadi pada suamiku sendiri. Sebenarnya tidak tega melihatnya namun ia sudah sangat tega menyakiti hatiku sebagai istri, sekaligus hati anak-anak.
Azab suami selingkuh yang begitu mengerikan. Sesungguhnya jika boleh memilih, aku tidak ingin suamiku itu tertimpa musibah seperti saat ini. Tapi bagaimana lagi, ia sudah melakukan hal buruk kepada keluarga yang mencintainya sepenuh hati.
Jika teringat kejadian beberapa tahun silam saat suamiku dengan tega mengaku selingkuh, hati ini masih sakit. Tak hanya sekedar selingkuh untuk memuaskan nafsu semata, ia bahkan selingkuh melibatkan hati. Katanya, ia sudah terlanjut jatuh cinta pada sang selingkuhan.
Saat itu pun dengan tega suamiku pergi dengan selingkuhannya. Ia tak lagi mempedulikan anak-anak yang menangis kehilangan figur seorang ayah. Bahkan ia pun tak mempedulikan calon bayi dalam kandunganku yang akan segera lahir ke dunia.
Seperti sudah tak tergoyahkan oleh apapun, suamiku itu pergi meninggalkan kami. Ia membuatku menjadi janda dengan tiga orang anak kecil. Si sulung yang saat itu masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar hanya bisa tertegun.
Dia memang pendiam, tapi aku yakin ia mengerti dengan apa yang terjadi. Hingga kini pun saat mendengar nama ayahnya, ia menunjukkan ekspresi tak suka.
Azab Suami Selingkuh yang Mengerikan
Bahkan hingga bertahun-tahun kemudian, anak sulungku itu masih saja membenci ayahnya. Tak hanya diri sendiri, ia tak pernah lupa menceritakan betapa jahat sang ayah kepada kedua adiknya. Si tengah yang duduk di bangku kelas 2 SD dan si bayi yang baru lahir.
Tak peduli adik-adiknya mengerti atau tidak, anak sulungku terus mengoceh. Sudah beberapa kali aku mencoba menasehati bahwa bagaimanapun, ia tetap ayah mereka. Namun nasihatku soal itu tak pernah digubris sama sekali.
Aku membatin dalam hati, apakah ini menjadi azab suami selingkuh? Ia tidak akan mendapat doa dari anak-anaknya dan justru kebencian yang ada.
Hingga bertahun-tahun kemudian aku mendengar bahwa suamiku bangkrut. Istri barunya yang memang hanya dinikahi siri pergi begitu saja saat suamiku itu jatuh miskin. Tak hanya sampai di situ azab suami selingkuh yang ia terima, tapi lebih jauh lagi.
Suamiku sempat datang ke rumah ini untuk memohon maaf. Namun sudah jelas, anak sulungku marah besar dan membentaknya, mengusir pergi. Tak ada yang bisa mendamaikan hati si sulung yang terluka termasuk aku.
Setelah kejadian itu, beberapa tahun berikutnya aku mendengar kabar bahwa suamiku masuk Rumah Sakit Jiwa. Ia stress dengan tekanan hidup di bawah kemsikinan dan juga oleh perasaan bersalahnya karena telah selingkuh.
Aku hanya bisa menarik napas panjang, inilah azab suami selingkuh yang ia harus terima. Bukan dari kami keluarga yang ia sakiti tapi langsung dari Tuhan.
Hidup Menjanda dan Berusaha Meniti Karier
Sementara saat itu pasca suami selingkuh dan pergi dengan selingkuhannya, aku sempat merasa terpuruk. Tak ada lagi yang bisa aku lakukan selain berusaha menghidupi diri sendiri dan tiga orang anak.
Aku yang awalnya hanya ibu rumah tangga pun terpaksa kembali ke dunia kerja. Kulanjutkan lagi karierku yang sempat berkembang di bidang administrasi saat belum menikah.
Sempat kesulitan mendapat kerja karena aku adalah ibu dari tiga orang anak, akhirnya ada sebuah perusahaan menerimaku. Asalkan aku mampu memenuhi tanggung jawab, mereka tidak masalah dengan status.
Beruntung sekali masih ada yang mau menerimaku bekerja. Meski awalnya hanya mendapat gaji pas-pasan, aku berhasil melesatkan karier karena memang kemampuanku yang cukup baik. Hingga detik ini aku berhasil menjadi kepala administrasi dengan gaji yang cukup menghidupi tiga orang putra.
Melupakan Suami dan Fokus pada Anak
Hingga azab suami selingkuh menimpa suamiku, tak pernah ada perceraian secara hukum. Ia hanya pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun. Sikapnya yang begitu jahat membuatku sempat merasa frustasi dan tidak ingin melanjutkan hidup.
Namun lagi-lagi anak menjadi sebab kuatnya seorang ibu. Meski aku sangat mencintai suamiku, aku jauh lebih mencintai darah dagingku. Mereka masih sangat muda dan butuh aku untuk terus bertumbuh dengan baik.
Hari-hari sebagai seorang single parent berlalu tanpa terasa. Hinaan dan gunjingan tetangga seolah sudah seperti makanan sehari-hari. Toh, pada akhirnya mereka berhenti sendiri dan kini melihat hasil perjuanganku.
Kini aku telah sukses dan tak ada lagi yang berani menggunjing. Bahkan lebih dari itu, aku berhasil menampilkan diri sebagai seorang single parent motivator. Kubagikan kisahku ini pada banyak orang, bahwa azab suami selingkuh itu benar adanya.
Sumber Gambar: freepik.com
0 Comments