Bersyukur Punya Orangtua Terlalu Banyak Melarang

Published by Z. N Ashfiie on

Tuturmama – Hayo siapa nih yang di masa kecil sering dilarang ini dan itu oleh orangtuanya? Siapa yang punya orangtua terlalu banyak melarang ini dan itu?

Pasti banyak dari kita yang lahir di tahun 90-an ke bawah mengalami hal tersebut. Kebanyakan para orangtua di masa itu memiliki pola asuh yang cenderung otoriter. Mereka akan melarang sang anak melakukan banyak hal, tapi dipaksa melakukan banyak hal juga di saat bersamaan.

Contohnya, anak perempuan tidak boleh pulang lebih dari jam 8 malam dan tidak boleh keluar dengan teman laki-laki. Selain itu biasanya anak perempuan tidak boleh berbicara dengan intonasi tinggi, harus bangun sebelum subuh, harus mandi pagi, harus selesai membereskan rumah sebelum berangkat sekolah, dan seterusnya.

Mama Papa, Lakukan Ini agar Tidak Menjadi Strict Parent

Orangtua zaman dulu juga lebih tertutup kepada anak-anaknya. Mereka kurang demokratis, jarang berdiskusi dengan anak, dan menuntut anak untuk patuh dengan apapun yang orangtua putuskan. Orangtua semacam ini kini terkenal dengan sebutan strict parents.

Di Balik Orangtua Terlalu Banyak Melarang

Namun, di balik pola asuh yang ketat tersebut para orangtua juga menginginkan kebaikan terhadap anak-anak mereka. Tidak bisa kita pungkiri bahwa orang-orang zaman dulu memiliki pemikiran yang visioner alias pandangan yang jauh ke depan.

Saking banyak dan kompleks pertimbangannya, terkadang mereka jadi memutuskan apa-apa secara sepihak. Dalam benak mereka anak-anak dirasa belum memiliki cukup pengalaman untuk menentukan nasib. Jadi lebih baik orangtua yang mengarahkan atau mencegah sebelum hal tidak baik terjadi.

Misalnya dalam masalah pergaulan. Anak perempuan zaman dulu sangat terbatas interaksinya dengan lawan jenis. Saat memasuki usia pernikahan mereka akan mulai dipingit.

Menerapkan Strict Parents Artinya Menghancurkan Masa Depan Anak

Alasannya karena usia-usia remaja adalah usia yang rawan, apalagi saat mulai tumbuh benih-benih cinta kepada lawan jenis. Orangtua memingit anak perempuan dengan tujuan menghindari hal-hal yang tidak siapapun inginkan.

Hal ini memang sangat relevan jika kita kaitkan dengan kejadian dewasa ini. Saat pergaulan anak mendapatkan kebebasan, tidak sedikit yang bebasnya sampai kebablasan. Dengan demikian, bukankah kekhawatiran dan keputusan orangtua zaman dulu dalam mengasuh anaknya cukup memiliki alasan?

Sisi Positif dan Negatis Strict Parents

Sebenarnya ada sisi positif dan negatif dari pola asuh semacam itu. Kebetulan saya termasuk anak “beruntung” memiliki orangtua dengan pola asuh yang ketat dan mengekang.

Jujur saya juga pernah merasa marah, mengapa saya tidak bisa melakukan banyak hal yang itu lumrah  orang lain lakukan.

Bahaya Strict Parents untuk Anak yang Fatal

Namun, seiring berjalannya waktu, tentu saya bisa belajar dan lebih terbuka dalam menerima keadaan. Bahkan saat ini saya justru merasakan banyak manfaat dari pola asuh strict parents yang saya alami.

Pertama, saya jadi terbiasa menjalani aktivitas sehari-hari dengan disiplin.

Harus bangun pagi, langsung bersih-bersih diri dan sholat, lalu bantu ibu di dapur, sarapan, dan persiapan berangkat ke sekolah.

Kebiasaan semacam ini menjadi rutinitas yang saya lakukan setiap hari. Semua terjadwal, begitupun kegiatan di siang dan malam hari. Bahkan saya juga menjadi anak yang berpikir dua kali untuk melanggar aturan karena kebiasaan tertib ini.

Kami sekeluarga memang biasa  hidup teratur dan ini berdampak positif bagi kami dalam manajemen waktu. Kapan waktunya belajar, kapan waktunya bermain atau bersantai, dan juga waktu untuk beristirahat.

Kedua, saya jadi terjaga dari circle pergaulan yang tidak sehat dan terlalu bebas.

Dulu karena orangtua terlalu banyak melarang, kalau mau main ke rumah teman izinnya itu susah. Alhasil saya yang mengundang teman untuk main ke rumah.

Setelah Belajar Ilmu Parenting, Aku Tahu Apa itu Strict Parents

Di rumah, pasti mereka ditanya sama ibuk mulai dari, “Di mana rumahnya?” “Anaknya siapa?” atau “Sekolahnya di mana?” Bahkan pertanyaan lain yang dapat menjelaskan asal-usul mereka.

Tujuannya hanya satu, ibuk ingin memastikan siapa dan bagaimana orang yang bergaul dengan dengan anak. Jangan sampai anaknya bergaul dengan orang yang memiliki kepribadian buruk atau latar keluarga  kurang baik.

Bukan bermaksud mendiskriminasi orang, melainkan beliau tahu bahwa seorang teman itu sangat berpengaruh kepada kita. Sayyidina Ali r.a pernah berkata: “Kalau kalian ingin lihat kepribadian seseorang, lihatlah bagaimana teman-temannya.”

Ketiga, orangtua selalu membiasakan untuk memiliki adab (sopan santun)

Kerasnya orangtua saya dalam memberikan pengasuhan terkadang membuat anak-anaknya merasa takut. Namun perlu kita ketahui bahwa takut yang dimaksud di sini adalah segan kepada orangtua.

Kami tidak berani berbicara keras atau menentang. Kalau dulu melanggar hukumannya memang mendapat pukulan.

Bahaya Strict Parents untuk Mama, Papa, dan Anak

Tapi seandainya dulu beliau tidak seperti itu, mungkin sekarang kami tidak akan terlalu peduli tentang bagaimana seharusnya seorang anak memuliakan kedua orangtuanya. Mulai dari cara berbicara dan juga cara bersikap kepada keduanya.

Manfaat Menerapkan Strict Parents

Masih banyak manfaat yang saya peroleh dari pola asuh yang ketat dari orangtua saya. Namun, agaknya di masa sekarang kita sebagai orangtua tentu bisa lebih bijaksana dalam mengasuh anak.

Jika ada hal-hal positif yang bisa kita ambil dan terapkan dari pola asuh orangtua kita di zaman dulu, maka boleh kita lakukan juga kepada anak. Dengan syarat tetap memperhatikan kebutuhan dan juga perkembangan fisik dan psikis dari anak itu sendiri.

Salah satu yang tidak kalah penting adalah komunikasi yang baik antara orangtua dan anak agar dapat membantu mewujudkan kemaslahatan bersama.

Strict Parents, Ketika Orang Tua Bersikap Egois

Saat anak masih kecil, orangtua bisa memberikan arahan kepada hal-hal baik dengan cara yang lembut. Setelah anak beranjak remaja, orangtua harus lebih terbuka agar anak juga bisa mengutarakan apa keinginannya, apa kesukaannya, dan juga mimpi-mimpinya.

Dengan demikian keduanya bisa bersama-sama menentukan pilihan yang tepat untuk masa depan. Seperti pilihan sekolah, bimbingan belajar, atau yang lainnya.

Ada yang mengibaratkan bahwa mengasuh anak itu seperti menerbangkan layang-layang, kita harus belajar kapan harus menarik dan kapan harus mengulur.

Jika terlalu kita tarik layang-layang tidak akan terbang tinggi dan jika terlalu diulur layang-layang pun akan terlepas tak terkendali. Begitu juga dengan anak-anak yang kita didik. Menjadi orangtua terlalu banyak melarang tidak masalah asalkan demi kebaikan dan tidak berlebihan.

Sumber Gambar: freepik.com


Z. N Ashfiie

Penulis cerita fiksi, artikel dan berita; penikmat kopi dan puisi; juga pecinta hal-hal sederhana yang penuh dengan makna di sekitarnya.

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dhankasri hindisextube.net hot bhabi naked rebecca linares videos apacams.com www tamilsexvidoes lamalink sexindiantube.net chudi vidio sex mns indianpornsluts.com hd xnxxx shaving pussy indianbesttubeclips.com english blue sex video
savita bhabhi xvideos indianxtubes.com xxx bombay live adult tv desitubeporn.com mobikama telugu chines sex video indianpornsource.com video sex blue film sex chatroom indianpornmms.net old man xnxx aishwarya rai xxx videos bananocams.com sex hd
you tube xxx desixxxv.net xossip english stories sanchita shetty pakistaniporns.com mom sex video cfnm video greatxxxtube.com sex marathi videos mmm xxx indianpornv.com sexxxsex xvideosindia indianhardcoreporn.com ajmer sex video