Tiga Kemerdekaan Versi Ibu
Tuturmama – Bulan Agustus tahun 2022 ini, Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-77 dengan semboyan pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. Ada tiga kemerdekaan versi ibu yang bisa setiap perempuan pilih sesuai keyakinannya masing-masing. Perempuan telah banyak merasakan kemerdekaan dan kebebasan pada zaman modern ini.
Ketika sudah menjadi seorang ibu, ada beberapa pilihan yang bisa mereka ambil. Adanya pilihan tersebut menunjukkan bahwa para ibu punya hak memilih sebagai pribadi yang merdeka. Seorang ibu dapat sepenuhnya memilih jalan yang terbaik demi diri sendiri dan keluarga.
Kemerdekaan tidak diraih dengan mudah, perlu perjuangan dan pengorbanan untuk meraihnya. Begitu pula kemerdekaan bagi seorang ibu. Ada perjuangan dan pengorbanan saat seorang ibu memilih salah satu dari tiga kemerdekaan versi ibu.
Ada kelebihan dan kekurangan di setiap pilihan tersebut, karena itu seorang ibu harus berjuang dan mengorbankan sesuatu saat memilih satu dari tiga kemerdekaan versi ibu. Tapi tidak masalah, apa pun risikonya, seorang ibu tetap berhak memilih dan memutuskan sesuai kata hatinya.
Tiga Kemerdekaan Versi Ibu
Ibu Rumah Tangga
Satu dari tiga kemerdekaan versi ibu adalah memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Seorang ibu boleh memilih untuk menjalani sisa hidupnya sebagai ibu rumah tangga. Mereka boleh memilih menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.
Berada di rumah untuk fokus mengurus anak dan urusan rumah tangga lainnya. Menjadi ibu rumah tangga bukanlah pilihan yang mudah, karena itu perlu kesepakatan bersama suami. Buat kesepakatan bersama suami untuk menjalani peran dan tanggung jawab masing-masing.
Apabila memungkinkan, suami fokus bekerja mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan ekonomi sedangkan istri fokus mengasuh anak serta mengurus rumah tangga. Memilih menjadi ibu rumah tangga bukan berarti menyerahkan kebebasan. Tidak.
Seorang perempuan berhak memilih untuk menjadi ibu rumah tangga jika mereka suka dan ingin. Menjadi ibu rumah tangga merupakan wujud kemerdekaan masa kini. Sebab dengan menjadi ibu rumah tangga, seorang ibu bebas mengatur rumah sesuai keinginannya dan sesuai kesepakatan bersama suami.
Selain itu, dengan memilih menjadi ibu rumah tangga, seorang perempuan telah merdeka dari tuntutan pekerjaan yang mungkin tidak cocok untuknya. Mereka juga jadi bisa membersamai tumbuh kembang anak di rumah selama 24 jam.
Meskipun begitu, ibu rumah tangga tetap dituntut untuk pandai mengatur keuangan keluarga. Jatah uang dari suami harus ia kelola sedemikian rupa agar cukup untuk semua kebutuhan keluarga. Kadang seorang ibu mengorbankan keinginan pribadinya karena mendahulukan kepentingan keluarga.
Namun, itulah wujud kemerdekaan yang sebenarnya. Meraih kemerdekaan perlu pengorbanan, maka dengan memilih kemerdekaan versi ibu rumah tangga juga butuh pengorbanan. Dengan menjadi ibu rumah tangga maka seorang perempuan bertanggung jawab atas urusan rumah dan anak, meskipun suami juga harus terlibat.
Risiko pilihan ini, ibu rumah tangga harus rela tidak punya penghasilan sendiri dan hanya mengandalkan penghasilan suami. Tapi jika tidak keberatan dengan itu semua, maka tidak masalah. Yang penting bisa menjalani pilihan ini dengan ikhlas dan sukarela.
Ibu Bekerja
Kemerdekaan versi ibu yang ketiga adalah memilih untuk bekerja. Pilihan menjadi wanita karier sudah umum pada masa kini. Seorang ibu tidak hanya boleh mengurus rumah tangga, tetapi juga boleh menjadi wanita karier. Seorang ibu bebas jika ingin memilih bekerja, baik itu bekerja secara terpaksa maupun secara sukarela.
Tidak ada salahnya. Walaupun sudah menjadi ibu, seorang perempuan tetap boleh mengabdi dan mempraktikkan ilmu dan kemampuan yang mereka miliki. Dengan syarat tidak melupakan tugasnya sebagai seorang istri dan seorang ibu.
Kemerdekaan ibu yang bekerja biasanya dari segi finansial. Ibu tidak lagi khawatir soal keuangan keluarga sebab memiliki penghasilan sendiri. Ibu juga tidak bergantung secara ekonomi kepada suami.
Merayakan Kemerdekaan RI dengan Cara Memerdekakan Diri Sendiri
Pilihan ini juga butuh pengorbanan. Seorang ibu yang memilih bekerja harus mengorbankan waktu yang berharga bersama sang anak. Pekerjaan membuat mereka tidak bisa mengawasi anak selama 24 jam.
Risiko pilihan ini yaitu, ibu yang bekerja harus bisa mengatur waktu dengan baik antara urusan rumah tangga dan pekerjaan. Jangan sampai keluarga terbengkalai karena mengutamakan bekerja. Maka dari itu, dedikasi ibu yang bekerja perlu mendapat apresiasi.
Ibu Freelancer atau Mompreneur
Kemerdekaan versi ibu yang ketiga adalah menjadi pekerja lepas atau menjadi mompreneur. Artinya, seorang ibu bisa tetap bekerja sekaligus mengurus anak. Pilihan ini membuat seorang ibu bisa memperoleh penghasilan dari rumah dengan cara menjadi pekerja lepas atau wiraswasta.
Ibu dapat menjadi pekerja lepas atau freelancer. Pekerjaan yang bisa dikerjakan di rumah dan dikirimkan kepada perusahaan secara daring. Adanya teknologi internet sangat memudahkan para ibu yang ingin mengasuh anak tetapi ingin juga berpenghasilan dari rumah.
Seorang ibu juga bisa menjadi seorang wiraswasta atau mompreneur. Ibu dapat membuka usaha kecil-kecilan di rumah yang sesuai dengan hobi dan passion. Kemerdekaan bagi ibu yang memilih menjadi freelancer atau mompreneur adalah tetap bisa mengerjakan urusan rumah tangga, mengasuh anak, dan mendapatkan penghasilan.
Sama halnya dengan tiga kemerdekaan versi ibu yang sebelumnya, kemerdekaan versi ibu yang menjadi mompreneur juga memiliki risiko. Risikonya harus bisa mengatur waktu antara urusan rumah tangga dan pekerjaan.
Semua Ibu Itu Hebat
Apa pun pilihan ibu, semuanya hebat. Baik menjadi ibu rumah tangga, wanita karier, pekerja lepas, ataupun pebisnis, semuanya hebat. Karena mereka harus mengorbankan sesuatu saat memutuskan untuk memilih salah satu dari tiga kemerdekaan versi ibu.
Tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan, pun tidak ada kemerdekaan tanpa pengorbanan. Setiap pilihan selalu punya risiko, meskipun begitu ibu tetap berhak memilih mau menjadi ibu seperti apa. Tetaplah semangat menjalani pilihanmu, para ibu. Merdeka!
Sumber Gambar: westend61.de
0 Comments