Mempertahankan Ketahanan Hidup Anak Meski Memiliki Pengalaman Traumatis

Published by Aylena Renai on

Tuturmama – Banyak orang beranggapan bahwa pengalaman traumatis pada anak akan berpengaruh pada ketahanan hidup anak. Pengalaman traumatis alias luka masa kecil ini memberikan dampak negatif dan memberikan masalah emosional ketika ia beranjak dewasa.

Mereka membawa luka emosional yang terjadi pada masa kecil. Anak-anak yang dipukuli, diabaikan, atau terus menjadi sasaran kekerasan verbal maupun fisik dari orang tua cenderung memiliki masalah emosional.

Mereka dengan masalah ini kemungkinan akan menajdi anak nakal dan berperilaku kejam. Bahkan melakukan tindak kriminal, putus sekolah, mengalami gangguan mental, dan menderita penyakit kronis terkait stres.

Akan semakin sulit untuk terhindar dari pengalaman traumatis yang mempengaruhi ketahanan hidup anak. Apalagi dengan meningkatnya kasus perceraian, pelecehan seksual pada anak, kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya.

Meski Merengek dan Menangis, Anak Kudu Diajarin Mandiri Sejak Kecil

Di dunia yang semakin berubah ini tidak semua orang tua mampu menjadi tempat yang aman bagi anak. Hidup dengan kondisi tersebut akan memberikan bekas luka yang mendalam.

Meski begitu, kita tidak boleh beranggapan atau menjustifikasi anak-anak dengan pengalaman traumatis akan menjadi produk yang gagal sebagai orang dewasa. Kenyataanya, tidak sedikit orang yang mampu melewati pengalaman traumatisnya.

Tidak semua orang memiliki pandangan bahwa individu dengan trauma masa kecil selalu membawa efek negatif jangka panjang. Orang-orang juga beranggapan bahwa anak yang tahan banting, nantinya dapat mengatasi penyakit masa kecil. Misalnya karena orang tua yang ringan tangan, pecandu alkohol, penelantaran masa kecil, pelecehan seksual, bahkan efek dari perang.

Orang-orang berasumsi bahwa ketahanan hidup anak tersebut berasal dari mereka yang pulih dari keterpurukan dan memiliki kualitas khusus. Namun, bukti yang mengejutkan menunjukkan bahwa ketahanan sebenarnya cukup biasa ditemukan. Bahkan semua anak berpotensi memiliki ketahanan hidup anak seperti itu (Masten, 2001 dalam Wade et al., 2014).

Kelekatan Aman pada Anak

Ketahanan anak sebenarnya bukan sesuatu yang langka karena siapa pun bisa memperoleh ketahanan tersebut. Banyak anak-anak dengan pengalaman traumatis mampu mengatasi traumanya.

Mengenal Inner Child dan Cara Mengatasi Luka Masa Kecil

Mereka bahkan memiliki kepribadian yang mudah bergaul—kemampuan diri dan pengendalian diri, yang membantu mereka untuk menghadapi segala cobaan berat dalam hidup. Kemampuan anak untuk mengatasi atau melewati pengalaman traumatisnya berkaitan dengan kelekatan yang mereka miliki.

Anak-anak dengan kelekatan aman cenderung mampu melewati peristiwa traumatis dengan cara yang dapat menyembuhkan luka. Juga dapat mengembalikan harapan serta keseimbangan emosional.

Kelekatan emosional merupakan kapasitas universal yang seseorang miliki dan merupakan hal yang penting bagi kesehatan dan kemampuan bertahan hidup sepanjang hayat. Anak-anak yang semasa kecilnya memilik kelekatan emosional yang aman, akan mendapatkan fondasi yang aman untuk menjelajahi lingkungan.

Mereka memiliki tempat untuk kembali ketika merasa takut. Idealnya, anak-anak akan menemukan keseimbangan di antara membangun kelekatan yang aman dengan orang tuanya dan merasa bebas untuk menjelajahi dan mempelajari lingkungan baru. 

Magic Sound, Menyapih Anak dengan Bahagia

Sementara itu, apabila anak tidak memiliki kelekatan yang aman dengan orang tua, maka mereka dapat diselamatkan dengan kasih sayang dan perhatian sekitar. Seperti dari saudara kandung, teman sebaya, anggota keluarga lain, atau orang dewasa yang peduli terhadap mereka.

Pengalaman dari Luar Keluarga

Beberapa memiliki pengalaman di luar keluarga. Misalnya di sekolah dengan teman-teman sebaya, tempat ibadah, atau organisasi lainnya. Yakni tempat-tempat di mana mereka dapat memperoleh rasa kecakapan, dukungan moral, keyakinan religius, dan harga diri. 

Barangkali alasan terkuat mengapa banyak anak yang memiliki ketahanan diri (dan alasan bagi perubahan yang kita lakukan di sepanjang hidup kita) adalah kita terus menginterpretasikan pengalaman hidup yang kita alami.

Kita dapat memutuskan untuk mengulangi kesalahan yang orang tua kita lakukan. Tapi kita juga bisa memilih untuk belajar dari kesalahan tersebut dan terbebas dari kesalahan yang sama. Kita dapat memilih untuk tetap berada di penjara masa kanak-kanak atau membalikkan jalan hidup, entah di usia 20, 50, bahakan lebih. 

Perhatikan Hal Ini Sebelum Memasukkan Anak ke Boarding School

Seiring dengan perubahan dunia yang tidak terprediksi, wilayah orang dewasa akan terus berkembang. Juga menyediakan batasan-batasan baru dan sedikit petunjuk yang dapat membimbing kita. Untuk seterusnya, pertambahan usia akan memberikan pemahaman terhadap hal tersebut. 

Mempersiapkan Diri Menjadi Orang Tua

Maka dari itu, bagi siapa pun yang belum menikah atau belum menjadi orang tua, kita perlu belajar bahwa segala keputusan dan tindakan yang kita pilih akan memberikan dampak terhadap masa depan anak kita kelak.

Bila dulu kita memiliki pengalaman traumatis, kita bisa belajar untuk melewati hal tersebut dengan meyakinkan diri sendiri dan memperoleh dukungan dari orang sekitar yang peduli. 

Jangan pernah menyerah kepada diri sendiri, bahkan sebelum orang di sekitar kita menyerah terhadap diri kita. Meski melewati pengalaman traumatis yang memberi luka emosional, kita tetap harus berusaha keras. Mungkin butuh waktu yang cukup lama untuk pulih, tetapi tidak selamanya hal tersebut akan melukai diri kita. 

Sejuta Manfaat Gizidat untuk Anak

Bila di dunia ini masih ada seseorang yang mengulurkan tangannya, ambilah uluran tangan tersebut. Sekali pun kita merasa harus mengatasi perasaan membelenggu itu seorang diri, maka yakinlah bahwa Allah SWT tidak pernah pergi. Selama kita masih memiliki tempat bergantung, niscaya kita pasti mampu melewatinya. 

Kemudian, bagi mama dan papa di rumah, sebagai orang tua, sebisa mungkin kita memberikan kenyamanan dan perasaan aman kepada sang buah hati.

Kita punya pilihan untuk menjadi kekuatan dan menjadi rumah bagi mereka untuk pulang. Bukannya justru menjadi sumber ketakutan yang memberikan luka.

Anak-anak lahir tidak langsung menjadi kuat dan mampu menghadapi dunia luar. Mereka perlu dukungan dari orang tua dan keluarga untuk tumbuh kembang mereka. Dunia di luar sangatlah keras, setiap anak memerlukan ketahanan anak agar mampu melewati berbagai macam tekanan.

Semoga bermanfaat.

Sumber Gambar: freepik.com


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dhankasri hindisextube.net hot bhabi naked rebecca linares videos apacams.com www tamilsexvidoes lamalink sexindiantube.net chudi vidio sex mns indianpornsluts.com hd xnxxx shaving pussy indianbesttubeclips.com english blue sex video
savita bhabhi xvideos indianxtubes.com xxx bombay live adult tv desitubeporn.com mobikama telugu chines sex video indianpornsource.com video sex blue film sex chatroom indianpornmms.net old man xnxx aishwarya rai xxx videos bananocams.com sex hd
you tube xxx desixxxv.net xossip english stories sanchita shetty pakistaniporns.com mom sex video cfnm video greatxxxtube.com sex marathi videos mmm xxx indianpornv.com sexxxsex xvideosindia indianhardcoreporn.com ajmer sex video