Langkah Pintar Menentukan Uang Saku Untuk Anak, Cara Mendidik Anak Agar Tidak Boros
Tuturmama – Memberikan uang saku atau tidak kepada anak merupakan pola didik yang diterapkan orang tua. Sebagai orang tua Mama kebingungan dalam menentukan jumlah yang ideal untuk uang jajan anak.
Sebenarnya ada keuntungannya juga lho Ma memberikan uang saku untuk anak. Salah satunya yaitu sebagai sarana mengajarkan anak agar dapat mengatur keuangan sejak dini. Orang tua perlu memberikan wawasan mengenai tips mengatur keuangan uang saku, agar tidak cepat habis sebelum waktunya.
Selain itu Mama bisa berdiskusi dengan si kecil mengenai cara menabung, bertransaksi dengan cerdas, atau bahkan investasi. Simak langkar pintar berikut ini:
Baca Juga: Nasihat untuk Mama yang Bekerja dan Mendidik Anak
-
Pertimbangkan Umur Si Kecil ya Ma!
Mama tidak mungkin menyamaratakan besaran uang jajan si kakak yang sudah SMA dengan adiknya yang masih SD. Hal ini karena kebutuhan mereka berbeda. Mama juga perlu mempertimbangkan faktor lain dalam menentukan jumlahnya, misalnya setiap hari anak membawa bekal dan masih diantar jemput.
Sebenarnya Mama sudah bisa memberikan uang jajan saat mereka sudah memahami konsep uang dan berhitung. Misalnya saat masih duduk di bangku kelas 2 atau 3 SD.
-
Memperhitungkan Kebutuhan Anak
Perhitungkan apa saja kebutuhan anak untuk menentukan jumlah uang jajan yang tepat. Ini misalnya untuk jajan di kantin, transportasi atau bensin, pulsa dan kuota internet, serta kebutuhan yang berhubungan dengan pelajaran sekolah.
Anda bisa menyerahkan uang jajan untuk semua kebutuhan sekaligus, termasuk yang berhubungan dengan sekolah atau secara terpisah. Semuanya tergantung dari karakter orang tua anak.
-
Berdiskusi dengan Anak
Sebaiknya anak Mama diajak berdiskusi dalam menentukan jumlah uang sakunya karena berkaitan dengan uang sakunya.
Mintalah buah hati Mama mengutarakan pendapatnya terkait kebutuhannya dan bila memang masuk akal tidak ada salahnya Mama mengabulkan jumlah yang dimintanya.
Memang tidak ada pedoman pasti besaran uang saku yang harus diberikan kepada putra-putri Mama. Setiap anak mempunyai kebutuhan berbeda serta kondisi keuangan orang tua yang juga berbeda-beda.
Selain jumlahnya, Mama juga perlu mendiskusikan frekuensi pemberian uang jajan, apakah setiap hari, minggu, atau bulan.
-
Ajarkan Si Kecil untuk Menabung
Satu lagi kelebihan memberikan uang saku adalah sebagai sarana untuk belajar menabung. Ini misalnya sebagai dana cadangan jika ada kebutuhan mendesak, menabung untuk membeli barang yang diinginkan, atau untuk dikembangkan dalam investasi.
Selain itu Mama juga perlu memberi pemahaman bahwa mereka harus dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan dalam membelanjakan uang. Dengan begitu uang jajannya tidak akan cepat habis sebelum tiba waktunya mendapatkan jatah mingguan atau bulanan lagi.
-
Berikan Uang Saku ke Anak Sesuai dengan Kemampuan Mama Ya!
Jumlah uang saku yang diberikan untuk si kecil harus disesuaikan dengan kemampuan finansial Mama. Karena itu apapun alasan si kecil, Mama tak perlu memaksakan diri menyediakan uang sebagaimana permintaannya, apalagi jika tidak ada kaitannya dengan aktivitas sekolah.
Oleh karena itu, Mam harus jujur dan memberikan pemahaman kepada si kecil tentang kondisi keuangan keluarga. Lagi pula remaja yang mendapatkan jatah uang jajan terlalu banyak dan tanpa pantauan lebih rawan terjerumus kepada hal-hal yang negatif.
Jangan mengalokasikan dana terlalu besar untuk uang jajan anak. Hal ini dapat memicu kekacauan dalam keuangan keluarga, padahal ada sesuatu yang lebih penting, misalnya menabung untuk biasa pendidikan si kecil di masa depan.
Demikianlah panduan menentukan uang saku untuk buah hati Mama. Semoga bermanfaat
Baca Juga: Tips Mama Mendidik Anak sambil Bekerja
Editor: Ahmad Faizal Anis
0 Comments