Dia Bukan Rumah, Cinta Pertama Belum Tentu Jodoh

Published by ahzana erna on

Tuturmama – Cinta Pertama Belum Tentu Jodoh, Dia Bukan Rumah

“Kamu akan bertemu dengan lelaki yang akan memuliakanmu, tapi bukan dia,” ucap Mas Yusuf mengejutkanku. Entah sejak kapan lelaki berpenampilan nyentrik itu berada di sampingku dan menelanjangi pikiranku.

Mas Yusuf memiliki kemampuan melihat masa depan dengan mata batin, dia juga sangat mahir membaca pikiran orang. Terlalu mudah baginya menebak apa saja isi hati orang yang berada tak jauh dari raga kurusnya. Pasti dia sudah mengetahui konflik apa yang tengah membuatku gundah gulana.

Ibuku, wanita yang melahirkanku itu menentang hubunganku dengan Mas Yuda. Sebenarnya aku sadar betul, alasan Ibu tidak merestui hubungan kami. Mas Yuda tak memiliki pekerjaan tetap, dia karyawan lepas yang hanya akan bekerja jika ada orang yang menyewa jasa catering milik Bos Beni.

Tak hanya itu, ibuku pernah memergoki Mas Yuda tengah berpesta minuman keras dengan teman-teman kumpulannya di sebuah warung tenda di pusat kota. Belum lagi masa lalu Mas Yuda yang konon hobi tawuran dan memiliki banyak kawan preman yang terkenal kerap melakukan tindak kriminal.

Ibu mana yang rela anak gadisnya memiliki pendamping dengan masa lalu kelam dan masa depan yang tak jelas?

Cinta Mati Meski Cinta Pertama Belum Tentu Jodoh

Sementara aku yang adalah gadis 19 tahun, tengah mabuk asmara. Meskipun aku tahu betul latar belakang Mas Yuda yang 3 tahun lebih tua dariku itu, tapi aku merasa sangat nyaman dengannya.

Peran Ganda Perempuan, Ketika Tulang Rusuk Harus Menjadi Tulang Punggung

Walaupun dia terkenal sebagai berandalan, tapi dia sangat penyayang. Dia tak pernah kasar dan aku tahu cintanya juga sama besar denganku. Dia sangat memuliakanku dengan cara sederhana tapi begitu indah kurasa. Ia adalah yang pertama meski aku tahu bahwa cinta pertama belum tentu jodoh.

“Mas, tapi aku tidak mau lepas darinya. Aku cinta,” sahutku pelan.

Aku tak merasa perlu menjelaskan panjang lebar pada pria yang pernah mati suri itu. Dia sudah tahu semua bahkan tanpa aku bicara.

“Hehe, tapi saranku turutilah ibumu. Feeling orang tua tak pernah salah,” pungkasnya sambil berlalu.

Meninggalkan aku dengan setumpuk pekerjaan di stand accesories sebuah pusat perbelanjaan di Salatiga. Kota kecil yang sejuk, tempat kelahiranku. Ya, aku bekerja sebagai sales promotion girl di gedung departement store 4 lantai, GF, yang menjadi pusat perbelanjaan terbesar di kota mungilku.

Ucapan Mas Yusuf masih menjadi pemikiran utamaku, apakah aku harus benar-benar menuruti kemauan ibu untuk meninggalkan Mas Yuda? Padahal aku masih cinta padanya seluas samudera, perasaan sayang sedalam palung mariana meski cinta pertama belum tentu jodoh.

Perjalanan Hidup Anak Tanpa Ayah

Lebay, ya? Iya, memang secinta itu aku padanya. Aku bahkan pernah terpikir untuk ‘kawin lari’ jika ibu tak kunjung merestui kami. Ayahku sudah lama meninggal, hanya ibu yang aku miliki.

Apakah aku akan tega meninggalkan orang tua satu-satunya hanya demi pria yang belum tentu membuatku bahagia kedepannya? Apakah aku tega meninggalkan ibu sementara cinta pertama belum tentu jodoh?

Kejadian Tak Terduga Membuatku Pergi

“SPG XX , SPG XX ditunggu di ruang kantor.”

Suara operator terdengar jelas lembut mengejutkanku, memaksa memecah lamunan yang masih berkutat lekat di otak. Rupanya ada sambungan telepon untukku. Pasti dari kantor pusat karena di departemen store ini tak mengijinkan para cunsultant membawa gawai masuk ke dalam stand saat jam kerja.

Aku segera melangkah ke lantai 2, masuk ke ruang HRD dan mengangkat telepon setelah basa-basi dengan Mbak Lala, HRD perusahaan.

“Halo,” sahutku pelan seraya melirik sebelah kanan. Seorang perempuan cantik berkacamata menatapku untuk sepersekian detik saat aku mulai berbicara.

Bersolek dan Perbaiki Kualitas Diri agar Cantik Hati dan Wajah

“Tasya, saya mau menginformasikan ada posisi kosong untuk staff showroom XX yang terbaru di Semarang. Apakah kamu berminat?” suara Mbak Susi, terdengar jelas dari sebrang telepon.

Aku sedikit tercengang untuk beberapa detik, “Iya Mbak, aku mau.”

Entah apa yang membuatku menerima tawaran itu tanpa memikirkan dahulu keputusan yang sebenarnya sulit bagiku.

“Jika siap, besok lusa kamu harus bersiap ke Semarang karena hari ini sudah grand opening. Kita harus menambah 1 personil lagi untuk meningkatkan pelayanan.”

Seketika mataku membelalak, jantungku berdegub kencang. Aku tak bisa menarik kata-kataku, tapi aku juga tak siap jika secepat ini meninggalkan semuanya.

“I, iya Mbak, saya akan bersiap-siap” jawabku terbata-bata.

“Oke, saya akan kirim fax ke GF untuk surat ijin mutasi dan pengajuan penggantimu. Bye, Tasya, selamat berjumpa di kantor Semarang, ya!” Suara telepon terputus terdengar kala wanita 40 tahun itu menutup sambungan telepon.

“Bagaimana ini, aku harus pindah keluar kota…,” gumanku lirih, seraya meletakkan gagang telepon dan beranjak dari bangku sebelah staff HRD.

Seharusnya Rumah Tangga Bebas Memilih Punya Anak atau Tidak

“Mbak Lala terimakasih, ya!” tuturku pelan menatap wanita bertubuh tinggi langsing yang tengah sibuk entah menulis apa di sebuah buku besar bermotif batik warna hijau.

“Iya!” sahutnya tegas, tanpa menoleh ke arahku. Aku meninggalkan ruang kantor HRD dengan perasaan gusar, ah, bertambah lagi beban pikiranku.

Keputusan untuk Pindah

“Ibu aku akan pindah ke Semarang,” Aku mencoba memberitahu ibu yang tengah asik nonton drama India kesukaananya.

Menjelang maghrib sepulang dari pasar, Ibu memang paling suka melepas lelah dengan rebahan di sofa setelah seharian berjualan buah keliling di Pasar Baluran.

“Kapan?” sahutnya tanpa melihatku. Dalam hati aku sangat yakin ibu akan mengijinkanku pergi dari kota ini asalkan aku tidak pergi dengan Mas Yuda. Ibu juga tahu bahwa cinta pertama belum tentu jodoh.

“Besok lusa.”

“Ciprut itu kau beri tahu?” ibu bahkan tak sudi menyebut namanya, hanya sematan nama ejekan yang mempertegas rasa tak suka pada Mas Yuda.

“Tidak.”

“Baguslah, pinter kalau dia tak tahu,” ibu tak tertarik membahas apapun lagi. Tampak dari postur tubuhnya yang tak bergerak sedikitpun.

Sepotong Bata Merah

Hubungan kami memburuk sejak ibu memintaku meninggalkan Mas Yuda. Hampir setiap hari kami bertengkar memperdebatkan masalah yang sama. Ibu sering terkesan tak peduli apa urusanku dan bagaimana perasaanku. Dia hanya mau kami putus, titik.

Selama ini aku telah membohongi ibu, setahu ibu aku sudah putus hubungan dengan Mas Yuda. Sedangkan aku masih sering diam-diam bertemu dengannya dan ibu mungkin tahu hal itu. Meski aku tahu bahwa cinta pertama belum tentu jodoh, aku tetap tak ingin mengakhiri hubungan dengannya.

Itulah yang sering menjadi pematik perselisihan di antara kami. Setiap pulang ibu selalu menyambut dengan kecurigaan dan tuduhan tentang kebohonganku.

Melupakan Cinta Pertama yang Belum Tentu Jodoh

Oh … aku sungguh bukan anak yang baik untuk ibu tapi aku terlalu berat untuk melepaskan lelaki itu. Aku memang sudah mempertimbangkan untuk meninggalkannya tapi butuh waktu yang lebih lama. Mungkin jarak yang bisa membuatku melupakan sosoknya.

Kurasa, keputusanku untuk meninggalkan kota ini adalah hal yang benar. Terlebih lagi, aku tak ingin jadi anak durhaka yang menentang kemuaan ibunya.

Kisah Teladan Akibat dari Memandang Rendah Orang Lain

Meminta ijin ibu untuk hidup sendiri di kota orang tanpa mendampingi satupun keluarga bukanlah hal yang sulit. Tapi tidak dengan Mas Yuda, dia tak ingin aku pergi. Dia bahkan menangis, mengiba agar aku tak meninggalkan dan mengakhiri semuanya.

Bagaimana dengan perasaanku?

Tentu saja remuk redam. Tapi aku harus bulatkan tekad, aku harus memilih jalan yang kupikir akan indah pada waktunya. Jika saat ini ibu menentang hubungan kami bisa saja di masa depan dia akan merestui meski cinta pertama belum tentu jodoh.

Tak akan ada yang tahu nasib orang, jika Mas Yuda adalah jodohku ia tak akan kemana-mana. Allah akan tetap menggariskan kami bersama jika memang itu kehendak-Nya. Setidaknya itu keyakinan yang aku pegang teguh. Aku tetap meninggalkan keluarga, kota, dan tentu lelaki yang kucinta untuk merantau keluar kota.

Sekilas aku mengingat ucapan Mas Yusuf saat perjalananku menuju Kota Lumpia. Sedikit banyak aku mempercayai ucapannya, bahwa aku bisa saja berjodoh dengan lelaki yang lebih baik dari Mas Yuda dan tentunya tanpa banyak drama seperti kisah cintaku yang pertama.

Setelah Masa Lalu Berlalu

Kini 15 tahun sudah kisah itu berlalu. Aku sudah menemukan lelaki yang sudah Mas Yusuf lirik belasan tahun lalu. Seorang pria penyayang yang sanggup membuatku jatuh cinta setelah hatiku mati rasa bertahun-tahun. Setelah aku patah dari cinta pertama belum tentu jodoh itu.

Albert Bandura: Anak Meniru Perilaku Orang Tua

Kami menikah 8 tahun setelah aku memutuskan menjadi anak yang lebih mengutamakan perasaan orang tua daripada perasaanku. Walau banyak air mata sepanjang perjalanan aku meninggalkannya, namun aku rela.

Keyakinanku bahwa menjadi anak durhaka hanya akan menjadi awal bencana, membawaku menjadi sosok yang lebih dewasa dan mempertimbangkan logika. Aku tahu bahwa mempercayai ramalan itu berdosa, tapi aku berharap Allah mengampuni segala kesalahan yang kubuat.

Setidaknya ramalan yang mungkin tanpa sengaja Mas Yusuf ucapkan, berperan besar pada keputusanku dan mengubah garis kehidupanku. Tak ada penyesalan sedikit pun atas apa yang telah aku perbuat. Ibuku bisa bernafas lega, karena aku benar-benar menuruti kemauannya.

Aku juga akhirnya bisa kembali merasakan cinta yang kukira raib kutinggalkan bersamanya. Cinta pertama yang ternyata bukanlah rumah.

Sumber Gambar: freepik.com


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dhankasri hindisextube.net hot bhabi naked rebecca linares videos apacams.com www tamilsexvidoes lamalink sexindiantube.net chudi vidio sex mns indianpornsluts.com hd xnxxx shaving pussy indianbesttubeclips.com english blue sex video
savita bhabhi xvideos indianxtubes.com xxx bombay live adult tv desitubeporn.com mobikama telugu chines sex video indianpornsource.com video sex blue film sex chatroom indianpornmms.net old man xnxx aishwarya rai xxx videos bananocams.com sex hd
you tube xxx desixxxv.net xossip english stories sanchita shetty pakistaniporns.com mom sex video cfnm video greatxxxtube.com sex marathi videos mmm xxx indianpornv.com sexxxsex xvideosindia indianhardcoreporn.com ajmer sex video