TuturmamaAda banyak manfaat susu kambing etawa yang bisa anda rasakan, termasuk manfaat untuk kesuburan. Di kalangan masyarakat, susu kambing masih kalah popular daripada susu sapi. Di swalayan pun, anda akan lebih mudah untuk menemukan susu sapi.

Namun, dari segi kualitas, susu kambing lebih mirip dengan susu ASI, karena susu kambing lebih mudah untuk dicerna dalam tubuh. Susu kambing kaya juga kaya akan kalsium, asam lemak baik, dan menjadi antioksidan yang baik bagi tubuh.

Selain itu, susu kambing mengandung zat mineral, seperti zinc (Zn), mineral alkalin, flourin, betakasein, asam amino, cynokobalamin, niasin, dan masih banyak lagi. Tak heran, susu kambing menjadi minuman protein yang jadi alternatif bagi sebagian orang.

Baca Juga : Jenis dan Pengolahan Berbagai Susu

Manfaat susu kambing untuk kesuburan ini belum banyak orang ketahui, jadi anda bisa mengetahuinya saat ini:

Meningkatkan Gairah Seksual Pria

Sudah tak asing bahwa pria pada umumnya memiliki gairah seksual yang lebih tinggi daripada wanita. Banyak faktor yang bisa memengaruhi gairah seksual pria, mulai dari fisik, biologis, serta psikologisnya. Selain itu, hormon yang ada dalam tubuh juga menyumbang pengaruh yang paling besar terhadap gairah ini. Hormon yang berpengaruh yaitu hormone testosteron.

Susu kambing etawa memiliki kandungan kolestrol yang baik yaitu sekitar 100 g. Kolestrol dapat berguna untuk memberikan efek yang positif pada hormon  testosteron pria. Untuk itu, mengonsumsi susu kambing secara rutin akan mampu mendorong pelepasan neurotransmitter yang berhubungan dengan gairah pria.

Mengatasi Impotensi

Impotensi atau biasa dikenal dengan disfungsi ereksi. Artinya, ketika pria tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan cukup ereksi untuk melakukan hubungan seksual.  Gejala ini dapat menjadi pertanda penyakit fisik atau psikologis. Orang yang mengalami gejala ini dapat menjadi stres, tidak percaya diri, serta dapat menjauhkan diri dari lingkungan sekitar.

Penyebab impotensi juga beragam dan bisa banyak hal. Salah satu faktor utamanya yaitu adanya gangguan aliran darah ke area kelamin. Kondisi ini dapat diatasi dengan terapi medis. Umumnya, dokter akan memberikan vosadilator yang berfungsi untuk memperlebar pembuluh darah pria.

Nah, susu kambing pria memiliki kemampuan sebagai vosadilator dengan tiga cara yaitu, mencegah atherosclerosis, mendorong pelepasan nitrat oksida, serta meningkatkan penyerapan zinc dalam tubuh. Ketiga cara vosadilator tersebut dapat berfungsi untuk memperlama durasi ereksi pada pria.

Ketika sudah mengonsumsi susu kambing secara rutin tetapi gejala ini tetap belum bisa hilang, maka alangkah baiknya penderita langsung memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan mengevaluasi kondisi fisik dan psikologis yang mendasarinya dahulu. Pasien juga akan diberi obat-obatan dan alat bantu, seperti pompa.

Baca Juga : Wahai Ibu, Berdamai dengan Diri Sendiri itu Penting

Meningkatkan Kesuburan

Masalah kesuburan atau fertilitas merupakan suatu hal yang sangat mengganggu, bahkan bisa merusak hubungan rumah tangga. Masalah ini tidak hanya dialami oleh pria saja, namun wanita juga mengalami gejala ini. Ketidaksuburan dapat terjadi akibat terganggunya system reproduksi pada wanita serta terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sperma pada pria.

Seorang ahli mengatakan bahwa masalah kesuburan ini terjadi seimbang pada pria dan wanita, yaitu sekitar 40 persen. Sedangkan, jika diakibatkan oleh keduanya, menurun sekitar 30 persen. Tanda ketidaksuburan pada pria atau wanita adalah ketika pasangan suami isteri ternyata belum dikaruniai buah hati selama 2 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Kesuburan juga berhubungan erat dengan pola makan sehari-hari, sehingga sama seperti ibu hami dan menyusui. Dengan pemberian asupan susu kambing, maka masalah ini dapat terbantu. Susu kambing memiliki banyak nutrisi baik untuk memproduksi sperma yang unggul.

Nutrisi yang baik untuk kesuburan yang susu kambing miliki antara lain asam lemak rantai panjang, asam lemak omega 3, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E, zinc, antioksidan, dan berbagai jenis mineral lainnya. Semua kandungan nutrisi tersebut sangat berguna untuk meningkatkan produksi sperma dan ovum yang sehat.

Jika sudah mengonsumsi susu kambing secara rutin tetapi masih belum ada efeknya, maka pasangan suami istri harus segera konsultasi ke dokter untuk mengetahui siapa yang ternyata memiliki masalah dalam kesuburan. Setelah itu, dokter akan melakukan terapi atau treatment yang cocok untuk penyembuhannya.

Berikut ini adalah beberapa penyebab masalah kesuburan yang paling banyak dialami oleh pria maupun wanita:

Baca Juga : Mama, Jangan Terlalu Banyak Menyuruh dan Melarang Anak

Usia

Seiring berjalannya waktu, usia juga akan bertambah. Ketika usia semakin bertambah, maka kesuburan wanita akan menurun. Hal itu disebabkan karena menurunnya juga kualitas dan produksi sel telur. Jadi, semakin tinggi usia wanita, semakin rendah juga peluang untuk memiliki keturunan.

Ada riset menunjukkan bahwa sekitar 95% wanita berusia 35 tahun akan hamil setelah 3 tahun melakukan hubungan seks tanpa kontrasepsi. Sementara itu, wanita usia 38 tahun atau lebih hanya memiliki peluang untuk hamil sebesar 78% pada jangka waktu yang sama.

Gangguan Tiroid

Gangguan tiroid disebabkan oleh hormon tiroid. Hormon tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh dan kinerja organ reproduksi pria. Hormon ini juga berguna untuk produksi dan kualitas sperma. Ketika hormon tiroid bermasalah, maka pria menjadi tidak subur.

Gangguan Ovulasi

Gangguan ini terjadi pada wanita. Masa subur wanita ditentukan dari periode ovulasinya. Ovulasi yaitu proses pembentukan ovum atau sel telur. Saat ovulasi terganggu, wanita akan sulit menentukan masa suburnya, atau bahkan tidak dapat melepaskan sel telur yang siap dibuahi.

Gangguan ini bisa terjadi karena sindrom ovarium polikistik (PCOS). Selain itu, dapat juga terjadi karena ovarium gagal menghasilkan dan melepaskan sel telur sebelaum wanita menginjak 40 tahun. Ini biasa juga dikenal dengan kegagalan ovarium prematur.

Baca Juga : Membongkar 5 Kesesatan Soal Hamil Saat Menyusui

Hiperprolaktinemia

Gangguan ini terjadi pada pria. Umunya, 10-40 persen kasus infertilitas pada pria terjadi karena hiperprolaktinemia ini. Gejala ini terjadi ketika kadar hormon prolaktin yang ada di dalam darah meningkat drastis hingga melebihi batas normalnya. Kadar prolaktin yang terlalu tinggi juga tidak baik, karena akan memengaruhi produksi sperma, libido, hingga terjadinya impotensi.

Penyumbatan Tuba Falopi

Penyumbatan tuba falopi terjadi pada wanita. Tuba falopi yang tersumbat menyebabkan sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur di dalam rahim, sehingga proses pembuahan jelas tidak dapat berlangsung. Penyumbatan pada tuba falopi dapat terjadi oleh beberapa faktor, antara lain penyakit radang panggul, penyakit seksual menular, serta adanya riwayat operasi pada organ di dalam rongga perut.

Kelainan Genetik

Kelainan genetik juga menjadi salah satu faktor penyebab infertilitas pada pria dan wanita. Penyakit ini bisa membuat organ reproduksi pria tidak bisa bekerja dengan baik. Kelainan genetik dapat membuat masalah pada hormon testosteron, sehingga berpengaruh pada produksi, pergerakan, dan kualitas dari sperma.

Pada wanita, kelainan genetik yang dapat menyebabkan infertilitas antara lain septate uterus, yaitu kondisi ketika terbentuk sekat di dalam rongga rahim. Wanita yang mengalami gejala ini akan mengalami keguguran berulang atau sulit untuk hamil. Namun, kondisi ini dapat dokter tangani melalui proses operasi.

Kanker atau Tumor

Berbagai penyakit serius seperti kanker dan tumor dapat memengaruhi organ reproduksi pria dan menimbulkan infertilitas pada pria. Hal itu terjadi karena kanker dan tumor membutuhkan berbagai pengobatan yang berat. Sehingga, efek dari pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan terapi radiasi, juga bisa manimbulkan pria mandul.

Kebiasaan Rokok

Kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan risiko infertilitas wanita. Asap rokok yang terhirup dapat merusak organ reproduksi wanita, seperti serviks atau leher rahim, indung telur, tuba falopi atau saluran indung telur. Asap rokok yang dihirup juga mampu membuat indung telur mengalami penuaan lebih cepat dan menghabiskan jumlah sel telur sebelum waktunya, sehingga mempersulit terjadinya kehamilan.

Konsumsi Minuman Beralkohol

Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan atau dalam jangka panjang diketahui dapat merusak organ tubuh, termasuk organ reproduksi. Wanita yang sering minum minuman beralkohol juga lebih berisiko terkena gangguan ovulasi dan endometriosis.

Sumber Gambar: freepik.com

Baca Juga : Mandi dan Negosiasi Anak Tingkat Raja