Caraku Merdeka dari Strict Parent
Tuturmama– Inilah perjuanganku untuk merdeka dari stritc parent. Pola asuh yang selama ini tanpa sadar telah diterapkan orang tuaku terhadapku dan adik-adikku. Dimana aku merasa terkekang dengan berbagai aturan dari orang tuaku.
Sebut saja namaku Diva, Aku merupakan anak pertama adari empat bersaudara. Sejak kecil aku sudah terbiasa hidup dengan banyak aturan begitupula dengan ketiga adikku. Orang tuaku selalu mendikte apapun yang kulakukan tanpa memberiku kesempatan untuk memilih.
Awalnya aku memaklumi sikap kedua orang tuaku. Namun lama kelamaan aku merasa tidak nyaman. Aku tak bisa bebas menentukan pilihanku sendiri. Ya Aku tahu orang tuaku menginginkan aku da adikku sukses namun sukses sesuai standar mereka bukan sukses versiku sendiri.
Sedangkan aku juga berhak memilih jalanku sendiri. Aku merasa tertekan namun disisi lain aku juga tak ingin menyakiti hati orang tuaku. Karean bagaimanapun mereka adalah orang yang paling berjasa dalam hidupku.
Tak jarang pula aku juga terbebani dengan ekspestasi orang tua terhadapku. Orang tuaku menaruh harapan yang terlalu tinggi padaku. Sehingga orang tuaku selalu menuntutku untuk melakukan apapun yang mereka mau dan mereka anggap baik untukku.
5 Kesalahan Pola Asuh Orang Tua yang Menjadikan Anak Seorang Pemberontak
Merdeka dari strict parent
Semakin dewasa aku mulai semakin tau apa yang ingin kucapai dalam hidupku. Kadang ada rasa ingin berontak saat orang tua tetap mengekangku dengan berbagai aturannya. Aku mulai sadar harus bijaksana dalam menyikapi pola asuh yang selama ini orang tuaku terapkan padaku.
Belajar dari pengalamanku sendiri, perlahan-lahan aku bisa merdeka dari strict parent. Aku mulai terbiasa menghadapi pola asuh orang tua yang strict parent.
Pengertian strict parent sendiri adalah pola asuh orang tua yang memiliki peraturan ketat serta menuntut beberapa hal dengan standar tinggi kepada anak-anaknya. Sehingga tak heran apabila anak-anak yang memiliki orang tua dengan pola asuh strict parent merasa tertekan.
Berikut ini aku ingin berbagi tips supaya bisa merdeka dari strict parent :
Mengalihkan topik pembicaraan ke arah yang lebih positif
Tak jarang saat aku sedang ngobrol dengan kedua orang tuaku. Tiba-tiba mereka mulai membicarakan kemauan dan keinginan mereka yang seringkali bertentangan dengan kemauanku. Saat hal itu terjadi biasanya aku segera mengalihkan topik pembicaraan agar aku tak terpancing emosi dan berujung pada perdebatan.
Atau saat orang tua mulai mengkritik dan membanding-bandingkanku dengan orang lain. Aku cukup diam saja atau sebisa mungkin mengalihkan pembicaraan. Aku selalu menghindari untuk berdebat dengan orang tuaku.
Mulailah aku mencari topik pembicaraan yang tidak sensitif. Mencari topik pembicaraan yang ringan. Seperti membicarakan aktifitas hari ini atau rencana liburan bersama. Supaya orang tuaku lupa dengan topik pembicaraan yang sebelumnya.
Memaafkan dan menerima orang tua apa adanya
Cara selanjutnya yang aku lakukan agar merdeka dari strict parent adalah memaafkan dan menerima orang tuaku. Seiring berjalannya waktu perlahan-lahan aku mulai menerima karakter orang tuaku. Yaps menerima karakter orang tua yang memiliki pola asuh strict parent.
Bahkan aku patut bersyukur masih memilki kedua orang tua yang utuh. Diluar sana banyak anak-anak yang tak seberuntung diriku yang masih bisa mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua. Mereka juga yang sudah tulus merawatku sejak kecil.
Saat tumbuh perasaan jengkel terhadap sikap orang tuaku aku segera memaafkan. Aku tak mau memendam perasan jengkel itu. Karena suatu saat bisa menjadi boomerang bagi diriku sendiri.
Aku memilih untuk memaafkan dan belajar menerima kenyataan bahwa aku memiliki orang tua yng strict parent. Aku mecoba mengabil sisi postifnya saja karena sejatinya orang tua melakukan hal tersebut karea terlalu menyayangiku dan tak ingin hal buruk terjadi padaku.
Lebih terbuka dengan orang tua
Salah satu kunci keberhasilanku merdeka dari strict parent yaitu membangun chemistry atau kedekatan dengan orang tua. Aku berusaha untuk lebih dekat dan terbuka dengan kedua orang tua. Perlahan-lahan aku mulai mengutarakan apa yang aku mau dan memberi pengertian kepada orang tua.
Memang awalnya sulit karena setiap kali aku berbicara dengan orang tua mereka selalu mendominasi dan terkesan mengacuhkanku. Namun aku tetap berusaha untuk menyampaikan keinginan dan pendapatku. Meskipun awalnya respon mereka kurang baik aku tetap berusaha.
Kuceritakan berbagai hal tentang diriku dan keinginan-keinginan yang mau kucapai. Lambat laun orang tuaku mulai terbuka pemikirannya dan memberikan kebebasan atas pilihanku. Bahkan tak jarang mereka berbalik mendukung keinginanku.
Bersabar menghadapi sikap orang tua
Menghadapi orang tua yang memiliki pola asuh stritc parent bukan dengan melawan namun dengan bersabar. Karena dengan melawan justru akan membuat suasana menjadi lebih buruk. Aku selalu mencoba untuk lebih legawa menerima keputusan dari orang tuaku.
Aku percaya bahwa orang tua pasti menginginkan apapun yang terbaik untuk anaknya. Termasuk saat orang tua memberikan aturan yang ketat kepadaku. Mereka ingin aku tumbuh menjadi anak yang lebih disiplin.
Memanfaatkan kepercayaan dengan baik
Usahaku untuk merdeka dari stirct parent mulai menemui titik terang saat aku sudah semakin dekat dan terbuka dengan orang tua. Mereka mulai terbuka dengan apa yang menjadi pilihanku bahkan memberiku kepercayaan untuk menjalankan apa yang menjadi pilihanku.
Pada kesempatan emas ini aku berusaha untuk memanfaatkan kepercayaan dari orang tuaku dengan baik. Aku tak mau merusak kepercayaan dari orang tuaku. karena orang tuaku akan sulit memberiku kepercayaan lagi.
Aku berusaha menunjukkan bahwa kepercayaan yang telah mereka berikan sudah kumanfaatkan sebaik mungkin. Untuk mencapai segala keinginan dan impianku.
Sumber gambar : Asiaone
0 Comments