Tuturmama – Hasna mengusap kasar cairan bening yang menyembul di kedua sudut matanya. Seakan ia adalah manusia paling berdosa yang hidup di dunia. Baru ia tahu bahwa dirinya adalah orang ketiga dalam rumah tangga kekasihnya sendiri.

Bagaimana tidak, kekasih yang telah 2 tahun menjalin asmara dengan Hasna rupanya adalah seorang ayah dari 2 anak. Kekasihnya itu memiliki wanita yang masih sah menjadi istrinya baik secara hukum dan agama.

Hasna baru saja selesai mengantarkan calon suaminya pulang ke rumah, selepas pria itu minta dijemput karena kurang enak badan. Dia tinggal sendirian di rumah yang ia sewa sejak 5 tahun yang lalu.

Hasna mengobati dan merawat pria yang kerap dia panggil Pah, mengingat tidak ada siapapun yang bisa membantu segala keperluan kala sakit begini. Namun, dari sinilah titik balik kisahnya. Saat Pah sedang tertidur, terlihat ada beberapa chat yang masuk.

Dewi, begitu nama yang tercantum dalam kontak handphone Pah.

Chat pertama, pukul 17.40 WIB

Ayah, sudah pulang belum? Anak-anak mau video call.

Chat kedua pukul 18.07 WIB

Sayang, kok gak dibaca? Anak-anak sudah ribut minta video call.

Caraku Mengatasi Orang Ketiga dalam Rumah Tangga Kami

Begitu chat yang sempat terbaca Hasna karena tak ada percakapan lain dengan kontak tersebut. Hasna cukup kebingungan saat membacanya. Apakah ada yang tengah salah kirim atau bagaimana?

Ternyata Aku Orang Ketiga dalam Rumah Tangga Kekasihku

Namun belum sempat dia membalas, panggilan masuk dari Dewi sudah terpampang jelas di layar. Dia mulai penasaran, ini salah kirim atau benar ada anak-anak yang tengah merindukan ayahnya? Hasna memberanikan diri menerima panggilan itu.

“Deg!” Jantung Hasna seakan berhenti berdetak.

Saat ini terdengar jelas dua anak laki-laki yang secara bersamaan dan penuh semangat memanggil Pah. Mereka memanggil ayah dari balik layar handphone lelaki yang selama ini dia kenal sangat setia. Rupanya, dia tidak diselingkuhi melainkan dialah orang ketiga di dalam rumah tangga keluarga lain.

“Halo,” sapa Hasna, berusaha tegar dan berpura-pura mengenal anak laki-laki sekitar usia 5 dan 3 tahun itu. Walaupun hatinya remuk redam, ia berusaha tegar dan terdengar biasa saja.

Kisahku Nikah Cerai dengan Tiga Orang Suami

“Halo, Tante, ayahku mana?” tanya sang kakak.

Hasna gelagapan, alasan apa yang bisa dia berikan untuk anak sekecil itu. Di mana ibunya? Kenapa tidak ada wajah sang ibu di sana?

Berpura-pura Menjadi Perawat

“Ini ayah sedang sakit, ini tante perawat sedang mengobati ayah kalian,” dusta Hasna sembari memalingkan gawai. Ia sengaja agar anak-anak tak berdosa itu bisa melihat ayahnya tengah tertidur lelap dengan kompres di kepala.

Walaupun hatinya seperti tercabik-cabik namun tak seharusnya dia menghancurkan perasaan anak-anak ini. Urusan dia dan Pah, dia pastikan akan selesai secepatnya sebagai orang ketiga dalam rumah tangga lain.

kebetulan Hasna mengenakan kemeja dan jilbab putih karena memang sedang magang jadi tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit. Jadi kebohongannya tak akan terbongkar, jika dia mengaku seorang perawat. Terlebih lagi yang dia hadapi adalah anak kecil.

“Bunda, ayah sakit!” seru si sulung meneriaki ibunya yang baru saja selesai mengerjakan sholat maghrib. Dia masih mengenakan mukena berwarna ungu cerah saat mendekati sang putra.

Apakah pelakor itu salah? Berikut Ini Adalah Penjelasannya

“Mas, kamu sakit? Sudah periksa belum?” ujarnya, sembari mengambil alih handphone dari tangan mungil anak sulungnya.

Hasna merasakan sesak di dadanya semakin menjadi, seolah sebongkah batu tengah menimpa tubuh. Namun dia harus tetap melanjutkan sandiwara, entah apa yang membuat dia harus melakukan hal demikian. Mungkin karena ia tak mau menjadi orang ketiga dalam rumah tangga itu.

“Halo Ibu, saya Hasna, perawat rumah sakit RJ. Ini Pak Andi sedang demam dan perlu perawatan, beliau menghubungi saya untuk membawakan obat,” dustanya lancar. Tak sedikitpun terlihat kemarahan apalagi kesedihan menyikapi fakta terbesar dalam hidupnya.

Istri Kekasihku yang Cantik dan Baik

“Ohh Mbak, astaghfirullah … makasih ya, sudah bantu Mas Andi. Maklum anak istri jauh, jadi harus merepotkan Mbak Hasna, sekali lagi maaf dan terimakasih, ya Mbak,” tutur wanita dengan wajah ayu itu.

Hasna memperhatikan, hidungnya mancung dan kulit bersih merona. Hasna tak bisa berkata-kata lain selain tersenyum sambil mengarahkan kamera handphone menghadap pria pembohong itu. Dia masih tergeletak lemah dan belum tahu kalau kedoknya baru saja terbongkar.

“Ayah masih sakit sayang, besok saja kita telpon lagi ya?” bujuk wanita dengan suara lembut.

“Saya tutup ya, Mbak,” pamitnya.

Suami Meninggalkanku dan Anak Kami Hanya Demi Pelakor

Layar handphoe Pah kembali gelap, segelap hati Hasna yang sebenarnya ingin sekali melayangkan pisau yang tergeletak di meja samping tangan kanannya. Dia ingin sekali mencabik-cabik perut pria yang tengah terkapar itu.

Namun dia tak sanggup jika harus membayangkan dua anak tak berdosa kehilangan ayahnya kerena pembunuhan. Walaupun sebenarnya, mereka sudah kehilangan sang ayah jauh dari hari ini. Yakni sejak ia menjadi orang ketiga dalam rumah tangga mereka.

Sejak dua tahun lalu ayah mereka telah pergi dan jatuh ke pelukan wanita lain. Wanita bernama Dewi itu telah mendapat pengkhianatan dari pria yang dia anggap lelaki baik dan bertanggung jawab.

Sedangkan di sini, di kota yang keras ini Hasna selalu dicukupi kebutuhannya. Kekasihnya selalu memanjakan dan melayaninya bak seorang ratu. Sayangnya pria yang meratukannya itu seharusnya meratukan istrinya.

Meninggalkan Ayah Dua Orang Anak

Air mata Hasna tak terbendung, tangannya menyambar kasar tas selempang berwarna hitam yang terletak di atas sofa ruang tamu. Bagaimana dia bisa tidak mengetahui bahwa kekasihnya bukanlah bujangan seperti perkiraannya.

Cara Cegah Perselingkuhan dengan Law of Attraction “Kesetiaan”

Hasna merasa sangat bodoh dan malu. Dia pergi meninggalkan rumah kontrakan Pah dengan perasan marah dan kecewa dan tak ingin menjadi orang ketiga dalam rumah tangga keluarga lain, ia bukan pelakor.

Dia akan meninggalkan lelaki pembohong itu, tak akan ada penjelasan apalagi pernikahan. Hasna tak sudi menjadi wanita perebut suami orang. Walau sebenarnya dia sendiri tak pernah menyadari bahwa pujaan hatinya telah memiliki anak dan istri.

Tapi kini, dia sudah tahu. Dia tahu apa yang harus ia lakukan dan meninggalkan orang yang pantas ia campakkan karena pengkhianatan yang telah dia lakukan dengan sadar.

Hasna, sebagian orang akan memberi label dirinya perebut laki orang. Namun, dia tak akan membiarkan harga dirinya hancur hanya karena cinta terlarang yang hanya akan menyisakan luka. Kenyataannya, pria yang dia kira rumah ternyata hanyalah gubuk derita jika hubungannya tetap berlanjut.

Sumber Gambar: freepik.com