Kekerasan Seksual Pada Laki-laki: Mengapa Belum Dianggap Serius?

Published by Cholifatul Annisa on

Tuturmama– Selama ini, kasus kekerasan seksual selalu identik dengan perempuan sebagai korban dan laki-laki sebagai pelaku. Melanggengnya budaya patriarki yang berkembang di Indonesia, melahirkan stigma bahwa laki-laki tidak mungkin menjadi korban.

Hal ini terjadi karena laki-laki adalah sosok yang lebih a

gresif dan menjadi inisiator dalam hubungan seksual, sedangkan perempuan hanya sebagai makhluk lemah dan pasif secara seksual.

Sehingga sulit tertanam bayangan dalam benak jika seorang perempuan memaksa seorang pria untuk berhubungan seks, atau pria yang menolak kesempatan untuk berhubungan seks dengan perempuan.

Baca Juga: Hati-hati! Marak Pelecehan Seksual di Media Sosial

Laki-laki Dianggap Lebih Kuat untuk Melawan

Memang, laki-laki memiliki tenaga yang lebih kuat dari perempuan. Tetapi bukan berarti ia akan aman dari cengkraman predator seks. Namun, pada kenyataannya kekerasan seksual tidak memandang gender, siapa saja dapat menjadi korban bahkan pelaku kekerasan seksual. Tidak peduli goodlooking atau tidak, kurus atau gemuk, hitam atau putih.

Kita tidak dapat menutup mata bahwa kejahatan seksual terhadap laki-laki memang ada dan perlu mendapat perhatian serius layaknya kekerasan seksual terhadap perempuan.

Sebagai contoh, pada akhir tahun 2021 terjadi kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pegawai di KPI. Kasus kekerasan seksual di KPI merupakan satu dari sedikit korban yang berani berbicara mengenai kekerasan yang dialaminya.
Bukannya mendapatkan perlindungan dari instansi tempat ia bekerja, terduga korban malah mendapat pemutusan kontrak kerja oleh KPI pasca membongkar dugaan kekerasan seksual dengan pelaku adalah rekan sendiri. Sungguh menyedihkan sekali.
Sementara itu, pegawai KPI terduga pelaku kekerasan seksual dan perundungan sampai saat ini belum mendapatkan sanksi tegas. Akibatnya kondisi korban memburuk. Kejiwaannya seringkali tidak stabil serta depresi yang semakin meningkat karena mencemaskan lambatnya proses hukum yang berjalan.

Laki-laki Tidak Mungkin Menjadi Korban Kekerasan Seksual

Mayoritas masyarakat menganggap kalau laki-laki tidak mungkin menjadi korban kekerasan seksual. Klaim itu muncul karena laki-laki identik sebagai pelaku. Tetapi sebagian orang lupa kalau pelaku bisa lebih dari dua satu orang, sehingga korban tidak akan bisa melawan dan akhirnya pasrah.
Ketika kekerasan seksual menimpa dirinya, ia memilih enggan untuk melaporkannya kepada instansi yang berwajib. Hal ini bukan tanpa alasan, kaum laki-laki ini tak lepas dari budaya patriarki yang telah mendarah daging di Indonesia. Laki-laki telah mendapat stigma sebagai orang kuat yang tak mungkin mendapat pelecehan secara seksual.

Jika ada yang melapor mendapat pelecehan, bukan pertolongan yang ia terima. Melainkan cemoohan dari masyarakat. Masyarakat akan menganggap bahwa ia memiliki perilaku seksual yang menyimpang dan laporan itu mengada-ngada.

Tidak terelakkan, kurangnya pencarian kasus dan penelitian terhadap dampak kekerasan seksual terhadap laki-laki dapat menggambarkan sikap yang ada pada masyarakat saat ini. Bahwa ketika hal itu terjadi pada laki-laki, hal tersebut bukanlah topik yang dapat menjadi perhatian dan perlu diskusi lebih lanjut di masyarakat.
Ketika seorang laki-laki tidak dapat mencegah dirinya menjadi korban kekerasa seksual, tudingan-tudingan mengenai maskulinitas mereka seringkali muncul. Menjadi korban tidak termasuk dalam kriteria maskulintas justru membuat maskulinitas itu sendiri ternodai.
Dengan pola pikir masyarakat yang demikian, tidak heran jika muncul anggapan bahwa pelecehan seksual adalah hal yang tidak normal jika ketika menimpa pria gay.
Tidak bisa terelakkan jika kasus kejahatan seksual lebih banyak menelan korban perempuan dengan pelaku laki-laki. Meskipun demikian, fakta bahwa laki-laki yang turut menjadi korban tidak dapat terabaikan begitu saja. Baik perempuan maupun laki-laki dapat menjadi korban dan mendapat efek yang sama besarnya.
Akan sangat baik jika ke depannya masyarakat Indonesia lebih terbuka dan peka terhadap isu ini. Dengan peningkatan kewaspadaan, dukungan terhadap korban, dan penerapan hukuman yang adil bagi pelaku, dapat menghentikan kekerasan seksual terhadap laki-laki maupun perempuan.
Sumber Gambar: Freepik.com
dhankasri hindisextube.net hot bhabi naked rebecca linares videos apacams.com www tamilsexvidoes lamalink sexindiantube.net chudi vidio sex mns indianpornsluts.com hd xnxxx shaving pussy indianbesttubeclips.com english blue sex video
savita bhabhi xvideos indianxtubes.com xxx bombay live adult tv desitubeporn.com mobikama telugu chines sex video indianpornsource.com video sex blue film sex chatroom indianpornmms.net old man xnxx aishwarya rai xxx videos bananocams.com sex hd
you tube xxx desixxxv.net xossip english stories sanchita shetty pakistaniporns.com mom sex video cfnm video greatxxxtube.com sex marathi videos mmm xxx indianpornv.com sexxxsex xvideosindia indianhardcoreporn.com ajmer sex video