Tuturmama – Masalah para mama di bulan Juni pasti kurang lebih sama dengan saya, bertepatan dengan tahun ajaran baru yang sudah mau dimulai. Biasanya bulan-bulan seperti ini adalah momen keruwetan para orang tua termasuk saya yang memiliki anak usia sekolah, tepatnya untuk menyiapkan dana pendidikan anak.
Usia sekolah sendiri biasanya mulai pada umur 4 – 6 tahun untuk jenjang TK, usia 6 – 8 tahun untuk jenjang SD, 12 – 14 tahun untuk jenjang SMP, 15 – 16 tahun jenjang SMA, dan usia 18- 19 tahun untuk jenjang perguruan tinggi.
Para orang tua biasanya akan pusing karena harus memilih sekolah yang baik dan cocok bagi anak-anaknya. Ini karena setiap orang tua pasti ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk sang buah hati.
Bagi mama dan papa yang memilih sekolah negeri, biasanya harus menyiapkan jauh-jauh hari kemampuan anak. Pun harus benar-benar siap karena untuk memasukkan anak ke sekolah negeri tidak mudah dan banyak peminatnya. Apalagi untuk masuk sekolah negeri favorit.
Bagi yang memilih sekolah swasta pun tidak kalah pusingnya. Biasanya para orang tua harus putar otak masalah dana pendidikan anak di sekolah swasta karena semakin bagus fasilitasnya, maka semakin tinggi biayanya.
Selain biaya masuk sekolah, ada banyak biaya lainnya saat anak mulai masuk sekolah. Seperti biaya untuk transportasi, alat tulis, tas, sepatu, persiapan bekal anak, dan masih banyak lagi.
Ini 5 Prinsip Mendidik Anak Balita yang Perlu Diketahui Para Ibu
Keruwetan juga akan semakin menjadi Ketika mama dan papa memiliki anak lebih dari satu dan harus masuk sekolah berbarengan. Mau tidak mau para orang tua harus menyiapkan dana pendidikan anak yang lebih untuk menyekolahkan mereka.
Sebenarnya keruwetan-keruwetan tersebut tidak akan terjadi jika para orang tua jauh-jauh hari sudah memiliki persiapan untuk anak masuk sekolah. Selain siap mental, anak dan orang tua harus mempersiapkan dana pendidikan anak.
Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan saat menyiapakan dana pendidikan sebelum anak mulai sekolah. Hal ini perlu mama dan papa lakukan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik. Nah, berikut ulasannya:
Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak Sejak Jauh-Jauh Hari
Hal pertama yang harus mama dan papa lakukan adalah menyiapkan dana pendidikan anak sejak jauh-jauh hari. Para orang tua bisa mulai menabung atau investasi dari sebelum anak lahir atau sebelum memasuki usia sekolah.
Hal ini penting untuk mama dan papa lakukan agar kelak ketika anak sudah mulai memasuki usia sekolah, orang tua tidak perlu pusing memikirkan biaya terlau banyak. Tentu saja karena kita sudah memiliki simpanan uang untuk pendidikan.
Langkah Pintar Menentukan Uang Saku Untuk Anak, Cara Mendidik Anak Agar Tidak Boros
Biaya pendidikan yang harus kita persiapkan tidak hanya saat awal sekolah saja, tapi untuk jenjang selanjutnya bahkan sampai memasuki universitas. Meski masih sangat lama untuk masuk ke perguruan tinggi, tidak ada salahnya menyiapkan dana pendidikan anak di awal. Cukup pelan-pelan saja dengan cara menabung atau investasi.
Mama bisa berdiskusi dengan suami untuk menentukan pendidikan anak ke depannya. Selain itu cobalah berdiskusi akan menyisihkan uang berapa untuk tabunya pendidikan atau investasi.
Survey Sekolah atau Institusi Pendidikan
Melakukan survey sekolah atau institusi pendidikan adalah hal utama yang harus mama dan papa lakukan jauh-jauh hari juga. Hal ini berpengaruh terhadap persiapan biaya untuk pendidikan anak. Meski setiap tahun biaya pendidikan naik, namun kita sudah punya gambaran berapa biaya yang akan kita keluarkan kelak.
Masih banyak para orang tua yang tidak melakukan survey saat akan memilih sekolah. Padahal dengan melakukan survey terlebih dahulu, kita akan memiliki gambaran jelas tentang kualitas pendidikan. Selain itu akan ada juga gambaran biaya yang kita butuhkan untuk perencanaan ke depan.
Perhatikan Hal Ini Sebelum Memasukkan Anak ke Boarding School
Ada baiknya para orang tua melakukan survey ke beberapa sekolah, seperti sekolah negeri, swasta, boarding school, ataupun sekolah internasional. Dengan begitu kalian akan memiliki pembanding sekolah mana yang lebih tepat untuk si kecil. Saat survey sekolah mama juga bisa menaanyakan biaya kenaikan sekolah setiap tahunnya, loh.
Membuat Perencanaan Biaya
Setelah melakukan survey sekolah dan mengetahui berapa biaya yang harus kita keluarkan untuk si kecil selama sekolah, mama bisa langsung melakukan penghitungan estimasi biaya. Estimasi pengeluaran ini terdiri dari uang gedung, uang bulanan pendidikan, dan kebutuhan anak saat sekolah.
Harus mama ingat bahwa cara pembayaran sekolah berbeda untuk setiap jenjangnya. Biasanya untuk jenjang TK sampai SMA biaya pendidikan orang tua bayarkan setiap bulan. Sedangkan untuk jenjang perguruan tinggi dibayarkan per semester atau per 6 bulan, bahkan ada yang per tahun.
Biaya pendidikan setiap tahun biasanya selalu mengalami kenaikan. Oleh karena itu pastikan mama dan papa menghitungnya menggunakan nilai biaya atau uang saat ini ditambah nilai biaya masa depan atau future value dan inflasi.
Setelah itu mama bisa menentukan target seberapa besar uang yang harus mama sisihkan setiap bulan. Jangan lupa menghitung besaran biaya yang mama butuhkan dan periode waktu untuk menjangkaunya.
Menyiapkan Proteksi
Selanjutnya menyiapkan proteksi yang terkadang selalu lupa mama dan papa lakukan saat merumuskan dana pendidikan anak. Ada sejumlah resiko yang bisa saja terjadi pada orang tua di kemudian hari seperti sakit, kecelakaan, bahkan meninggal dunia.
Siapkan asuransi dengan uang pertanggungjawaban yang cukup. Baik itu asuransi jiwa maupun kesehatan di awal. Hal ini penting untuk mama dan papa lakukan agar bisa menanggung biaya hidup serta pendidikan anak jika hal tidak kita inginkan terjadi.
Mama juga bisa menentukan asuransi pendidikan anak sehingga ketika anak mulai sekolah, biayanya bisa terbantu dari asuransi yang sudah orang tua persiapkan dari awal.
Melakukan Investasi Jangka Panjang
Seperti yang telah kita bahas di awal yakni menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini. Mama bisa melakukan investasi jauh-jauh hari sejak si kecil belum memasuki usia sekolah bahkan sebelum lahir.
Mempertahankan Ketahanan Hidup Anak Meski Memiliki Pengalaman Traumatis
Investasi yang kita persiapkan jauh-jauh hari disebut investasi jangka panjang, biasanya memiliki jangka waktu di atas 5 tahun. Semakin panjang jangka waktu maka bisa mengambil produk imvestasi yang semakin agresif.
Dalam menentukan akan berinvestasi apa, mama bisa berdiskusi terlebih dahulu dengan pasangan atau menemui perencana keuangan untuk berkonsulatasi. Namun perlu mama ingat, hindari investasi setahun sebelum anak mulai sekolah karena beberapa jenis investasi pencairan uangnya agak lama.
Persiapkan Dana Darurat
Meskipun sudah menyiapkan dana pendidikan anak melalui tabungan dan investasi masa depan sejak jauh-jauh hari, tidak ada salahnya mama menyiapkan dan darurat. Jenis dana ini berupa cadangan yang kita sisihkan untuk keperluan genting dan tidak digunakan jika kebutuhan itu belum terlalu mendesak.
Dana darurat biasanya berupa tabungan atau investasi yang bisa langsung kita cairkan. Yakni agar ketika kita memerlukan biaya, maka saat itu juga sudah ada dananya. Jenis dana darurat ini bisa mama dan papa pakai untuk pendidikan.
Setelah melakukan persiapan-persiapa tadi, semoga mama tidak pusing dan ruwet lagi, ya! Khususnya ketika anak mulai sekolah seperti bulan-bulan belakangan ini.
Sumber Gambar: freepik.com
Discussion about this post