Tuturmama Menjelaskan perceraian orang tua pada anak mungkin akan menjadi hal yang kompleks. Papa dan mama harus memperhatikan perasaan si kecil, psikologinya, dan bagaimana bisa menjelaskannya dengan bijaksana dan baik.
Hal ini tentu saja karena perpisahan orangtua alias perceraian, bisa menjadi tragedi paling traumatis bagi anak. Beberapa kasus bahkan menunjukkan bahwa perceraian akan memengaruhi sikap dan perilaku anak.
Baik itu sikap dan perilakunya dalam hal kepribadian, kebiasaan sehari-hari, atau bahkan saat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Tak jarang juga perceraian akan berpengaruh pada prestasi anak di sekolah.
Mengingat hal tersebut, maka tentu saja orang tua perlu mencari cara yang tepat untuk menjelaskan secara bijaksana kepada anak. Yakni tentang hubungan rumah tangga papa dan mama yang tidak lagi sama.
Nah, untuk menjelaskan perceraian orang tua dengan bijaksana, papa dan mama bisa melihat poin-poin penting yang harus kalian perhatikan berikut ini:
Memilih Waktu yang Tepat
Timing alias waktu yang tepat ini harus papa dan mama temukan sebelum menjelaskan keadaan rumah tangga kepada anak. Waktu tepat di sini bukan hanya bagi anak, tapi juga bagi pasangan yang bercerai.
Saat orang tua telah memutuskan untuk menjelaskan kabar perceraian, sebaiknya tunggu sampai ibu atau pasangan merasa siap. Ini perlu menjadi perhatian agar ibu atau pasangan bisa menjelaskan kabar perceraian dengan tenang.
Jangan lupa untuk memperhatikan juga kesiapan Si Kecil dalam mendengar kabar ini. Misalnya, ibu bisa memilih saat emosi Si Kecil dalam keadaan yang baik. Melihat kondisi rumah yang tenang, dan lingkungan sekitar yang mendukung untuk kalian bisa saling berbicara dalam waktu lama.
Menjelaskan Perceraian Bersama Pasangan
Salah satu hal yang harus papa dan mama garisbawahi adalah jangan menjelaskan perceraian sendirian. Saat memilih menjelaskannya seorang diri, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan kebingungan pada anak. Terlebih jika ia mendengar cerita dari versi yang berbeda, yakni veris papa vs versi mama.
Seorang psikolog dan penulis How to Say it to Your Kids, Paul Coleman, menyebutkan bahwa menjelaskan kabar perceraian bersama pasangan bisa menjaga kepercayaan anak pada orangtua. Jangan lupa juga untuk menjelaskan pada Si Kecil bahwa ia bukanlah alasan ibu dan pasangan bercerai. Buat dia tetap merasa berharga dan jangan sampai merasa bersalah.
Karena sebagian besar anak akan merasa perceraian orangtuanya berasal dari dirinya. Mungkin ia merasa telah melakukan kesalahan hingga papa dan mama bercerai. Anak juga mungkin akan merasa bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada kedua orang tua yang ia cintai.
Buatlah Penjelasan yang Mudah
Tidak perlu berbelit-belit, agar Si Kecil tidak bingung, jelaskan kabar perceraian dengan bahasa yang mudah ia mengerti. Hal ini tentu saja karena perceraian bukanlah hal yang mudah Si Kecil pahami begitu saja.
Bahkan setelah perceraian, akan ada banyak hal yang berubah. Mulai dari tempat tinggal papa dan mama yang berbeda, serta waktu bertemu orangtua yang tidak lagi sama karena berbeda tempat tinggal.
Mungkin anak akan menjadi banyak bertanya, tetaplah sabar dan menjawabnya dengan lembut. Pastikan jawaban yang papa atau mama berikan akan mudah si kecil pahami.
Tetap Memberikan Kasih Sayang
Satu hal penting yang kebanyakan anak takuti dari perceraian adalah kehilangan kasih sayang orangtuanya. Mendengar papa dan mama tidak akan bersama-sama lagi, ia akan khawatir tidak akan mendapatkan kasih sayang dan kebahagiaan seperti sebelumnya.
Maka, yakinkan Si Kecil bahwa ia tetap akan mendapatkan kasih sayang orangtua meski sudah bercerai. Yakinkan juga padanya bahwa ia tetap bisa menemui orangtua kapan saja ia mau. Si kecil tetap memiliki papa dan mama meski tak lagi tinggal bersama.
Jangan sampai buah hati papa dan mama takut kehilangan kasih sayang. Bagi mereka, kasih sayang orang tua adalah hal yang sangat penting. Saat mendengar kata perceraian, kemungkinan beragam pikiran buruk mulai bermunculan di dalam kepala si kecil.
Nah, maka dari itu tugas papa dan mama ialah untuk menenangkan si kecil. Tunjukkan bahwa orang tuanya tetap bisa berinteraksi seperti biasa meski telah bercerai. Tunjukkan juga bahwa ia tak akan kehilangan kasih sayang sedikitpun.
Jangan sampai Saling Menjelekkan
Sebesar apapun amarah ibu pada sang suami, jangan pernah menceritakan kejelekan dan kesalahan pasangan di depan Si Kecil. Jangan biarkan emosi mengambil alih, sehingga ibu telanjur menyudutkan mantan pasangan.
Hindari juga adu pendapat, saling menuduh, bertengkar, bahkan berkelahi di depan Si Kecil. Sebab, hal ini bisa memengaruhi pikiran, perasaan, bahkan perilakunya di kemudian hari.
Film Review (1) Tune In For Love: Ketika Cinta Menemukan Jalannya
Biarkan si kecil tetap memiliki bayangan sosok orang tua yang baik. Karena bagaimanapun, orang tua akan menjadi sosok idaman anak hingga ia beranjak dewasa.
Jika papa dan mama justru saling menjelakkan, ini akan berpengaruh buruk pada si kecil. Ia akan kehilangan sosok yang ia kagumi dan menjadi panutannya. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar si kecil akan kesulitan menghadapi masa depan.
Ingat bahwa perceraian adalah urusan antara kalian berdua. Si kecil sama sekali tidak ada hubungannya dengan hal ini. Jangan sampai memperkeruh suasana dengan justru saling menjelekkan. Karena dengan cara itu pun belum tentu si kecil akan memihak pada salah satu di antara papa dan mama.
Memahami Perasaan Si Kecil
Mengalami perceraian tentu saja bukan hal yang mudah bagi setiap pasangan, terutama bagi anak. Oleh sebab itu, mama juga perlu memahami perasaan Si Kecil setelah menjelaskan kabar perceraian padanya.
Ketika ia mulai menunjukkan perilaku emosional, tanyakan padanya apakah ia merasa sedih, kecewa, marah, atau perasaan lainnya. Ini perlu orang tua lakukan untuk membantu Si Kecil mengungkapkan perasaannya dan mengurangi ketegangan emosional yang ia alami.
Jangan tahan si kecil untuk mengekspresikan kesedihan dan kekecwaan, hal ini merupakan perilaku yang wajar. Cukup mendampingi dan memberikan penjelasan padanya secara perlahan dan sabar. Ini memang konsekuensi dari keputusan perceraian yang papa dan mama ambil.
Nah, itulah cara bijaksana menjelaskan perceraian orang tua pada anak. Ingat, jangan sampai anak menjadi korban dari rusaknya rumah tangga papa dan mama. Tetap penuhi kebutuhan emosional anak dan sayangi dia tanpa kurang sedikitpun.
Meski perceraian mungkin bisa si kecil atasi, namun sebisa mungkin jangan sampai melakukannya. Pertimbangkan banyak hal terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk bercerai. Jangan hanya memikirkan diri sendiri, ingat bahwa ada si kecil yang telah hadir dalam rumah tangga kalian berdua.
Perceraian memang pilihan, namun bertahan juga dapat dilakukan dengan niat yang kuat antara masing-masing personal dalam hubungan.
Sumber Gambar: freepik.com
Discussion about this post