Tuturmama – Persoalan LGBT yang beberapa pekan belakangan ini viral seolah menjadi pintu pembuka bagi para pelaku lainnya. Sehingga muncul fenomena coming out LGBT yang cukup membuat resah. Beberapa sosok terkenal seperti artis dan selebgram terang-terangan mengakui diri sebagai LGBT.

Sebagaimana kita ketahui bahwa istilah LGBT sudah tidak asing lagi di telinga kita terutama belakangan ini. Pembahasan tentang topik LGBT kerap kali muncul di berbagai media massa, media sosial bahkan mungkin dari obrolan-obrolan orang di sekitar kita.

Terdapat satu hal yang pasti bahwa pembahasan ini cukup sensitif dan kerap menimbulkan pro kontra dari berbagai lapisan masyarakat. Kasus Deddy Corbuzier dan LGBT yang mencuat kemarin pun menimbulkan banyak polemik baru.

Apa itu LGBT?

Sebelum berbicara lebih jauh, sangat penting bagi kita untuk mengetahui apa makna LGBT dan penjelasan LGBT lengkap. Tentu saja agar kita tidak hanya menerka dan bisa mengetahui definisinya dengan jelas.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa LGBT mengacu pada sekelompok orang atau komunitas yang memiliki orientasi seksual dan juga identitas gender yang tidak umum. LGBT merupakan singkatan dari Lesbian Gay Biseksual, dan Transgender yang merujuk pada identitas gender.

Kenali Faktor Penyebab LGBT agar Anak dan Keluarga Terhindar

Sejak awal kemunculannya LGBT menjadi sebuah perdebatan di berbagai penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia. Sebagian besar menyebut LGBT sebagai penyimpangan seksual yang melanggar norma-norma agama dan juga sosial.

Tidak jarang, komunitas LGBT mendapat perlakuan seperti terkucilkan, tercemooh, atau bahkan mengalami kekerasan baik secara fisik maupun psikis. Hal ini karena keberadaannya sebagai minoritas yang telah menyalahi aturan dan kodrat manusia.

Fenomena Coming Out dalam LGBT

Fenomena Coming Out of the Closet atau biasanya disingkat Coming Out adalah sebuah ungkapan yang ada di komunitas LGBT. Yakni ketika mereka mengungkapkan orientasi seksualnya secara terang-terangan pada publik.

Mari kita berlandaskan fakta bahwa sebagian besar publik saat ini masih menganggap LGBT sebagai sebuah penyimpangan seksual atau menyalahi kodrat. Tentu saja kemucian fenomena coming out layak menjadi perhatian. Fenomena ini akan menarik jika kita mengupasnya lebih jauh.

Dr. Ida Ruwaida, S.Sos., M.Si sebagai pemerhati isu LGBT mengatakan bahwa sebenarnya ada banyak yang berorientasi seks sejenis. Akan tetapi tidak mau mengatakan hal ini pada keluarga karena takut. Mereka mungkin justru terbuka pada teman pergaulannya.

Penjelasan LGBT Lengkap, Mulai Sejarah Hingga Dampaknya

Di Indonesia hal ini terjadi karena tuntutan lingkungan atau bahkan tuntutan keluarga. Misalnya pada umur sekian namun justru belum menikah sampai akhirnya menikah di usia lanjut. Padahal bisa saja ia menikah hanya sebagai satu usaha untuk memenuhi ekspektasi keluarga dan lingkungan sosial.

Sosial Media, Sarana Speak Up

Orang yang termasuk ke dalam golongan LGBT mendapat pandangan buruk dan mengalami berbagai perlakuan negatif. Namun pada kenyataannya makin hari makin banyak dari golongan ini yang secara blak-blakan speak up tentang orientasi seksualnya, terutama melalui sosial media.

Terdapat beberapa nama sosok, baik artis maupun non selebriti yang juga secara terbuka mengaku bahwa mereka adalah LGBT. Seperti yang dalam beberapa waktu terakhir ini namanya mencuat, Millendaru, Ragil Mahardika, Chika Kinsky – Yumi Kwandy dan beberapa lainnya.

Kehadiran media sosial di era digital ini memang tak bisa kita pungkiri sebagai salah satu pemicu munculnya isu LGBT beserta segala pro dan kontra di dalamnya. Hal ini karena kebebasan yang media sosial tawarkan dengan luas.

Selanjutnya, fenomena perubahan zaman dan isu LGBT ini berkaitan erat dengan kehadiran sosial media. Sehingga saat ini publik cenderung berlomba mendapatkan atensi tentang eksistensi mereka karena sudah tidak ada privasi di media sosial.

Makna LGBT, Ditinjau dari Berbagai Perspektif

Seperti pertanyaan mau makan apa? Mau pergi ke mana?

Jika pada zaman dahulu kita bicara ini kehidupan pribadi saja dan tidak bisa menampilkannya kepada publik. Namun untuk saat ini, hampir tidak ada lagi pribasi sehingga kehidupan media sosial ini yang memungkinkan sekarang seseorang untuk menunjukan eksistensi.

Alasan Seseorang Jadi LGBT

Jadi, mengapa sebenarnya seseorang memiliki orientasi seksual berbeda? Untuk menjawab ini, ada yang menyebut mereka telah salah pergaulan. Ada juga yang menduga adanya trauma dalam sebuah hubungan yang lantas menimbulkan distorsi pada orientasi seksual menjadi berbeda.

Namun bagi kebanyakan kaum LGBT sendiri, mereka merasa jika sejak lahir di dunia sudah  berbeda dari orang lain pada umumnya. Sehingga mereka menolak adanya faktor tertentu dan merasa itu merupakan takdir yang ada pada dirinya.

Berdasarkan penelitian pakar, seseorang tidak menjadi LGBT karena tidak mendapatkan kepuasan seks dari beda jenis. Hal itu adalah identitas seksual sebenarnya yang terjadi pada LGBT.

Namun memang beberaoa penelitian memiliki argumen yang saling bertentangan. Ada yang  mengatakan bahwa homoseksual muncul akibat trauman. Namun ada juga yang menyatakan terjadi karena keseimbangan otak yang tidak sama.

Sebenarnya hal ini ada masalah sosiobiologi dan ada juga masalah biologis yang mempengaruhi kehidupan sosial. Atau pilihan kehidupan sosial secara biologis juga berbeda.

Pelangi, Simbol Komunitas LGBT dan Fakta Di Baliknya

LGBTQQIAAP

Sebagian besar orang mungkin lebih mengenal istilah LGBT, namun ternyata ada singkatan yang lebih panjang dan detail, yakni LGBTQQIAAP. Istilah ini tercipta setelah para seksolog melakukan riset mendalam lalu menyimpulkannya berdasarkan pengalaman para pasien.

Nah, apa kepanjangan dari istilah tersebut?

LGBT memiliki kepanjangan yang sama dan bertambah dengan huruf Q yang berlari Queer. Q selanjutnya adalah Questioning, dan I bermakna interseks, A yang pertama adalah Ally dan A selanjutnya adalah Aseksual.

Di mana Aseksual ini bemakna individual yang tidak merasakan gairah seksual sama sekali. Bukan karena ia adalah pastur atau pun biksu, karena biksu merasakan hasrat seksual tapi dia menahan.

Biasanya mereka berubah menjadi Aseksual karena mendapat pelecehan seksual. Sehingga yang pernah menjadi korban pelecehan, korban perkosaan atau menjadi sangat perfeksionis.

Sumber Gambar: pexels.com