Gangguan Bipolar: Gejala dan Penyebab yang Belum Diketahui Banyak Orang
Tuturmama– Jika kamu mengalami perubahan suasana hati yang sangat drastis, tanpa ada penyebab yang jelas, mudah marah, dan seketika membaik, bisa jadi ini adalah gangguan penyakit bipolar.
Kendati setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood high) dan suasana hati yang buruk (mood low), tapi seseorang yang menderita gangguan bipolar memiliki ayunan perasaan (mood swings) yang ekstrem dengan pola perasaan yang mudah berubah secara drastis.
Baca Juga: Jenis-Jenis Gangguan Mental: Apakah Kamu Salah Satu Bagian dari Jenis Ini?
Di satu waktu, orang dengan penyakit bipolar merasa memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk menjalani hidup, tapi di satu waktu dia akan kehilangan semangat tersebut dan merasa hidupnya sudah tidak berarti.
Suasana hati meningkat secara klinis disebut sebagai mania, atau di saat ringan disebut hipomania.
Orang yang mengalami episode mania juga sering mengalami episode depresi, atau episode campuran di saat kedua fitur mania dan depresi hadir pada waktu yang sama.
Episode ini biasanya dipisahkan oleh periode suasana hati normal, tetapi dalam beberapa individu, depresi dan mania mungkin berganti dengan sangat cepat yang dikenal sebagai rapid-cycle.
Beberapa pihak berpendapat, gangguan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak. Dan ada sebagian yang menyebut bipolar terjadi karena faktor keturunan.
Gangguan bipolar dibagi menjadi bipolar I, bipolar II, cyclothymia, dan jenis lainnya berdasarkan sifat dan pengalaman tingkat keparahan episode suasana hati. Gelisah dan stres disebut juga sebagai faktor yang meningkatkan risiko seorang terkena bipolar.
Gejala Orang Terkena Gangguan Bipolar
Memiliki Mood yang Sangat Baik
Seperti dijelaskan di atas, pengidap bipolar akan mengalami episode mania (mood high) dan depresi (mood low).
Ketika memasuki episode mania, dia mengalami fase hypomania atau merasakan senang yang sangat belebihan.
Begitupun sebaliknya, ketika merasa marah atau sedih, orang dengan gangguan bipolar akan mengekspresikan kemarahan atau kesedihannya dengan sangat berlebihan
Sulit Menyelesaikan Suatu Pekerjaan
Mood yang naik turun akan mempengaruhi pikirannya, begitupun dengan pekerjaannya. Seorang dengan penyakit bipolar akan mudah kehilangan fokus dalam mengerjakan sesuatu.
Jika ada yang ‘mengganggu’ dalam arti mengomentari dan memberikan kritik terhadap pekerjaannya, pengidap bipolar akan mudah merasa down dan menghentikan pekerjaan tersebut, bukan mencari solusi atas kritikan yang diberikan.
Memiliki Ide yang Sangat Banyak
Memiliki banyak ide sangatlah baik untuk bisnis atau pekerjaan, asalkan kita bisa mengelola dan mengimplementasikannya secara tepat. Tapi dalam fase mania, pengidap bipolar tak bisa mengendalikan pikiran mereka yang berkeliaran.
Depresi
Depresi pengidap bipolar sama dengan yang dialami oleh manusia normal.
Mudah Terluka
Hati-hati dengan istilah bawa perasaan atau baper. Seorang pengidap bipolar mudah baper dan mudah merasa terluka. Hal ini tidak baik serta berpengaruh buruk terhadap relasinya dengan orang lain.
Terlalu Banyak Bicara
Cerewet adalah salah satu kebiasaan wajar manusia, bisa karena bawaan lahir atau memang gemar berbicara.
Lalu apa bedanya dengan cerewetnya pengidap bipolar? Mereka akan menghentikan pembicaraan, jika lawan bicaranya cerewet, pengidap bipolar akan berbicara lebih cerewet lagi.
Bermasalah Dengan Pekerjaan
Dari beberapa poin yang dijelaskan sebelumnya, orang yang mengidap bipolar akan sangat sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Dimulai dari mudah sakit hati, dan selalu mendominasi dalam pembicaraan.
Bisa jadi orang-orang rekan kerjanya tidak bisa menerima keadaannya sebagai seorang dengan gangguan bipolar.
Lebih parah, ia bisa kehilangan pekerjaan karena sulit fokus, tidak produktif, dan bisa jadi ia melawan ketika dikritik oleh atasannya.
Ketergantungan Alkohol
Sebanyak 50% pengidap bipolar mengalami ketergantungan terhadap alkohol dan obat-obatan.
Berperilaku Tak Konsisten
Pengidap bipolar memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi pada fase mania dan minder saat fase depresi.
Memiliki Masalah Dengan Waktu Tidur
Saat depresi pengidap bipolar menghabiskan banyak waktu untuk tidur. Namun pada fase mania mereka akan tidur lebih sedikit waktu, sehingga waktu tidurnya tak teratur.
Upaya Pengobatan Untuk Pengidap Bipolar
Pada dasarnya pengobatan terhadap pengidap bipolar tidak menjamin akan menyembuhkan pengidap secara seratus persen. Namun setidaknya pengobatan ini bisa menstabilkan perubahan pengidap bipolar.
Sebelum melakukan pengobatan, faktor lingkungan sekitar pun akan sangat berpengaruh terhadap penyembuhan seorang pengidap bipolar.
Pengidap tidak perlu diberikan pengobatan jika memang faktor lingkungan bisa membawa pengidap pada kesembuhan.
Perawatan yang cocok untuk pengidap bipolar akan ditentukan oleh psikiater (seorang dokter yang khusus menangani gangguan kondisi mental).
Jenis pengobatan akan disesuaikan tergantung kondisinya, beberapa perawatan yang akan diberikan untuk gangguan bipolar adalah:
Terapi Obat
Dokter dapat menganjurkan resep obat untuk menstabilkan mood pengidap bipolar. Obat tersebut dapat membantu mengurangi gejala yang dialami.
Pengidap bipolar mungkin diharuskan untuk mengonsumsi obat yang diresepkan dalam jangka waktu yang lama untuk mencegah suatu episode depresi yang dapat menyebabkan bunuh diri.
Obat-obatan yang diberikan biasanya tediri dari antidepresan, penstabil mood, antipsikotik, dan obat anti stres.
Konsultasi
Pengidap bipolar mungkin akan perlu melakukan konsultasi atau konseling untuk membicarakan kondisinya dan bagaimana cara melewati episode emosi yang dialaminya. Bisa dengan cara mendatangi komunitas yang biasa menjadi tempat konsultasi para pengidap bipolar.
Perawatan Penyalahgunaan Zat Tertentu
Banyak pengidap bipolar yang menyalahgunakan zat tertentu karena sudah bingung bagaimana harus mengendalikan mood-nya, yang paling sering digunakan adalah obat penenang.
Jika pengidap memang mengkonsumsi zat tertentu, sangat penting untuk menanggulangi ketergantungan tersebut, karena kondisi tersebut akan menyulitkannya dalam meringankan kondisi yang sedang dialami.
Perawatan di Rumah Sakit
Jika pengidap bipolar sudah pada fase yang parah, biasanya diharuskan untuk dirawat di rumah sakit untuk pengawasan berkala.
Perawatan tersebut khususnya terjadi apabila pengidap mengalami tanda-tandan ingin melakukan bunuh diri. Pada level ini, pengidap bisa saja melukai dirinya dan orang-orang di sekitarnya.
Tapi, yang harus diingat adalah tidak semua situasi dan kondisinya sama, jadi lebih baik untuk selalu diskusikan setiap keluhan yang dirasakan kepada psikiater.
Segera Temui Bantuan Profesional
Jika Anda atau orang terdekat Anda menunjukkan gejala-gejala di atas, maka segeralah temui psikiater dan psikolog untuk mendapatkan evaluasi medis yang komprehensif. Jangan sampai Anda mendiagnosa diri sendiri atau self-diagnosed.
Menemui bantuan profesional merupakan satu-satunya jalan, karena tidak seperti penyakit fisik, penyakit mental memiliki latar belakang dan sebab muncul yang rumit dan berbeda-beda pada tiap orang.
Bipolar merupakan kondisi di mana seseorang mengalami gangguan mental yang menyebabkan perubahan tidak biasa pada mood, konsentrasi dan energi. Umumnya, gangguan kepribadian ganda dialami oleh remaja yang akan memasuki usia dewasa.
Dilansir dari laman Healthline, seseorang yang mengalami bipolar akan mengalami gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang begitu fluktuatif dan drastis. Seseorang yang mengalami gangguan bipolar akan mengalami dua fase, yaitu fase mania (naik) dan fase depresi (turun).
Dalam fase mania atau naik pengidap bipolar akan merasakan keadaan enerjik, berkata cepat, penuh semangat disertai dengan gairah yang tinggi. Sebaliknya, orang yang mengalami gangguan bipolar pada fase depresi akan kehilangan mood saat menjalankan aktivitas sehari-hari, selain itu pada fase ini pengidap juga akan mengalami perasaan cemas, sedih, lemah dan lesu.
Gangguan bipolar apabila tidak segera dicegah atau diatasi akan menimbulkan efek yang sangat berbahaya. Pengidap bisa menyalahgunakan obat-obatan terlarang hingga mengakibatkan depresi berat dan bunuh diri.
Lantas apa saja gejala bipolar dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.
Penyebab Bipolar
Penyebab bipolar dapat bervariasi, umumnya seseorang yang mengalami gangguan kepribadian disebabkan karena adanya traumatis yang mendalam di masa kecilnya. Di samping itu, ada faktor penyebab kepribadian ganda lainnya, berikut di antaranya:
1. Faktor Keturunan
Penyebab kepribadian ganda yang pertama ialah faktor genetik atau keturunan. Gangguan ini dapat dipicu adanya faktor keluarga seperti orangtua dan saudara yang memiliki riwayat kepribadian ganda. Sehingga hal ini dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan serupa.
2. Faktor Lingkungan
Penyebab kepribadian ganda berikutnya ialah faktor lingkungan. Seseorang yang tinggal di lingkungan tidak kondusif juga dapat meningkatkan risiko gangguan kepribadian ganda. Hidup di lingkungan yang penuh dengan kekerasan atau stres mental dapat menyebabkan seseorang mengalami peristiwa yang traumatis.
3. Faktor Biologis
Salah satu penyebab kepribadian ganda adalah adanya faktor biologis. Gangguan ini bisa dipicu karena ketidakseimbangan zat kimia otak hingga masalah ketidakseimbangan hormon. Faktor ini dapat menyebabkan otak tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
4. Stres Berat
Stres berat dapat dapat dipicu karena berbagai faktor, salah satunya beban hidup yang menumpuk yang sulit diselesaikan. Selain itu keluarga dan lingkungan yang tidak kondusif juga rentan menyebabkan seseorang mengalami stres berat.
Seseorang yang sering mengalami stres berat dapat berisiko mengalami gangguan kepribadian ganda.
Gejala Bipolar
Seseorang yang mengalami gangguan bipolar pada saat tertentu akan mengalami keadaan semangat yang meluap-luap atau disebut dengan maniac episodes. Sedangkan pada fase tertentu juga akan mengalami perasaan yang sangat sedih atau depressive episodes.
Tidak hanya itu, seseorang yang mengalami bipolar juga akan merasakan kondisi yang tidak terlalu parah atau biasa disebut dengan hypomaniac episodes. Berikut ini beberapa gejala bipolar yang paling umum terjadi.
1. Kesulitan untuk tidur
2. Berbicara sangat cepat tentang banyak hal yang berbeda
3. Kehilangan nafsu makan
4. Semangat yang meluap-luap dan mudah tersinggung
5. Merasa tidak bisa diam
6. mengambil keputusan yang sangat berisiko
7. Merasa sedih, cemas, dan kesepian
8. Mudah lupa dan sulit mengambil keputusan
Cara Mengatasi Bipolar
Seseorang yang memiliki gejala bipolar, sebaiknya segera diatasi. Pasalnya, gangguan ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis lainnya seperti depresi yang berujung bunuh diri.
Gangguan kepribadian ganda dapat diatasi dengan beberapa cara, salah satunya ialah pemberian obat sesuai rekomendasi dokter dan melakukan psikoterapi.
Di samping itu, gejala bipolar tersebut dapat dicegah dengan cara-cara yang alami, di antaranya sebagai berikut:
Olahraga Teratur
Pepatah pernah mengatakan ‘di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat’, nampaknya kalimat ini masih relevan hingga saat ini. Seperti halnya gangguan kepribadian ganda, sangat perlu diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan rutin berolahraga.
Cara mengatasi gangguan bipolar yaitu dengan melakukan olahraga secara teratur, 2-3 kali dalam seminggu dapat menekan risikonya.
Mengikuti Kegiatan Sosial
Seseorang yang mengidap gangguan kepribadian ganda pada fase tertentu akan mudah merasa kesepian. Hal ini dipicu akibat perasaan sensitif yang meningkat, sehingga rentan merasa tersingkirkan.
Oleh sebab itu, salah satu cara untuk mengatasi gangguan bipolar adalah dengan mengikuti kegiatan sosial di lingkungan sekitar. Dengan mengikuti kegiatan di lingkungan sekitar, akan membuat kamu semakin terbuka dan diterima oleh lingkungan sekitar. Sehingga hal ini dapat mencegah kamu dari perasaan terisolasi dan tentunya bisa mengatasi gangguan bipolar.
Bersikap Terbuka
Orang yang mengalami gangguan kepribadian ganda akan sangat mudah marah, sering bersikap agresif secara fisik dan mengalami perubahan mood dengan cepat.
Oleh sebab itu, bersikap terbuka dengan orang-orang terdekat serta lingkungan sekitar penting untuk dilakukan. Dengan bersikap terbuka, mau mencurahkan isi hati, dan berbagi dengan sesama dapat menghindarkan dari bahaya gangguan bipolar.
Sumber Gambar: Freepik
Editor: Ahmad Faizal Anis
Referensi:
Halodoc.com, Penyakit Gangguan Bipolar – Gejala, Penyebab
Aladokter.com, Gangguan Bipolar – Gejala, penyebab dan mengobati
Halosehat.com, Gangguan Bipolar (Bipolar Disorder)
0 Comments