Red Flag, Tanda Bahaya pada Anak Usia Batita
Tuturmama – Mama dan Papa, sudahkah kalian tahu apa itu Red Flag pada anak? Jika belum, segera cari tahu dan coba perhatikan, apakah anak Mama dan Papa menunjukkan ciri-ciri Red Flag. Red Flag dalam dunia parenting adalah istilah untuk menyebut tanda bahaya pada anak yang mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya.
Keterlambatan tersebut bisa berupa terlambatnya perkembangan motorik kasar dan halus, bicara dan bahasa ekspresif, bicara dan bahasa reseptif, gangguan kognitif, hingga gangguan sosio-emosional. Penting bagi Mama dan Papa memperhatikan sedetail mungkin proses pertumbuhan anak. Lihat dan perhatikan, apakah ada yang salah dari cara anak bertumbuh dan berkembang.
Perhatikan dengan teliti saat anak menginjak usia 1 sampai 2 tahun, atau bawah tiga tahun (batita). Umumnya, pada usia 8 sampai 12 bulan seorang anak sudah mulai merangkak, mengesot, dan secara perlahan mencoba untuk berdiri. Pada usia 18 bulan seharusnya anak sudah bisa mulai berjalan sendiri meski tertatih.
Banyak bayi usia 1 sampai 2 tahun yang mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembang, penyebabnya bermacam-macam. Mulai dari gangguan genetik atau kromosom seperti down syndrome, gangguan atau infeksi susunan saraf seperti palsi serebral atau CP, spina bifida, sindrom Rubella, riwayat bayi risiko tinggi seperti bayi prematur atau kurang bulan, bayi berat lahir rendah, sampai bayi yang mengalami sakit berat pada awal kehidupan sehingga memerlukan perawatan intensif dan lainnya.
3 Macam Kecerdasan Anak dan Cara Mengembangkannya dengan Optimal
Maka dari itu, Mama dan Papa perlu melakukan skrining pada buah hati sejak mereka kecil. Perkembangan setiap anak memang berbeda, mereka punya kemampuan yang berbeda untuk mencapai tiap tahapan perkembangan. Namun, tidak ada salahnya untuk mencegah keterlambatan perkembangan pada anak sedini mungkin.
Ciri-Ciri Red Flag pada Anak
Mama dan Papa perlu mendeteksi sedini mungkin gejala red flag (tanda bahaya) pada anak. Hal ini penting sekali, dengan mengetahui sedini mungkin tanda bahaya pada anak, Mama dan Papa bisa lebih cepat mengambil tindakan. Misalnya dengan merangsang beberapa aspek yang bisa membantu tumbuh kembang anak atau membawa anak periksa ke dokter spesialis anak. Berikut beberapa tanda yang bisa Mama dan Papa pahami pada anak usia batita.
Red Flag (Tanda Bahaya) Perkembangan Motorik Kasar
1. Gerakan asimetris atau tidak seimbang antara bagian tubuh kanan dan kiri.
2. Tidak dapat menegakkan kepala saat Mama atau Papa membantunya duduk pada usia 5 sampai 7 bulan.
3. Belum bisa merangkak dan duduk dengan stabil dalam waktu yang lama pada usia 7 sampai 6 bulan.
4. Baru bisa bergerak menyentuh tubuhnya di atas usia 12 bulan.
5. Belum bisa berjalan dengan lancar pada usia 2 tahun.
Red Flag Perkembangan Motorik Halus
1. Memasuki usia 10 bulan, anak belum bisa meraih, memegang, atau menggenggam benda.
2. Sebelum usia 18 bulan, terus menerus hanya menggunakan salah satu tangan (dominan satu tangan).
3. Setelah usia 14 bulan masih sering memasukkan benda ke dalam mulut (eksplorasi oral).
Red Flag Bicara dan Bahasa Ekspresif
1. Tidak ada atau kurangnya kemampuan menunjuk sesuatu yang membuatnya tertarik pada usia 20 bulan.
2. Tidak dapat menunjuk atau melihat objek yang disebut.
3. Pada usia 30 bulan, orang tua masih sulit mengerti perkataan anak.
4. Tidak dapat mengikuti perintah sederhana dan menyebut Mama atau Papa pada usia 18 bulan.
5. Tidak ada 2 kata spontan pada umur 2 tahun.
Red Flag Bicara dan Bahasa Reseptif
1. Kurang atau bahkan tidak ada respons terhadap suara atau bunyi. Misal, ketika Mama dan Papa memanggil namanya, tidak ada respons.
2. Kurangnya kemampuan join attention atau bergabung dengan kegiatan orang lain pada usia 20 bulan.
3. Baru bisa mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan.
Red Flag Gangguan Sosio-Emosional
1. Pada usia 6 bulan jarang tersenyum atau menunjukkan ekspresi senang.
2. Pada usia 9 bulan kurang bersuara dan minim ekspresi wajah.
3. Saat usia 12 bulan tidak menunjukkan respons apa pun saat namanya dipanggil.
4. Saat usia 15 bulan belum mengucapkan satu kata pun, kurang kemampuan bicara.
5. Sampai usia dua tahun kemampuan bersosialisasi atau interaksi.
Red Flag Gangguan Kognitif
1. Kurangnya fixtation pada usia 2 bulan.
2. Kurangnya kemampuan mata mengikuti gerakan benda saat usia 4 bulan.
3. Belum merespons atau mencari sumber suara saat usia 6 bulan.
4. Belum ada kata berarti saat usia 24 bulan.
5. Pada usia 36 bulan belum bisa merangkai 3 kata sederhana.
Jika anak menunjukkan gejala-gejala di atas, Mama dan Papa bisa segara melakukan tindakan agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak. Penting untuk Mama dan Papa mengevaluasi setiap tindakan kecil yang anak tunjukkan. Jangan sampai Mama dan Papa lalai hingga anak mengalami keterlambatan tumbuh kembang sampai usianya dewasa.
Sejak anak masih kecil biasakan untuk mengajaknya berkomunikasi, itu bisa membantu mencegah keterlambatan bicara. Biasakan memanggil atau menyebut namanya agar anak paham dan bisa memberikan respons. Kemudian, Mama dan Papa juga perlu mengajarkan dan mengawasi anak merangkak, bimbing mereka sampai bisa berdiri dan berjalan sendiri.
Jangan jadi orang tua yang pasif ya, Ma, Pa. Tumbuh kembang anak juga tergantung pada cara kalian mengasuhnya. Jangan sampai anak salah asuhan hingga tumbuh kembangnya terhambat. Jika tidak yakin dengan diagnosa sendiri, segera konsultasikan ke dokter. Tanyakan apakah tumbuh kembang anak berjalan dengan baik atau sebaliknya.
Sumber Gambar: freepik.com
0 Comments