Tuturmama – Mungkin saja aku sudah menjadi janda jika tak kutemukan obat herbal kista. Sebuah penyakit yang menyerang rahimku, menyulitkanku untuk memiliki anak sementara aku harus melakukannya.

Dua tahun pernikahan, rumah tangga yang kubangun bersama suami tercinta masih saja sepi. Tuhan tak kunjung memberikan kepercayaan berupa buah hati kepada kami. Hari-hari yang awalnya terasa membahagiakan dan penuh cinta, perlahan sirna.

Bukan karena cintaku dan suami hanya sebatas punya keturunan atau tidak, namun keadaan yag memaksa kami. Khususnya, ibu mertuaku lah yang terus mendesak untuk memiliki anak. Ia sangat menginginkannya, terobsesi pada cucu.

Aku memaklumi itu karena suamiku memang anak laki-laki satu-satunya yang kelak akan mewarisi aset terbesar perusahaan. Namun dengan syarat, jika ia memiliki keturunan. Sempat ibu mertuaku meminta suamiku menikah lagi, namun ia menolak.

“Kita belum mencoba berbagai jalan, masih ada obat herbal kista,” begitu kata suamiku karena memang resep dokter pun tidak manjur. Sementara ibu mertua melarang kami melakukan bayi tabung.

Saat itu aku ingat sekali wajah ibu mertua yang mencebik tidak percaya. Seolah ia mempertanyakan sehebat apa obat herbal kista untuk menangani masalah kami. Berbeda denganku dan suami yang sudah mengenal dunia obat herbal.

Aku pernah mendapat cerita temanku yang menggunakan obat herbal miom dan obat herbal jantung koroner. Juga cerita dari temanku yang lain tentang obat herbal kanker serviks yang berhasil menyembuhkan istrinya.

Beruntung sekali obat herbal kista yang aku konsumsi benar-benar menjadi penyelamat pernikahan. Ibu mertua tidak lagi meminta suamiku menikah lagi atau bahkan menyuruh kami bercerai. Kini sudah ada seorang putri cantik dalam istana rumah tangga kami.

Obat herbal kista yang rutin aku gunakan selama setahun terakhir ada dua, yakni minyak kastor alias minyak jarak. Selain itu, aku juga rajin berendam dalam garam epsom untuk relaksasi diri dan meluluhkan kista dalam rahim.

Minyak kastor

Suamiku menyebutnya sebagai minyak kastor, namun di rumah aku mengenalnya sebagai minyak jarak. Di mana minyak ini ternyata dapat membersihkan tubuh dari toksin maupun jaringan berlebih.

Selain itu, minyak ini juga dapat merangsang limfatik dan sistem sirkulasi sehingga bisa memperkecil ukuran kista. Caraku menggunakan obat herbal kista yang pertama ini adalah dengan mengusapkannya pada perut.

Pertama, lipat kain flanel besar menjadi 2 hingga 3 lapis. Pastikan kainnya cukup lebar untuk menutupi semua bagian perut kemudian basahi kain dengan 2 sdm minyak kastor.

Setelah itu aku akan berbaring di atas handuk lalu meletakkan kain flanel di atas perut. Suamiku yang biasa menyiapkan, ia juga melapisi kain dengan plastik dan handuk. Kemudian ia meletakkan botol atau mengompres dengan air panas di atas handuk, dan menyelimuti badanku.

Dalam posisi seperti ini, aku harus bertahan selama minimal 30 menit dan mengulanginya hingga 3 kali seminggu selama minimal 3 bulan. Rasanya hangat dan memberikan efek relaksasi yang menenangkan.

Setelah selesai, suami akan menyeka minyak kastor dari kulitku menggunakan campuran 3 sdm baking soda dan 4 cangkir air. Yang menjadi catatan adalah bahwa metode ini tidak boleh kita lakukan selama haid atau pasca ovulasi bagi yang sedang berusaha hamil sepertiku.

Berendam dalam air garam Epsom

Selain mengusapkan minyak jarak, aku juga melakukan perendaman dengan garam Epsom. Kata suamiku, garam ini juga ampuh meredakan sakit dan gejala lain akibat penyakit kista ovarium karena garam ini mengandung magnesium sulfat yang merilekskan otot.

Biasanya yang menyiapkan seluruh perawatan ini adalah suamiku. Dengan penuh kasih dan telaten ia akan menuangkan 1 cangkir (sekitar 230 gram) garam Epsom ke dalam bak berisi air hangat.

Tak lupa ia menambahkan 5-10 tetes minyak esensial, yang wanginya selalu berubah seperti lavender, mawar, atau jasmine. Suamiku kemudian mengaduknya hingga garam dan minyak tercampur rata dalam air.

Setelah semua siap, barulah ia memintaku berendam di dalamnya selama 20-30 menit. Kami melakukannya setiap hari dan tanpa bosan suamiku itu selalu mendampingi.

Berkat usaha dan kerja keras dengan obat herbal kista, kami mendapatkan hasil yang memuaskan. Selain hadir putri kecil kami, kini aku bahkan sudah mengandung anak kedua dan pernikahanku dengan suami terselamatkan.

Sumber Gambar: Instagram