Terjadi KDRT, Apakah Lebih Baik Bercerai?
Tuturmama – Salah satu hal yang biasanya banyak pasangan suami istri hindari adalah penyebab perceraian dalam rumah tangga. Namun sebenarnya tidak semua perceraian adalah buruk karena ada kondisi di mana lebih baik bercerai ketimbang terus bertahan namun tidak bahagia.
Memang pada dasarnya, sebuah perceraian bukan satu hal yang baik dalam sebuah hubungan rumah tangga. Ikatan suci pernikahan yang menyatukan dua orang yang saling mencintai namun berbeda adalah sebuah janji suci di hadapan Tuhan.
Apapun agama yang ada di dunia, tentu saja mengajarkan untuk tetap memupuk rasa cinta dan kasih sayang hingga akhir hayat. Terutama karena sebuah hubungan pernikahan terbangun atas dasar cinta dan juga ketuhanan.
Meski begitu, terdapat banyak masalah yang menjadikan kasus perceraian menjadi lebih nyata dan sering terjadi. Sudah banyak kasus perceraian yang terjadi di Indonesia yang penyebabnya mungkin bisa kita katakan sepele.
Seperti salah satunya adanya ciri pelakor yang akan merusak rumah tangga orang lain, atau juga alasan mengapa mau menjadi istri kedua.
Ada juga perselingkuhan yang menjadi alasan cerai, baik dari sang suami maupun sang istri. Keduanya sama-sama akan melukai salah satu pihak dan hal ini akan berakibat fatal. Bahkan hingga akan berakhir di meja perceraian.
Cinta Tidak Direstu Orang Tua? Ini Tips Ampuh Mendapat Restu
Namun, tidak selamanya perceraian ini buruk karena jika terus bersama hanya akan saling menyakiti. Terutama jika sudah sampai ada orang ketiga dalam pernikahan. Nah, kali ini kita akan membahas pada kondisi yang bagaimana lebih baik bercerai daripada terus bertahan?
Jika terjadi KDRT maka lebih baik bercerai
Istilah KDRT merupakan suatu hal yang pasti familiar bagi yang sudah berkeluarga. KDRT ini merujuk pada tindakan kekerasan di dalam rumah tangga. Apabila KDRT terjadi, maka jangan berpikir dua kali untuk bertahan dan segeralah bercerai.
Dalam kasus beberapa jenis KDRT, pihak yang mengalami tekanan batin dan kekerasan fisik memang seharusnya mencari keadilan. Selain itu juga dengan meninggalkan hubungan yang sudah tidak sehat itu.
KDRT dalam rumah tangga bisa berasal dari banyak hal. Misalnya saja karena sama-sama masih muda dan karena memang melakukan pernikahan dini. Sehingga jelas bahwa pemikiran salah satu atau keduanya masih sangat labil karena belum siap secara mental
Penyiksaan yang berdampak pada luka pisikis ini sangat tidak baik dan lebih baik segera menyelamatkan diri. Salah satunya yakni dengan melakukan sebuah perceraian agar bisa aman.
Lebih baik bercerai jika terjadi perselingkuhan
Selanjutnya yang menjadi alasan kuat pasangan suami istri untuk bercerai adalah terjadinya perselingkuhan. Memang tidak ada yang menjamin jika orang yang berselingkuh akan terus mengulangi kesalahan yang sama.
Akan tetapi, selingkuh merupakan sebuah kebiasaan yang ada kemungkinan besar akan terus berlanjut. Padahal perselingkuhan ini jelas akan menyakiti salah satu pihak dalam rumah tangga.
Selingkuh memang bisa kita hindari dan merupakan sebuah pilihan bagi seseorang. Selain itu, banyak sekali juga pasangan yang menginterogasi pasangan mereka karena kasus perselingkuhan.
Hal yang perlu menjadi catatan kita adalah bahwa pasangan yang sudah berselingkuh akan tetap melakukan hal yang sama terus menerus. Maka hal ini akan terus membuat hati pasangannya tersakiti dan tidak tenang.
Daripada hidup dalam rumah tangga yang tidak ada kepercayaan di dalamnya, maka lebih baik bercerai. Dengan begitu pasangan tidak akan lagi saling menyakiti satu sama lain.
Faktor Ekonomi
Bisa kita katakan bahwa ekonomi bukanlah salah satu alasan yang baik untuk alasan cerai. Namun, jika keluarga terus terhimpit ekonomi dan sudah sangat parah, tak ada salahnya bercerai sebagai jalan keluar.
Jika ekonomi keluarga tidak stabil dan tidak ada yang berusaha untuk mengatasinya, maka perlu segera mencari solusi. Karena ekonomi yang tidak stabil akan sangat menyusahkan kedua pihak.
8 Tanda Hubungan Akan Tetap Romantis Sampai Saat Rambut Memutih
Tak sedikit pasangan yang bercerai karena ekonomi karena ekonomi adalah salah satu faktor kuat. Tentu saja karena setiap orang membutuhkan tempat tinggal dan makanan yang layak.
Lebih baik cerai jika banyak ketidakcocokan
Sebagian besar orang yang menikah karena kecocokan satu sama lain, namun jika merasakan banyak ketidakcocokan maka lebih baik cerai. Pada dasarnya pernikahan memang menyatukan dua orang yang berbeda dengan sifat dan keinginan yang berbeda pula.
Akan tetapi, pasangan yang memilih menikah memang seharusnya bisa mengatasi perbedaan tersebut. Maka perlu adanya sifat toleransi dan komunikasi yang baik antara suami istri agar tidak saling memusuhi satu sama lain.
Akan tetapi, jika tidak ada komunikasi maka akan ada akibat suami istri kurang komunikasi. Maka hal ini akan bersifat fatal dalam kehidupan rumah tangga seseorang. Hal ini karena pernikahan yang tidak lagi ada kecocokan di dalamnya maka akan membuahkan hubungan yang tidak sehat.
Dalam hubungan tidak sehat maka otomatis tak ada kompromi dan saling toleransi antara suami dan istri. Sehingga perceraian pantas menjadi jalan keluar terbaik untuk pasangan tersebut.
Penyakit Kejiwaan
Mmeiliki pasangan yang selalu ada dan selalu baik saat suka maupun duka adalah hal yang seharusnya penting dalam rumah tangga. Akan tetapi, bagaimana jadinya jika salah satu pasangan mengalami masalah kejiwaan?
Penyakit kejiwaan ini bisa kambuh kapan saja dan bahkan menyerang orang lain. Dan jika memang pasangan mengalami hal tersebut. Ada baiknya melakukan pengobatan terlebih dahulu.
Akan tetapi, jika pengobatan juga tidak membuahkan hasil maka sebaiknya pasangan suami istri mengambil jalan perceraian. Akan tetapi, sebaiknya pastikan pasangan memiliki cara untuk mengatasi penyakitnya sebelum benar-benar bercerai.
Masalah Komunikasi dan Dendam
Di dalam sebuah rumah tangga, satu hal yang paling penting adalah berkomunikasi dan memupuk rasa cinta dan kasih sayang. Akan tetapi, jika komunikasi antara suami istri sudah tidak lancar, bagaimana akan mampu mempertahankan rumah tangga?
Banyak penyebab perceraian termasuk kesibukan, atau teralihkan oleh orang lain dan juga munculnya rasa kecewa. Di mana rasa kecewa ini berujung dendam dan juga membuat komunikasi antara suami dan istri menjadi tidak lancar.
Apapun alasannya, mencegah perceraian adalah yang lebih baik untuk tetap berada dalam hubungan pernikahan yang sehat. Papa dan mama harus tahu bahwa menjaga lebih baik dan menghindari penyebab perceraian.
Sumber Gambar: freepik.com