Tuturmama – Memberi nama pada anak. Meski sederhana, memberi anak nama tidak boleh sembarangan karena nama sama dengan doa.

“What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet.” 

Sebagian dari kita pasti sudah akrab dengan kalimat itu. Itu adalah kalimat yang muncul dalam dialog Romeo dan Juliet karya William Shakespeare.

Apalah arti sebuah nama, bagi Shakespeare, nama tidaklah penting. Gara-gara sebuah nama dalam drama itu, seorang Romeo gagal mendapatkan cintanya. Semua itu gara-gara nama yang ia sandang. 

Tetapi ternyata nama adalah persoalan penting. Teramat penting. Kalau ada yang bertanya apalah arti sebuah nama, jawabannya bisa berarti segalanya.

Itupula yang saya rasakan ketika anak yang masih dalam kandungan akan segera lahir. Saya bingung dalam mencari nama untuknya.

Nama Panggilan Unik untuk Perempuan dan Laki-Laki

Ada beberapa hal yang mesti saya perhatikan dalam memberi nama. Pertama, tentu saja makna atau arti nama itu. Kedua, kesesuaian dengan zaman saat ini.

Orangtualah yang bertugas untuk memberi nama pada anaknya. Nama bukan hanya soal unik atau pun harus terdengar indah di telinga. Namun juga mesti mengandung makna.

Bagi seorang muslim, nama adalah doa. 

Dalam sebuah hadis riwayat Baihaqi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, ”Di antara hak anak atas ayah adalah memberinya nama yang bagus dan mendidiknya dengan adab yang baik.”

Nama yang baik bisa menjadi sebuah doa yang juga baik. Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam riwayat Ibnu Umar, pernah mengganti nama seorang anak perempuan yang bernama Ashiyyah, yang artinya ‘yang durhaka’. Kemudian Rasulullah menggantinya dengan nama Jamilah, yang artinya cantik.

Tidak Asal Memberi Nama pada Anak

Nama adalah perwujudan harapan orangtua atas anaknya. Bila kita menamai anak kita dengan nama Fatimah, maka kita berharap anak kita kelak akan mempunyai sifat yang lembut hatinya.

Ia akan besar menjadi anak perempuan yang menawan, dan juga menyenangkan. Layaknya Fatimah putri Rasulullah.

Itulah harapan yang kita sematkan pada anak-anak kita dengan memberinya sebuah nama. 

Memberi nama juga mesti memperhatikan kesesuaian zaman. Maksudnya, kita sebagai orang tua mesti memperhatikan kelak ketika anak kita tumbuh dan menyandang nama yang kita berikan mereka tidak merasa malu atau aneh dengan namanya.

Ada satu hal yang saya perhatikan betul-betul, yaitu agar nama anak tidak menjadi bahan ledekan atau bully-an teman-teman seumurannya kelak. Sudah marak terjadi, di zaman manapun, baik itu saat kita kanak-kanak dahulu, atau bahkan ketika anak-anak kita tumbuh, nama sering menjadi bahan ejekan.

Setiap nama pasti ada ejekannya.

Jangan sampai anak kelak kecewa pada orang tuanya hanya karena diberikan nama yang jelek. Nama yang menjadi bahan ejekan teman-temannya. 

Ma, Panggil Anak dengan Namanya

Saya rasa hal tersebut tidak boleh Mama dan Papa abaikan. Jadi, kita tidak hanya memperhatikan makna dan arti, tetapi juga kesesuaian dengan perkembangan zaman, dan apakah nama yang kita berikan berpotensi untuk mengundang ejekan dan kerepotan untuk anak-anak kelak.

Misalnya saja, saya beberapa waktu yang lalu membaca sebuah berita viral. Tentang seorang anak yang diberi nama satu huruf saja oleh orang tuanya.

Ya, cuma satu huruf. Ada yang dikasih nama D. Ada juga yang dikasih nama V. 

Memang tidak ada salahnya sih. Namun, perlu kita perhatikan bagaimana anak-anak itu kelak ketika dewasa. Di mana ia harus mengurus berbagai macam syarat administrasi, membuat paspor, membuat KTP, dan lainnya.

Memberi Nama yang Sederhana dan Tidak Merepotkan

Tentu dengan nama yang agak “tidak biasa” itu, bisa menimbulkan kerepotan pada anak kita kelak. Selain itu, ada juga yang viral di media beberapa waktu lalu, tentang anak yang diberi nama merk atau bahkan nama instansi pemerintah. 

Ya, Mama tidak salah baca. Ada orang tua yang memberi nama anaknya dengan nama Dinas Komunikasi Informatika Statistik. Alasannya karena ayahnya bekerja di instansi tersebut.

Ada juga orang tua yang memberi nama anaknya, Pajero Sport!

Memang hak orang tua untuk memberi nama anaknya. Dan nama-nama unik seperti itu ya sebenarnya sah-sah saja. Cuma yang menjadi keheranan banyak orang adalah, kok bisa ya? Ada-ada saja.

Ada juga nama anak yang panjang dengan pengucapan yang amat sangat sulit. Sebaiknya hal ini juga Mama dan Papa hindari. Bisa merepotkan si anak kelak ketika tumbuh dewasa. 

Selain itu, kita juga sebagai orang tua jangan sampai memberikan nama yang jelek untuk anak-anak kita. Termasuk tidak boleh memberi julukan yang jelek.

Misalnya memanggil anak kita dengan sebutan, si gendut, si bandel dan sebagainya. Meski bertujuan untuk bercanda, tetapi sebagai orang tua sebisa mungkin kita mesti menghindari hal-hal seperti itu. 

Menurut saya, yang namanya durhaka tidak hanya ada dalam diri anak kepada orang tua. Orang tua pun bisa durhaka kepada anak. Salah satu bentuknya adalah dengan memberikan nama yang jelek pada anaknya.

Melihat Rekomendasi Nama Anak di Internet

Dalam memilih nama saat ini kita terbantu dengan kemajuan teknologi. Ada banyak sekali website yang menyediakan panduan dalam memilih nama, mengkombinasikan nama, merekomendasikan dan menyediakan informasi terkait arti dan makna nama yang kita pilih. 

Saya juga menyempatkan diri untuk mencari referensi dari internet. Selain itu, saya juga menyempatkan diri untuk bertanya pada orang tua dan kerabat yang saya pandang punya kebijaksanaan dalam hal pengasuhan anak. 

71 Rekomendasi Nama Anak Perempuan Islami dan Artinya

Memberikan nama memang sebuah upaya yang gampang-gampang sulit. Namun, jangan menganggap bahwa sebuah nama adalah hal yang remeh-temeh.

Jangan sampai! Karena nama adalah hal yang penting sejak anak kita lahir ke dunia. Nama itulah yang akan ia sandang sepanjang hidupnya. 

Maka dari itu, Ma, Pa, pilihkan nama yang terbaik buat anak-anak kita ya.

Sumber Gambar: freepik.com