Membuat Meriam Bambu, Permainan Khas Ramadhan
Tuturmama – Salah satu permainan tradisional yang hitz dalam menyambut Ramadhan adalah permainan Meriam Bambu. Meski saat ini penggunaannya sudah tidak seramai dulu, permainan tradisional yang acap kali meramaikan Ramadhan ini masih tetap eksis di kalangan anak-anak di pedesaan bahkan juga di pinggiran kota.
Ada sebuah kata-kata yang menggambarkan betapa meriam bambu menjadi favorit, yakni: Berikan kami sebatang bambu, garam, dan seliter minyak lampu, niscaya akan kami guncang satu gang! Pernah mendengarnya? Nah itu adalah salah satu keistimewaan keberadaan meriam bambu di tengah masyarakat dan anak-anak.
Dor!
Dor!
Suara mengagetkan itu menjadi tanda bahwa bulan Ramadhan telah tiba. Kedatangannya kita sambut dengan gembira dan meningkatkan ibadah. Di antaranya yakni mengisinya dengan ibadah puasa, sholat Tarawih, tadharus, I’tiqaf dan ibadah lain seperti bersedekah. Tanda Ramadhan juga bisa kita lihat dengan orang yang mulai mencari jadwal imsakiyah Ramadhan 2022 lengkap dan terbaru.
Ada juga beberapa tradisi yang menyenangkan dalam memeriahkan Ramadhan, seperti nabuh beduk, buka bersama, dan sebagainya. Layaknya meriam sungguhan, Meriam Bambu ini juga bisa mengeluarkan suara tembakan yang bisa membuat hati pemainnya merasa senang.
Jika kalian melihat penggunaan meriam sungguhan menggunakan peluru yang berisi mesiu sebagai bahan ledaknya, Meriam Bambu cukup menggunakan minyak tanah (bisa juga campur bensin) atau karbit sebagai amunisi ledaknya.
Permainan tradisional yang selalu ramai saat Ramadhan ini juga murah meriah dan biasanya menjadi permainan favorit anak-anak lelaki. Permainan ini cukup terkenal di beberapa daerah di Nusantara. Di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur misalnya, permainan ini terkenal dengan nama Long, Long Bumbungatau Mercon Bumbung.
Seputar Puasa: Doa Buka Puasa, Niat Sahur, dan Larangan Selama Puasa
Di Betawi namanya Meriem Sundut atau Bleduran, sedangkan di Gorontalo terkenal dengan nama Bunggo. Permainan ini di Bangka Belitung namanya Bedil Bambu dan di Minangkabau terkenal sebagai Meriam Betung atau Badia Batuang. Sementara itu di Aceh disebut Te’t beude trieng. Sedangkan di tanah Sunda Meriam Bambu ini terkenal dengan nama Beledugan.
Bahan dan Cara Pembuatan Meriam Bambu
Cara pembuatan Meriam Bambu sangat sederhana, bahan utamanya adalah batang Bambu yang sudah cukup tua dan agak kering. Panjang batang dan diameter batang bambu akan mempengaruhi kualitas suara yang keluar nantinya.
Nah, adapun alat-alat yang harus kita siapkan untuk membuat Meriam antara lain:
- Golok atau gergaji untuk memotong bambu
- Pahat untuk membuat lubang sundut di batang bambu
- Linggis untuk menjebol/membobol sekat yang membatasi ruas bambu supaya berlubang.
- Palu
- Sobekan kain dan sebatang kayu kecil (ranting) untuk menyundut.
- Minyak tanah atau karbit sebagai amunisi atau bahan bakarnya
- Tali untuk mengikat meriam agar tidak mudah pecah
Cara Membuat Meriam Bambu:
Siapkan batang bambu dengan ukuran panjang 1,5-2 meter dengan diameter sekitar 10 Cm. Kalian bisa menggunakan bambu di sekitar rumah atau bambu bekas ynag sudah tidak terpakai.
Selanjutnya, buatlah lubang di sekat-sekat ruas bambu yang di bagian dalam menggunakan linggis agar batang bambu berlubang. Sambungan ruas bagian dalam di antara ujung dan pangkal Meriam harus kalian lubangi dengan baik dan hampir rata dengan diameter bambu. Sekat ruas di bagian pangkal bambu tidak jebol.
Kemudian, permukaan batang bambu dilubangi dengan jarak sekitar 5-10 cm dari pangkal batang bambu. Besarnya diameter lubang kira-kira sebesar ibu jari (1.5 Cm). Lubang inilah yang akan menjadi tempat untuk menyundut meriam bambu.
Selanjutnya, ikat kuat–kuat sekitar sambungan ruas bambu dengan tali atau karet ban. Hal ini betujuan untuk memperkuat daya tahan bambu dari tekanan tenaga (suara) yang dihasilkan ketika bambu kalian beri amunisi.
Cara Bermain Meriam bambu
Setelah Meriam Bambu selesai kalian buat, berarti kalian pun sudah siap untuk membunyikannya. Segera siapkan amunisi atau bahan bakar. Bisa menggunakan minyak tanah atau karbit yang kalian telah campur dengan air dalam takaran tertentu.
Jika menggunakan minyak tanah bisa juga kalian campur dengan bensin. Selanjutnya meriam bisa kalian bunyikan dengan cara:
- Posisi letak meriam meriam mendongak sekitar 10-20 cm.
- Tuang minyak tanah (bisa juga campur bensin) melalui lubang picu, atau
- Masukkan karbit ke dalam lubang picu dan beri air secukupnya. Kemudian, seutas kayu yang sudah dililit dengan kain dan dicelupkan ke minyak tanah lalu diberi api, digunakan sebagai alat penyundut.
Sebaiknya berhati hati dalam melakukan permainan ini untuk menghindari hal-hal yang tidak kalian inginkan. Untuk memainkan meriam bambu sebenarnya tidak memerlukan keahlian khusus, namun alangkah lebih baik jika kamu berhati-hati karena bisa membahayakan.
Apabila kamu tidak cermat dan waspada ketika menyulut, percikan api yang muncul bisa mengenai wajahmu, loh! Tentu nggak mau kan, momen Ramadhan yang seharusnya penuh suka cita karena ada takjil enak khas Bandung, justru menjadi penuh luka? Hmm, jangan sampai deh!
Variasi Bahan Bakar Meriam Bambu
Selanjutnya yang perlu kamu ketahui adalah bahan bakar apa saja yang bisa kamu gunakan untuk menghidupkan meriam bambu. Sama seperti meriam lainnya, neski hanya terbuat dari bambu, permainan ini juga membutuhkan bahan bakar untuk amunisinya.
Nah meski begitu, pada dasarnya permainan khas Ramadhan ini hanya membutuhkan bahan bakar yang cukup sederhana. Di antaranya dapat menggunakan bahan bakar minyak tanah, bensin, atau karbit.
Bensin memiliki tingkat penguapan yang sangat tinggi sehingga tidak perlu melakukan pemanasan awal pada bahan bakar ini. Untuk meriam bambu dengan bahan bakar karbit, karbit akan menguap jika kalian melarutkannya dengan air.
Alangkah sangat baiknya jika kalian tidak menggunakan bahan bakar bensin atau karbit karena sangat mudah terbakar bahkan saat api berada jauh dari lubang picu meriam. Keran itu tetaplah berhati-hati saat memainkannya dan jangan lupa bahwa ibu di rumah sudah menyiapkan resep buka puasa sederhana yang lezat.
Penggunaan bahan bakar karbit cenderung mendorong pemain untuk memasukkan karbit lebih banyak untuk menghasilkan ledakan lebih besar. Yakni yang berpotensi membahayakan diri pemain maupun orang lain yang ada di sekitar ledakan meriam.
Nah, oleh karena itu bermainlah dengan aman, ya! Jangan sampai kebahagiaan dan keseruan kalian bermain justru akan melukai diri sendiri apalagi sampai melukai orangg lain di sekitar. Semangat merayakan bulan Ramadhan 2022 ya!
Sumber Gambar: Instagram @ardianbernafas