Tips agar Konsisten Membuat Konten Youtube Bersama Anak

Published by Kennissa Ajeng Satiti on

Tuturmama – Di era modern seperti sekarang, gawai sudah jadi bagian dari cara mengasuh anak. Salah satu kegiatan yang biasa mama lakukan dengan anak adalah menonton video bahkan membuat konten YouTube bersama anak. 

Selain itu mama pasti juga hafal berbagai konten kesukaan si kecil berikut channelnya. Mungkin juga itu yang bisa menjadi referensi mama dan papa dalam membuat konten YouTube bersama anak. Apalagi kalau dilihat-lihat, sepertinya konten YouTube keluarga rata-rata banyak penontonnya. 

Jujur, saya sendiri pun jadi tertarik untuk membuat konten bersama anak. Kami memilih menekuni konten jalan-jalan karena kebetulan di kota tempat saya tinggal, tempat wisata seolah tidak ada habisnya. 

Ketika saya mulai serius membuat konten, mulai timbul pertanyaan dari sekitar, “Bagaimana caranya bisa konsisten?”

Banyak teman saya yang juga mencoba membuat konten YouTube, tapi di tengah jalan memutuskan untuk berhenti. Alasannya beragam, mulai dari kehabisan ide, tidak bisa posting di waktu yang teratur, anak tidak bisa diajak kerja sama, sampai kehilangan semangat karena merasa tidak berprogres.

Nah, yang terakhir ini yang sering terjadi. 

10 Pengganti Kalimat Larangan Orang Tua terhadap Anak

Beberapa mama pembuat konten YouTube memutuskan untuk berhenti karena mereka tidak melihat penambahan view yang signifikan pada video-video mereka. Jangankan view, subscriber saja tidak ada.

Usaha yang mama keluarkan untuk menyunting dan mengunggah video jadi tidak sepadan dengan hasilnya. Kalau sudah begini, apa yang harus mama lakukan?

Menurut pengalaman saya pribadi, begini tips untuk bisa konsisten membuat konten YouTube bersama anak. Simak, yuk!

Jangan Fokus Pada View 

Sebagai pemula, tentu mama tidak bisa langsung berharap video mama viral. Menurut statistik, butuh setidaknya 3 sampai 4 tahun bagi content creator untuk akhirnya bisa sukses, dalam artian punya subscriber dan view jutaan. 

Semua butuh proses. Klise, tapi memang itu kenyataannya.

Ketika sedang berproses, anggaplah video-video yang mama buat ini cuma untuk dokumentasi pribadi. Tentu, beberapa tahun dari sekarang mama ingin lihat lagi momen-momen berharga bersama anak. Abadikan momen tersebut dalam sebuah video yang apik.

Masalah Pendengaran Bisa Jadi Alasan Anak Terlambat Bicara

Ketika mama menyunting videonya, jangan berpikir bahwa ini semua untuk viewer. Tidak, lakukan ini untuk mama dan si kecil agar anak punya video kenang-kenangan saat ia dewasa nanti. 

Jadi, ketika ternyata video yang mama unggah ke YouTube cuma dapat view sedikit, mama tidak berkecil hati. Ketika sedang merintis, anggaplah YouTube sebagai galeri pribadi yang bisa banyak orang tonton. 

Ubah Mindset Saat Membuat Konten

Jika selama ini mama berpikir membuat konten itu demi netizen supaya viral, ubah cara berpikir seperti itu. Mama harus membuat konten YouTube bersama anak yang bisa mama dan si kecil nikmati.

Itulah sebabnya ketika pertama kali memilih niche untuk konten YouTube, mama harus pertimbangkan juga minat dan kesukaan si kecil. 

Saya, contohnya, memilih niche travel and event untuk konten YouTube saya. Selain karena tempat saya tinggal tidak kekurangan objek wisata murah meriah, anak saya kebetulan juga sangat suka jalan-jalan dan beraktivitas di luar ruangan. 

Cara Mengetahui Bakat dan Potensi Anak

Jadi, ketika saya membuat konten untuk YouTube, saya melakukannya karena untuk bersenang-senang dengan si kecil. Saya pun suka jalan-jalan sebagai wujud quality time bersama keluarga. Sehingga bisa membuat konten tanpa beban karena saya dan anak sama-sama menikmati. 

Itu berarti, mama dan papa juga harus meminimalisir aturan-aturan saat sedang merekam video. Bebaskan saja si kecil, biarkan ia mengeksplor atau berkreasi sesuai kemauannya. Dengan begini, anak tidak akan terbebani saat harus sedang buat konten. 

Sesuaikan Konten dengan Jadwal Keseharian Mama dan Si Kecil 

Jika mama adalah seorang pekerja kantoran, tentu sulit untuk meluangkan waktu membuat konten yang sulit. Waktu libur juga rasanya sayang kalau mama habiskan hanya untuk ngonten. Maka dari itu, pastikan mama memilih jenis konten yang sesuai dengan jadwal keseharian dan tentunya sesuai minat juga. 

Konten simpel seperti masak-masak juga bisa mama masukkan terutama bagi mama yang hobi memasak. Toh, setiap hari kegiatan ini pasti mama lakukan. Jadi, kenapa tidak direkam sekalian?

Perjuangan Ibu Melahirkan Normal dan Ibu Melahirkan Caesar

Tidak perlu masak yang ribet, masakan simpel juga bisa menarik, kok. Apalagi kalau mama mengajak si kecil untuk ikut membantu di dapur. 

Atau, mama juga bisa membuat video mukbang bersama si kecil. Ingin yang lebih simpel lagi? Coba review buku-buku bacaan anak di rak buku atau rekam ketika mama sedang membacakannya cerita.

Hal-hal simpel seperti ini, jika mama mengemasnya dengan menarik, bisa jadi konten yang bagus, kok, Ma. 

Lihat Suasana Hati si Kecil

Meskipun membuat konten YouTube harus konsisten jadwalnya, mama juga harus memerhatikan suasana hati anak. Ingat, mama membuat konten bersama anak kecil yang mood-nya seringkali tidak bisa kita tebak. Ketika anak sedang ngadat, lebih baik urungkan dulu niat membuat konten YouTube bersama anak, Ma. 

Usahakan membuat anak nyaman dulu, baru mengajaknya beraksi di dalam video. Bagaimana cara membuat anak nyaman?

Single Parent Adalah Single Fighter Terhebat

Tentu dengan beberapa persiapan. Seperti misalnya ajak ia buang air atau makan minum dulu. Ketika ia sedang marah atau menangis, peluk agar ia tenang. 

Intinya, Ma, jangan memaksa si kecil untuk beraksi ketika ia sedang tidak mau. Soalnya, hal itu justru akan menjadi kontraproduktif. Alih-alih bisa konsisten, bisa-bisa si kecil akan mogok dan tidak mau lagi membuat konten. 

Jangan putus asa ketika kelihatannya channel mama terlihat tidak berkembang. Anggap saja channel itu cuma galeri video keluarga biasa.

Namun ingat, meskipun begitu, mama juga harus tetap rajin mempromosikannya. Promosi konten itu tidak perlu terlalu agresif, kok. Ma. Cukup share di media sosial, seperti misalnya story di Instagram, Facebook, atau Whatsapp. Tambahkan juga caption yang bisa bikin orang penasaran. 

Semoga berhasil, Ma! 

Sumber Gambar: freepik.com


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

dhankasri hindisextube.net hot bhabi naked rebecca linares videos apacams.com www tamilsexvidoes lamalink sexindiantube.net chudi vidio sex mns indianpornsluts.com hd xnxxx shaving pussy indianbesttubeclips.com english blue sex video
savita bhabhi xvideos indianxtubes.com xxx bombay live adult tv desitubeporn.com mobikama telugu chines sex video indianpornsource.com video sex blue film sex chatroom indianpornmms.net old man xnxx aishwarya rai xxx videos bananocams.com sex hd
you tube xxx desixxxv.net xossip english stories sanchita shetty pakistaniporns.com mom sex video cfnm video greatxxxtube.com sex marathi videos mmm xxx indianpornv.com sexxxsex xvideosindia indianhardcoreporn.com ajmer sex video