Legally Blonde, Film Jadul yang Sarat Pesan Moral

Published by Dafina Kamilia on

Tuturmama Minggu lalu saya iseng menonton kembali film jadul berjudul Legally Blonde yang pernah hits di tahun 2001. Dulu, kesannya biasa saja, namun kini ketika menontonnya kembali, ada beberapa pelajaran yang bisa saya tangkap. Film ini berpusat pada kisah hidup seorang perempuan muda bernama Elle Woods yang diperankan begitu pas oleh Reese Witherspoon.

Elle Woods adalah seorang perempuan muda yang berpenampilan seperti boneka barbie dengan gaya pakaian mewah, berkelas, dan sangat kekinian (pada masa itu). Hidupnya selalu penuh kebahagiaan. Bagaimana tidak, dengan wajah cantik, kaya raya, dan seorang kekasih tampan, tentu saja hidupnya selalu senang dan bahagia.

Selain itu, Elle Woods juga lulusan universitas jurusan fashion dengan IPK 4.0! Sempurna sekali, bukan? Namun, hidupnya mulai berantakan setelah kekasih yang ia cintai tiba-tiba mengakhiri hubungan dengan alasan ingin serius menekuni studinya di bidang hukum di Harvard University.

Alasan ia memutuskan hubungan dengan Elle karena menurut si (mantan) kekasih, ketika nanti ia berkarier di bidang hukum, ia butuh pendamping yang lebih baik daripada Elle. Di negara barat, perempuan berambut blonde (pirang) identik dengan cantik tapi berotak kosong.

Legally Blonde berusaha mengangkat stigma tersebut ke permukaan, dengan menampilkan sosok Elle Woods, gadis berambut pirang yang seribu persen up-to-date-fashioned. Dandanannya memang aneh untuk sebagian orang.

Legally Blonde, Film Komedi Jadul yang Ringan

Singkat cerita, rasa cinta yang besar membuat Elle mengambil keputusan untuk ikut kuliah di jurusan hukum Universitas Harvard, supaya bisa berdekatan lagi dengan mantan kekasih. Elle, dengan bantuan teman-teman setianya, belajar mati-matian agar bisa lulus ujian dan lolos di tempat pilihannya itu.

Akhirnya, Elle lolos masuk sekolah hukum di Harvard yang notabenenya merupakan jurusan tersulit di dunia. Adegan-adegan ketika Elle belajar dan mengirimkan video perkenalan yang aneh, lain daripada yang lain, sangat menghibur. Adegan per adegannya selalu memancing tawa, tetapi dengan komedi yang tidak picisan.

Komedi-komedinya cenderung pintar, sangat cerdas, tidak picisan dan tidak gampang tertebak seperti komedi-komedi slapstick pada umumnya. Terbayang, kan, bagaimana serunya film ini? Film yang ringan ini cocok untuk Mama dan Papa yang sedang butuh hiburan.

Di awal perkuliahan, Elle sulit beradaptasi. Tentu saja, karena jurusan hukum termasuk salah satu jurusan paling serius di muka bumi. Kita tidak bisa masuk kelas dengan kepala kosong. Penampilan mahasiswanya cenderung kaku dan serius, namun Elle tampil sebaliknya.

Ia datang dengan baju-baju desainer ternama dan dandanan bagai model yang akan berjalan untuk peragaan busana. Elle juga masuk kelas tanpa persiapan matang, ia tidak membaca materi yang akan dosen sampaikan di hari itu. Ia pun jadi bulan-bulanan hingga akhirnya terusir dari dalam kelas.

Film Legally Blonde menonjolkan kemalangan nasib Elle sebagai gadis berambut pirang. Di kelas ia dipermalukan layaknya orang bodoh, kekasih hati yang ia cari pun ternyata sudah bertunangan dengan orang lain. Teman-temannya juga menjauhinya, lengkap sudah penderitaannya.

Legally Blonde, Memecah Stigma Buruk Rambut Pirang

Layaknya film-film ringan dari dunia barat, ketika sedang dalam keadaan terpuruk, selalu saja ada hal-hal yang membuat tokoh utamanya bangkit dan berusaha. Setelah beberapa kali dipermalukan di hadapan banyak orang, Elle sadar bahwa ia harus merubah strategi belajarnya.

Ia sedikit menyederhanakan penampilannya, ia pun lebih banyak membaca banyak buku teks hukum. Dengan bantuan seorang asisten muda yang tampan, Elle akhirnya berhasil memperbaiki citranya dari seorang perempuan dengan rambut pirang yang tampak bodoh hingga menjadi mahasiswi pintar yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dosen ajukan di kelas.

Puncak prestasinya adalah ketika ia dipercaya untuk mengikuti kelas magang di kantor pengacara terkenal dan mengikuti sidang di dunia nyata. Ketika sedang mengurus kasus pembunuhan yang diduga pelakunya adalah seorang selebritas, dosen sekaligus pemilik kantor pengacara tempat Elle magang menggodanya.

Elle sangat kecewa karena semula ia berpikir kantor itu menerimanya sebagai mahasiswa magang karena memang ia mampu. Namun, kata-kata dari dosen yang menggodanya membuatnya sadar bahwa ia terpilih hanya karena wajahnya yang cantik dan tubuhnya yang aduhai. Elle sangat kecewa hingga akhirnya ia mengundurkan diri dari kantor tersebut sekaligus berniat mengundurkan diri dari universitas.

Legally Blonde, Jangan Menilai Orang dari Penampilan

Dalam film Legally Blonde, lagi-lagi Elle merasa terpuruk. Keadaan tersebut membawanya ke tempat favoritnya, yaitu salon. Di salon ia bertemu dengan teman baru, seorang ahli manicure pedicure dan seorang dosen wanita yang pernah membuatnya tampak bodoh di awal kedatangannya ke kelas. Mereka berdua akhirnya menjadi sahabat dan memberinya semangat baru untuk kembali ke universitas juga kembali ke persidangan.

Puncaknya, Elle menemui selebritas yang terlibat kasus dengan tuduhan membunuh suaminya sendiri. Setelah berbincang lama, Elle malah diminta menjadi pengacara sang selebritas. Elle pun kembali ke ruang sidang sebagai seorang pengacara dengan bimbingan asisten muda nan tampan.

Ujungnya tentulah bisa penonton tebak, Elle berhasil memenangkan persidangan dengan cara yang sangat cantik. Hal menarik dari film ini adalah banyaknya nilai moral yang terselip di setiap adegan. Nilai moral yang bisa penonton ambil salah satunya ialah, sebaiknya kita tidak menilai orang dari penampilannya saja.

Tanamkan di hati kita bahwa di setiap kejadian selalu ada hikmah. Dalam film Legally Blonde, Elle secara tidak sengaja mengetahui bahwa salah satu saksi kunci kasus pembunuhan yang ia tangani ternyata seorang gay. Hal itu terungkap dari fenomena yang remeh, merek sepatu!

Juga ketika Elle menangkap bukti yang memberatkan seorang saksi dan menggiring kepada pelaku sebenarnya. Tidak semua orang bisa memahami petunjuk-petunjuk seperti itu. Karena itu, jangan menilai orang hanya dari penampilannya saja.

Sumber Gambar: elle.com


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dhankasri hindisextube.net hot bhabi naked rebecca linares videos apacams.com www tamilsexvidoes lamalink sexindiantube.net chudi vidio sex mns indianpornsluts.com hd xnxxx shaving pussy indianbesttubeclips.com english blue sex video
savita bhabhi xvideos indianxtubes.com xxx bombay live adult tv desitubeporn.com mobikama telugu chines sex video indianpornsource.com video sex blue film sex chatroom indianpornmms.net old man xnxx aishwarya rai xxx videos bananocams.com sex hd
you tube xxx desixxxv.net xossip english stories sanchita shetty pakistaniporns.com mom sex video cfnm video greatxxxtube.com sex marathi videos mmm xxx indianpornv.com sexxxsex xvideosindia indianhardcoreporn.com ajmer sex video