Mengajarkan Sopan Santun pada Anak dengan Tiga Kata Ajaib
Tuturmama – Sebagai penduduk yang lahir dan besar Indonesia, kita tahu bahwa sopan santun adalah nomor satu. Mulai dari pejabat tinggi sampai rakyat di pedesaan, semuanya menjunjung tinggi sopan santun dan sudah mengajarkan sopan santun pada anak sejak dini.
Tak ubahnya dengan orang kebanakan, aku pun melakukan hal yang sama kepada anak-anakku. Sejak usia dini mereka sudah kubiasakan untuk bisa bersopan santun kepada semua orang. Baik kepada yang lebih tua maupun yang lebih muda.
Memiliki anak-anak yang mengenal sopan santun dengan baik tentu juga adalah suatu kebanggan tersendiri. Saat orang-orang di sekitar mengatakan betapa sopannya anak kita, tentu akan terasa menyejukkan hati.
Hal itu aku rasakan sendiri saat membawa anak-anakku ikut ke berbagai acara. Selalu mereka mendapat pujian bahwa betapa mereka sangat sopan dan bisa menghormati serta menyayangi yang lebih muda.
Bagaimana awalnya aku mengajarkan anak-anak sopan santun adalah ketika dulu sekali, kami bertandang ke rumah mertua. Kakek dan nenek dari anak-anak bercerita tentang betapa anak-anak jaman sekarang tidak mengerti sopan santun.
Mereka mengeluhkan anak-anak desa yang suka naik motor ugal-ugalan di jalanan desa. Belum lagi anak-anak kecil yang hobi sekali berlarian tanpa sedikitpun mengargai yang lebih tua. Katanya, mereka suka nyelonong begitu saja saat ada orang tua duduk.
Dari sanalah mertua menyarankanku untuk mendidik anak-anak dengan sopan santun. Katanya, tidak penting setinggi apa ilmu yang mereka miliki namun jika tidak memiliki sopan santun maka sama saja.
Mengajarkan Sopan Santun pada Anak Melalui Tiga Kata Ajaib
Sore itu masih di rumah mertua, aku mendengarkan wejangan Panjang tentang kata-kata ajaib. Mertuaku mengatakan bahwa minimal ajarkan anak-anak tiga kata ajaib ini agar mereka lebih mengerti sopan santun.
Aku dan suami sama-sama menyimak dengan baik apa yang mertuaku katakan. Tiga kata ajaib yang dimaksud ternyata adalah:
Kata Ajaib Pertama, Permisi
Mengajarkan sopan santun pada anak bisa orang tua mulai dengan mengajarkan anak untuk mengucapkan permisi. Di setiap kesempatan hendaknya anak terbiasa mengatakan permisi agar tidak seenaknya pada orang lain.
Permisi adalah sebuah permohonan izin yang anak lakukan pada siapapun itu. Baik sosok yang lebih tua maupun sosok yang lebih muda. Dengan mengatakan permisi anak akan lebih sopan dan menghargai orang di sekitarnya.
Banyak anak zaman sekarang yang seolah enggan sekali mengucapkan permisi pada orang lain. Padalah itu adalah salah satu sopan santun yang harus anak patuhi. Saling menghargai adalah kunci hubungan baik antar sesama.
Kata Ajaib Kedua, Mohon Maaf
Selanjutnya yang bisa mama dan papa lakukan dalam mengajarkan sopan santun pada anak adalah dengan membiasakan meminta maaf. Bukan berarti anak selalu melakukan kesalahan, tapi karena kata ini adalah kata ajaib.
Dengan meminta maaf anak akan belajar mengalah dan menjadi sosok yang rendah hati. Ia akan lebih bisa menghargai orang lain termasuk yang lebih tua.
Mengatakan maaf setiap melakukan kesalahan atau setiap hendak meminta izin untuk sesuatu. Cara ini efektif mengajarkan anak agar bisa mengerti cara menghargai orang lain.
Kata Ajaib Ketiga, Terimakasih
Saat mendapatkan sesuatu, akan sangat baik jika anak terbiasa mengucapkan terimakasih. Dengan begitu mereka akan terbiasa untuk mensyukuri apa yang mereka terima. Anak juga akan terbiasa untuk menghargai orang lain.
Terimakasih mungkin terdengar sepele, namun termasuk ke dalam kata ajaib yang harus mama dan papa bisakan pada anak. Jika tidak terbiasa mengucapkan terimakasih, tentu saja akan membuat anak terkesan sombong.
Tentu mama dan papa tidak ingin anak menjadi sosok yang tidak sopan, bukan?
Aku pun sebagai seorang ibu merasakan hal yang sama. Petuah tiga kata ajaib dalam mengajarkan sopan santun pada anak itu aku terapkan hingga sekarang. Bersyukur sekali ada hasil yang bisa kupetik dari apa yang aku ajarkan pada anak-anak.
Memiliki anak yang sopan dan baik tentu adalah idaman setiap orang tua. Namun mengajarkannya memang butuh kesabaran dan ketelatenan, jadi jangan mudah menyerah, ya!
Sumber Gambar: freepik.com
0 Comments