Ibuku Pahlawanku

Published by Emma Khotimah on

Tuturmama – IBUKU PAHLAWANKU

Namaku Asih, seorang gadis dari tanah Jawa berumur 16 tahun. Di mata teman-teman, aku seseorang yang pendiam dan pemalu. Aku hanya berbicara seperlunya dan lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan untuk membaca buku. Teman-teman sering memanggilku Asih si kutu buku.

Aku memang pantas dijuluki si kutu buku karena penampilanku, memakai kacamata dan sering dikuncir dua serta berpakaian over size. Tapi aku nyaman dengan penampilanku. Tak ada yang salah selagi aku tak menyalahi norma dalam berpakaian.

Namun, masih saja banyak yang menganggapku gadis aneh karena tak modis seperti yang lain. Mereka menganggapku kuper alias kurang pergaulan karena tak bisa mengikuti gaya hidup mereka. Ah, sudahlah, aku tak ingin memikirkan itu semua. Itu hanya membuatku menjadi tak percaya diri jika terus-menerus memikirkannya.

Baca Juga: Kembali ke Rumah Ibu

Aku terlahir dari keluarga biasa dengan ekonomi pas-pasan. Aku anak kelima dari tujuh bersaudara. Menurut ibuku banyak anak, banyak rezeki. Kami diajarkan untuk selalu bersyukur dengan keadaan apa pun.

Itu yang membuat kami tidak pernah merasa kekurangan. Tiga kakakku sudah menikah, saat ini ibu masih harus mengurus empat orang anaknya yang masih bersekolah. Ibu mempunyai warung kelontong yang tak besar sedangkan ayah bekerja sebagai pegawai kantoran.

Entah terbuat dari apa hati ibuku. Beliau sungguh sangat sabar membesarkan dan mendidik kami. Menurutku, ibuku pahlawanku, sebab ibu membesarkan kami sendirian, tak ada yang membantu. Aku dan saudara-saudara yang lain tidak terlalu dekat dengan ayah.

Beliau lebih banyak berada di luar rumah karena pekerjaannya dan jarang di rumah bersama anak-anaknya.
Bahkan ayah mempunyai istri lebih dari satu. Terkadang aku sering bertanya dalam hati, kenapa ayah harus mempunyai istri lain, padahal ibu wanita yang cantik, sabar, mandiri dan bisa membesarkan tujuh orang anak tanpa bantuan orang lain.

Ibu membesarkan kami dengan jerih payah. Tanpa bantuan asisten rumah tangga atau saudara dan kerabat. Benar-benar mengurus kami sendirian dari kecil sampai kami dewasa. Ibuku pahlawanku, berkatnya semua kakakku bisa mengenyam bangku perkuliahan. Pernah sekali ibu bercerita padaku ketika aku membantu ibu menjaga warung, “Asih, kamu nanti kalau sudah tamat SMA harus kuliah seperti kakak-kakakmu, ya. Kamu harus menjadi orang sukses, jangan seperti ibu. Ibu hanya lulusan SD, bisa berhitung, membaca dan menulis saja sudah bersyukur.”

“Walaupun ibu cuma tamatan SD, tapi ibu bisa membuka warung ini dengan ilmu yang ibu punya. Ibu ingin suatu saat kamu menjadi orang sukses yang bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Belajar yang serius, ya Asih. Jangan pikirkan pacaran dulu sebelum kamu bisa mendapatkan uang sendiri. Ibu hanya ingin kamu mandiri dan mendapatkan laki-laki yang bertanggung jawab nantinya.” ucap ibu panjang lebar.

Baca Juga: Pesan Terakhir Ibu

“Iya, Bu. Asih akan selalu ingat nasihat ibu. Asih ingin menjadi orang sukses. Sukses dunia dan akhirat. Doakan Asih terus ya, Bu. Doakan Asih agar tidak terjebak pergaulan bebas, agar Asih terus rajin belajar. Cuma ibu yang bisa mendidik Asih sampai saat ini. Asih harap ibu sehat terus dan bisa melihat Asih sukses.”

Tak terasa air mataku mengalir, ibu langsung memeluk dan mengusap rambutku  seraya berkata, “Ibu akan terus menjaga kalian sampai nafas terakhir ibu.”

Makin erat aku memeluk ibu karena teringat ayah yang tak pernah sekalipun memelukku dan memberikan kasih sayang seperti ayah lain. Selama ini kami hanya menerima kasih sayang dari seorang ibu. Ibu yang selalu ada di samping kami dan selalu mengajarkan kami bersyukur dengan keadaan sesulit apa pun.

Ibuku memang pahlawanku. Ia tahu bagaimana memerdekakan anak-anaknya dengan memberikan kami pendidikan yang layak.

Tetangga sekitar mengenal kami sebagai keluarga yang bahagia. Walaupun hidup kami serba pas-pasan tapi tak pernah mereka mendengar keributan dari keluarga kami. Itu karena ibu yang lebih sering mengalah terhadap ayah dan memilih tidak diam daripada bertengkar.

Terkadang aku sebagai anak merasa kesal terhadap ayah, saudaraku yang lain juga. Beliau seperti tak menganggap kami ada. Kami hanya seperti pembantu yang harus memenuhi kebutuhannya selama di rumah.

Seperti menyiapkan makan dan mencuci pakaiannya. Padahal ayah hanya memberi ibu sedikit uang dari gajinya yang tak seberapa. Ibu yang lebih banyak mengeluarkan uang dan membanting tulang demi membiayai ketujuh anaknya sampai dewasa.

Baca Juga: Di Atas Awan

Selain mempunyai warung, terkadang ibu juga membuat camilan dan dititipkan ke warung-warung. Untunglah kakakku yang telah lulus sudah bisa bekerja dan ikut membantu ibu membiayai sekolah. Ayah hanya terlihat baik pada keluarga jika di depan saudara, tetangga dan teman-temannya saja. Setelah itu ayah seperti tak menganggap kami ada.

Tak pernah ayah menanyakan kabar kami. apakah kami sudah makan atau belum, apakah kami sudah membayar uang sekolah atau belum, atau apakah kami ingin jalan-jalan. Ingin sekali rasanya seperti teman-teman yang lain. Teman-teman yang bercerita tentang ayahnya masing-masing.

Aku hanya terdiam. Meskipun begitu, ibu selalu mengajarkan kami hormat dan taat kepada ayah. Jangan melawan meskipun ayah tak pernah memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya. Ibuku pahlawanku, ia yang selalu mengajarkanku bersikap baik.

Aku sangat beruntung memiliki ibu yang sangat penyayang. Walaupun kami tumbuh tanpa kasih sayang ayah tapi kami selalu berlimpah kasih sayang ibu. Ia tidak membiarkan anak-anaknya kekurangan kasih sayang.

Ibu yang selalu mengajarkan aku kebaikan-kebaikan. Ia yang mengajarkan aku arti kehidupan yang sesungguhnya. Ia juga selalu ada di saat aku membutuhkannya.

Ibuku pahlawanku, sosok yang sangat aku sayangi dan kasihi seumur hidupku. Terima kasih, Ibu.

Sumber Gambar: nicepng.com


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dhankasri hindisextube.net hot bhabi naked rebecca linares videos apacams.com www tamilsexvidoes lamalink sexindiantube.net chudi vidio sex mns indianpornsluts.com hd xnxxx shaving pussy indianbesttubeclips.com english blue sex video
savita bhabhi xvideos indianxtubes.com xxx bombay live adult tv desitubeporn.com mobikama telugu chines sex video indianpornsource.com video sex blue film sex chatroom indianpornmms.net old man xnxx aishwarya rai xxx videos bananocams.com sex hd
you tube xxx desixxxv.net xossip english stories sanchita shetty pakistaniporns.com mom sex video cfnm video greatxxxtube.com sex marathi videos mmm xxx indianpornv.com sexxxsex xvideosindia indianhardcoreporn.com ajmer sex video