Teruntuk Anak Pertama Mama
Tuturmama – Teruntuk anak pertama Mama. Hai, Sayangku. Begitu cepat kamu hadir dalam rahim Mama. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, kita lewati bersama di dalam perut kecil Mama.
Mama sangat antusias ketika harus memeriksakan keadaanmu di dokter yang super duper baik. Karena saat itulah Mama bisa mendengar detak jantungmu. Saat itu juga waktunya Mama curhat dengan dokter yang baik mengenai dirimu, yang susah sekali menerima asupan makanan dari Mama.
Teruntuk anak pertama Mama, kamu tahu tidak, Mama bersemangat sekali kalau sudah membicarakan kamu dengan Bu Dokter. Mama bilang kamu aktif sekali di dalam perut, tetapi kamu selalu susah disuruh makan. Kamu itu selalu tidak menerima makanan yang Mama berikan sampai Mama lemas tak berdaya.
Mama curhat ke Bu Dokter, perut Mama sering keram, kaki Mama pegal-pegal, kepala Mama sering pusing. Tetapi meskipun begitu tak apa, Nak, karena Mama selalu minum vitamin dari dokter supaya kuat lagi.
Tahu tidak sayang, Mama itu saat hamil kamu paling suka sekali makan rendang. Tiap hari Papa selalu membelikan Mama rendang sehabis pulang kerja. Pokoknya Mama tidak mau makan kalau tidak ada rendang.
Ngidamnya Mama setiap hari harus ada rendang di meja makan. Mungkin supaya kamu sehat dan kuat, Nak, kalau sudah besar nanti.
Saatnya Melahirkan Kamu, Anak Pertama Mama
Sudah sembilan bulan lebih kamu di dalam perut Mama, waktunya kamu keluar ya, Sayang. Kamu tahu tidak, Mama terus kesakitan, Mama terus menangis, Mama teriak-teriak tidak karuan. Rasanya tulang Mama ingin lepas dari badan, pikiran Mama sudah tidak karuan rasanya sampai-sampai Mama tidak mau ditinggal papa kamu walaupun cuma sedetik.
Kenapa? Karena cuma Papa kamu yang bisa menenangkan saat mama sudah tidak kuat lagi untuk mengeluarkan kamu dari dalam perut. Mungkin karena ini momen pertama Mama melahirkan anak.
Tetapi mama terus berusaha untuk mengeluarkan kamu, Sayang. Agar kamu tidak kesempitan di dalam perut Mama dan kita bisa segera bertemu untuk bercanda bareng, makan bareng, main bareng dan ngobrol bareng. Pasti seru ya, Sayang.
Jam menunjukan pukul 10 malam tetapi kenapa kamu belum keluar juga, Nak. Mama sudah tidak sabar ingin melihat wajahmu secara langsung bukan menggunakan alat dari dokter yang canggih itu. Jujur, Mama sudah tidak kuat lagi, tetapi Papa dan Bu Dokter selalu memberi semangat karena katanya sebentar lagi kamu akan keluar dan kita akan bertemu.
Lahirnya Anak Pertama Mama
Yeaayyy! Akhirnya kamu keluar jam 10.55 malam. Loh, tetapi kenapa Bu Dokter panggil kamu cantik? Mama dan Papa heran karena berdasarkan hasil USG kamu itu laki-laki bukan perempuan. Itu kuasa Tuhan ya, Nak.
Apa pun jenis kelaminmu, Mama akan tetap menyayangi dan mengasihimu sepenuh hati. Mama akan memberikan seluruh jiwa dan raga untuk menjaga dan membimbingmu sebagai anak pertama Mama.
Malam ini pertemuan pertama kita. Mama menangis lagi melihat tubuh mungil kamu, Sayang. Mama menangis bahagia, karena anak pertama Mama sehat tidak kurang satu apa pun dan yang paling penting kita berdua selamat.
Hari demi demi hari, bulan demi bulan, tak terasa saat ini kamu sudah berumur enam tahun. Sepertinya baru kemarin kamu keluar dari perut Mama, sekarang sudah mau sekolah TK saja. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu ya, Nak.
Mama selalu mendoakanmu di dalam sujud agar kamu menjadi anak pintar, penurut, sehat, berbakti, baik, dan menjadi anak yang sukses serta membanggakan Mama dan Papa. Maafkan Mama ya, Nak, jikalau Mama sering menjewermu.
Maafkan jika Mama sering membandingkanmu dengan anak lain. Maaf karena Mama masih sering tersulut emosi ketika kamu melakukan kesalahan. Maafkan Mama yang sering memarahimu ketika kamu tidak tidur siang dan tidak belajar. Maafkan Mama ya, Sayang.
Bukan karena tak sayang padamu, tetapi Mama ingin kamu menjadi anak yang baik dan penurut. Bukan berarti kamu anak yang nakal, mungkin itu cara Mama mendidikmu sebagai anak pertama. Mama masih terus belajar untuk menjadi orang tua yang baik dan sabar sesuai keinginanmu.
Terima Kasih untuk Anak Pertama Mama
Teruntuk anak pertama Mama, terima kasih untuk senyuman yang selalu kamu berikan setiap harinya. Terima kasih kamu sudah sering membantu Mama, memuji masakan Mama, dan menjaga adikmu dengan baik walaupun kamu juga masih terlampau kecil.
Nak, terima kasih sudah menemani hari-hari Mama. Terima kasih sudah sering menghibur ketika Mama sedih dan memberikan pelukanmu yang hangat. Kemudian yang terpenting, terima kasih karena selalu mengingatkan ketika Mama lupa akan suatu hal.
Anak pertama Mama, terima kasih karena kamu selalu memaafkan Mama tiap harinya. Kamu sudah banyak mengajarkan hal-hal baru yang tidak pernah Mama dapatkan sebelum menjadi seorang ibu. Terima kasih kamu sudah menjadi anak pertama yang baik.
Ketahuilah, Nak, menjadi seorang ibu itu sangat sulit karena Mama belum pernah belajar sebelumnya. Tetapi Mama akan terus berusaha dan belajar untuk kamu dan adikmu.
Doakan semoga Mama dan Papa semoga selalu diberikan kesehatan, diberikan umur yang panjang agar bisa terus melihat tumbuh kembangmu, dan dimurahkan rezeki untuk menyekolahkanmu sampai tingkat tertinggi.
Nak, Mama dan Papa akan selalu menyayangimu sebagai anak pertama.
Sumber Gambar: id.pinterest.com
0 Comments