Menghadapi Suami Egois dan Pemarah, Lakukan Ini agar Ia Berubah
Tuturmama Menghadapi suami egois dan pemarah setiap hari tentu akan memberatkan para istri. Terlebih apabila kalian adalah wanita yang berhati lembut dan sensitif. Hal ini pasti akan memunculkan ketidaknyamanan dan pertengkaran setiap hari.
Sikap suami yang seperti ini mungkin tidak pernah kalian bayangkan sebelumnya. Saat belum menikah dulu, sikapnya sangat manis. Kita menikah dengannya karena percaya ia akan memperlakukan diri ini dengan baik.
Namun seiring berjalannya usia pernikahan, biasanya watak asli suami akan terlihat dengan sendirinya. Jika ia merupakan seorang berwatak keras dan mudah emosional, pastinya akan sering marah-marah. Jika sudah begitu, seorang istri mau tidak mau harus menghadapinya setiap hari.
Seorang istri hendaknya tau cara menghadapi suami dengan watak seperti itu. Bahkan alangkah baiknya jika apa yang istri lakukan bisa mengubah sikap suami perlahan-lahan.
Sabar dan Ikhlas, Dua Kunci Penting Menghadapi Suami Egois
Dalam kondisi seperti ini, segala sikap suami yang sering membuat istri kesal, sebaiknya jangan terlalu mama tanggapi. Terima saja semua itu dengan lapang dada.
Bagaimanapun juga, dia tetaplah suami yang kita harus hormati. Yakni sosok yang menafkahi keluarga. Jadi, usahakan tetap memberikan pelayanan terbaik . Walau bukan demi dia, lakukan semata-mata untuk memenuhi kewajiban sebagai seorang istri.
Jika Mama tahu, sungguh pahala istri yang melayani suami itu amatlah besar. Termasuk, menyiapkan makan, mencuci piring dan baju, dan memberikan nafkah batin. Apapun itu, kebaikan Mama tidak akan sia-sia.
Jangan Ikut-Ikutan Menjadi Pemarah
Jika suami mama egois dan pemarah jangan balas dengan amarah juga. Mama sebaiknya membalas semua itu dengan perlakuan yang lembut. Layaknya sebuah api yang tersiram air dingin, pasti lama kelamaan akan padam.
Jika suami marah, jangan sampai terpancing emosi. Sekalipun Mama benar-benar merasa jengkel, coba pendam terlebih dahulu. Akan lebih baik jika Mama diam.
Hal itu juga berlaku saat beradu argumen, suami egois pastinya tak mau kalah. Dia akan menganggap hanya pendapat diri sendiri yang benar. Ketimbang Mama menghabiskan waktu berdebat dan ujung-ujungnya malah bikin ribut, mending biarkan saja dia berbuat semaunya.
Yang terpenting, Mama sudah memberitahu. Mama tidak perlu memaksanya. Cukup mengingatkan saja.
Memberikan Perhatian Lebih
Ma, mungkin saja, suami bersikap suka marah begitu karena kurang perhatian. Bisa jadi Mama terlalu sibuk dengan anak-anak atau pekerjaan. Jadi mulai sekarang, coba deh, berikan perhatian lebih pada suami.
Misalnya saja saat dia berhasil melakukan sesuatu, mama bisa memberikan pujian. Lalu saat suami ada masalah, cobalah membantu mencari solusi. Begitupun saat dia curhat tentang kehidupannya di kantor, berikan tanggapan yang antusias.
Dengan melakukan hal itu, suami juga akan semakin percaya Mama. Hal itu bisa menjadi alat untuk meluluhkan hatinya.
Belajarlah untuk Mengalah pada Suami
Mengalah adalah salah satu cara yang bisa Mama lakukan untuk menghindari konflik dengan suami yang egois. Kenapa harus mengalah?
Karena suami egois itu keras kepala. Ia susah menerima saran dari orang lain. Sekalipun dia jelas-jelas salah, tetap saja dia tidak mau mengakui. Dia juga pmamai bersilat lidah. Mencari-cari alasan guna membenarkan perilakunya.
Oleh sebab itu, ketimbang Mama capek-capek berdebat, lebih baik Mama mengalah saja.
Katakan Pendapat Mama dengan Jujur, Tidak Masalah Walau Tak Didengar
Walau istri bukan pemimpin dalam rumah tangga, namun istri tetap memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat.
Oleh sebab itu, Mama jangan takut berpendapat. Sekalipun suami Mama egois dan keras kepala, Mama tetap wajib memberitahu bila memang ada yang perlu kita sampaikan pada pasangan.
Mama tidak boleh berdiam diri saja, membiarkan suami bertindak sesuatu yang salah. Itu malah bisa merugikan rumah tangga kalian. Jadi lebih baik memberinya nasihat.
Jika pada akhirnya suami bersikap masa bodoh atau cuek, dalam artian tidak mau mendengarkan nasehat Mama, ya sudah biarkan saja. Hal terpenting adalah Mama sudah mengingatkan.
https://tuturma.ma/enam-tanda-cinta-pada-mama/
Terkadang orang egois memang tidak mempan bila kita nasihati melalui perkataan. Seseorang yang egois harus merasakan akibat dari perbuatannya sendiri, barulah nanti kesadarannya bisa tumbuh.
Ungkapkan Apa yang Mama Rasakan
Mama harus ingat bahwa memendam sesuatu secara terus-menerus itu tidaklah baik. Apalagi memendam hal-hal buruk di dalam hati. Apapun itu yang membuat Mama sedih, bila mama memendamnya terus maka akan memicu stress, bahkan merusak diri Mama sendiri.
Akan jauh lebih baik Mama mengungkapkan unek-unek di hati. Dengan cara ini bukan berarti mama harus marah-marah. Lakukanlah dengan cara baik dari hati ke hati
Mama bisa mencari momen yang tepat, saat suami lagi santai. Coba dekati ia, lalu ungkapkan segala hal yang Mama rasakan. Katakan dengan jujur bahwa Mama merasa terbebani dengan sikap pemarah dan egois..
Mama harus mengatakannya semuanya dengan jujur! Ya, mungkin dengan begitu hati suami Mama akan luluh dan mau berubah.
Mama Punya Hak Membela Diri
Dalam menghadapi suami egois memang kadang mama harus mengalah. Tapi mengalah pun juga ada batasnya, ya! Apabila Mama merasa benar, jangan mau terus menerus tersudut. Mama punya hak untuk membela diri.
Sekalipun suami nggak peduli dengan pembelaan Mama, tak ada salahnya Mama mengungkapkan kebenaran. Setidaknya dengan begitu, Mama bisa merasa lega.
Jangan Takut, Tapi Juga Jangan Bersikap yang Sama
Suami yang sikapnya gampang marah-marah dan egois, memang terkadang bikin takut. Bagaimana tidak, mama akan kesulitan mengajaknya berbicara karena mudah emosi. Wanita mana sih yang nggak sedih mendapat perlakuan demikian?
Pastinya sedih ya! Bahkan mungkin takut.
Namun sebaiknya, hindari sikap takut kepada suami yang pemarah dan egois. Semakin Mama takut, maka dia akan semakin semena-mena. Sebab dia tahu Mama lemah, jadi dia merasa bebas melakukan apapun.
Sebenarnya, selama Mama tidak bersalah, maka Mama tidak perlu takut! Lakukan kewajiban Mama sebagai seorang istri. Berperilakulah sewajarnya saja karena ada saatnya Mama diam, dan ada saatnya Mama berbicara.
Perbanyak Berdoa dan Mendekatkan Diri dengan Tuhan
Ma, doakan saja supaya suami bisa berubah menjadi sosok yang baik dan bijaksana. Keluarkan segala keluh kesah Mama kepada Tuhan. Mintalah petunjuk dan pertolongan dari-Nya.
Mama harus percaya bahwa Tuhan tidak akan membiarkan hamba-Nya menderita. Dia pasti akan membantu Mama! Maka itu, jangan pernah lelah untuk berdoa.
Jika Sudah Tidak Kuat, Berdiskusilah dengan Keluarga
Saat perilaku suami Mama sudah kelewat batas dan tidak bisa mendapat toleransi, bicarakan dengan keluarga. Ada kalanya mama sudah merasa tak sanggup lagi menghadapinya.
Memang sebaiknya, urusan rumah tangga Mama tidak melibatkan keluarga besar. Tapi jika udah nggak ada jalan keluar, maka Mama bisa melakukan hal itu. Meminta pertolongan kepada orang tua untuk menyelesaikan masalah Mama.
Dengan cara ini, setidaknya Mama tidak perlu menanggung beban sendirian lagi. Bercerita kepada keluarga bisa membuat Mama merasa lebih lega.
Sumber Gambar: freepik.com
https://tuturma.ma/keunggulan-daymilk-susu-kambing-etawa-terbaik/
0 Comments