Sebagai Anak, Ini Cara Menyikapi Perceraian Orang Tua
Tuturmama – Tidak semua anak korban perceraian bisa menyikapi perceraian orang tua mereka dengan bijak sebab ada hati yang tersakiti. Setiap anak yang orang tuanya bercerai pasti bingung dan merasakan perasaan tidak nyaman pasca perceraian orang tuanya. Terutama anak yang belum mengerti arti kata perceraian.
Perceraian orang tua selain menyakiti perasaan anak, juga akan menimbulkan rasa kecewa. Sebab orang tua yang selama ini ia percaya ternyata memilih untuk berpisah. Perpisahan orang tua akan memberikan banyak dampak buruk bagi psikis anak. Namun, sebagai anak, ada cara menyikapi perceraian orang tua agar bisa tetap hidup dengan nyaman. Apa saja? Berikut ulasannya!
Tips Menyikapi Perceraian Orang Tua
1. Menenangkan Diri
Hal yang paling pertama adalah tenangkan diri. Anak korban perceraian perlu menenangkan diri atau ditenangkan, sebab mentalnya pasti terguncang. Tidak semua anak sanggup menerima kenyataan pahit atas perpisahan orang tuanya.
Anak korban perceraian bisa menenangkan diri dengan cara pergi berlibur atau pergi menginap ke rumah saudara di desa. Pilih tempat berlibur atau tempat menginap yang tenang dan asri agar bisa memberikan ketenangan. Dari ketenangan itu anak bisa merenungkan kejadian yang terjadi dalam keluarganya.
Dengan begitu, anak bisa berpikir lebih jernih dan menyikpai secara bijak perceraian ayah dan ibunya.
2. Berpikir Bijak
Setelah menenangkan diri, hal yang selajutnya perlu anak korban perceraian lakukan adalah berpikir dengan bijak. Salah satunya adalah menerima bahwa hidup tak selalu berjalan sesuai keinginan.
Akan ada hal-hal pahit yang datang dalam kehidupan, di situ anak harus belajar menerima dan mengambil hikmah dari setiap kejadian. Termasuk perceraian. Anak perlu menerima bahwa ini adalah proses kehidupan yang mampu mendewasakan dirinya.
Perceraian dalam keluarga memang hal yang sangat menyedihkan, tetapi anak tidak boleh terus terperangkap dalam rasa sedih itu. Ada hal-hal lain yang menunggu kita untuk melakukannya.
3. Curhat pada Orang Terdekat
Selanjutnya, jika tidak mampu menampung semua perasaan sakit dan sedih akibat perceraian, anak bisa curhat dengan orang terdekat. Pilih orang terdekat yang membuat nyaman dan dapat dipercaya. Setlah itu baru curahkan semua isi hati kalian tentang perceraian yang terjadi dalam keluarga.
Dengan mencurahkan isi hati dan pikiran pada orang lain, perasaan akan lebih lega dan tenang.
4. Pasrahkan pada Tuhan
Serahkan semuanya pada Tuhan. Mungkin, perceraian dalam keluarga adalah takdir terbaik yang telah Tuhan tuliskan. Coba untuk menerima takdir yang telah Tuhan berikan, siapa tahu ada hikmah di balik perceraian orang tua.
Perbanyak ibadah kepada Tuhan agar bisa menerima semua kejadian dalam hidup dengan ikhlas dan sabar. Karena Tuhan kunci dari setiap permasalahan. Minta pada Tuhan agar diri kita bisa menghadapi segaal cobaan yang datang silih berganti.
Tips untuk Orang Tua yang Akan Cerai
Sebelum bercerai, pasangan suami istri perlu memikirkan konsekuensi dan risiko yang akan datang pasca perceraian. Pasutri juga perlu mempertimbangkan masa depan anak mereka. Mau bagaimana anak mereka nantinya setelah perceraian mereka. Ada beberapa tips untuk pasutri agar kelak anak tetap nyaman dengan perceraian mereka. Berikut tipsnya.
1. Persiapkan dengan Matang
Sebelum resmi berpisah, orang tua perlu memikirkan bagaimana perasaan anak. Jika anak sudah cukup besar, minta pendapat mereka tentang bagaimana baiknya dan tindakan apa yang harus orang tua ambil selain perceraian. Jika memang akhirnya tetap harus bercerai, tanyakan pada anak ia mau ikut dengan siapa, atau ia ingin tinggal di mana. Utamakan kenyamanan anak di atas segalanya.
Sebab anak yang orang tuanya bercerai bisa saja mengalami rasa tidak nyaman.
2. Bicarakan dengan Anak
Meskipun pasangan suami istri telah sepakat untuk bercerai, tetap bicarakan hal tersebut pada anak. Agar anak juga merasa bahwa kehadirannya diakui. Dengan membicarakan perceraian pada anak, anak akan merasa dihargai.
Walaupun bisa saja anak tidak setuju dengan perceraian, setidaknya orang tua harus membicarakan semua pada anak dan meminta pendapatnya.
3. Berikan Kesan Positif
Jarang ada perceraian yang menyenangkan. Seringnya, perceraian meninggalkan rasa sakit dan penderitaan. Namun, orang tua perlu membuat perceraian tidak menyedihkan demi anak.
Hiasi hari-hari anak dengan hal-hal yang menyenangkan dan beri penjelasan bahwa perceraian tidak sellau bermakna buruk. Buat anak mengerti dengan cara yang baik, sehingga anak dapat terus berpikir positif.
Dukung hobi anak agar anak dapat terus berkembang ke arah yang positif meskipun ia memiliki keluarga yang tidak lengkap. Dukung juga hobi anak demi masa depan yang cerah.
4. Hindari Kalimat Negatif
Jangan sampai pasangan suami istri menekan anak dengan kata-kata negatif. Pun jangan menyalahkan anak atas perceraian yang terjadi. Hindari kalimat, “Tolong mengerti“, sebab anak belum tentu bisa mengerti situasi dan kondisi orang tua mereka.
Sebisa mungkin jangan bertengkar dengan pasangan di depan anak. Bicarakan semua baik-baik agar anak juga bisa mengambil sisi positif dari suatu perceraian.
Berikan pemahaman pada anak tentang apa itu perceraian dan mengapa orang tua memilih untuk bercerai.
Tidak hanya orang tua, orang-orang di sekitar juga perlu mendukung anak korban perceraian, bukan malah memojokkannya. Yang bisa kita lakukan untuk menyemangati anak korban perceraian di antaranya adalah:
1. Mendengarkan ceritanya.
2. Jangan membandingkannya dengan orang lain.
3. Ajak berjalan-jalan ke tempat yang ia suka atau yang membuatnya nyaman.
4. Berikan ia semangat semampu kita.
5. Berikan perhatian-perhatian kecil seperti menanyakan keadaan atau kondisinya.
6. Jangan biarkan ia sendirian.
Sumber Gambar: istockphoto.com
7 Tips Menghadapi Perceraian Agar Siap Melangkah di Kehidupan Baru