Tips Menyikapi Perceraian dalam Rumah Tangga

Published by Hasna on

Tuturmama Perceraian dalam rumah tangga sering kali meninggalkan luka, sehingga tidak setiap korbannya mampu menyikapi perceraian dengan bijak. Ada banyak korban perceraian yang akhirnya terpuruk karena masa lalu dalam rumah tangga. Mereka tidak sanggup menguatkan diri sendiri untuk memulai lembaran baru.

Padahal, korban perceraian perlu melangkah dan memulai kembali kehidupannya dengan status baru. Mereka perlu menuliskan cerita-cerita indah yang baru bersama keluarganya atau bersama anaknya. Lalu, bagaimana cara menyikapi perceraian dalam rumah tangga dengan bijak? Berikut pemaparannya.

Tips Menyikapi Perceraian dalam Rumah Tangga

Simak Nasihat ini Jika Pasutri Hendak Cerai

1. Menyikapi Perceraian dengan Terus Melangkah

Perceraian dalam rumah tangga memang akan meninggalkan banyak rasa sakit dan penderitaan. Namun, korban perceraian tidak boleh terpuruk dan menganggap perceraian sebagai akhir hidupnya.

Teruslah melangkah menjalani kehidupan layaknya sebelum menikah. Kembali merangkai impian dan berusaha mewujudkannya. Lupakan semua rasa sakit yang sudah berlalu. Jangan biarkan kenangan tersebut terus menghantui pikiran dan menghambat diri untuk berkembang.

Berikan waktu untuk bangkit dan pulih, kemudian mulai semua lembaran baru dengan jiwa yang baru.

2. Menyikapi dengan Berani

Perceraian masih dipandang buruk dalam masyarakat. Karena itu banyak korban perceraian yang menyembunyikan status mereka atau bahkan menarik diri dari masyarakat.

Tidak perlu takut mengakui perceraian, sebab yang menjalani adalah diri sendiri bukan orang lain. Jangan takut untuk kembali hidup dalam lingkungan masyarakat. Cobalah bersikap berani untuk menghadapi perceraian dalam rumah tangga.

Meskipun berisiko, korban perceraian harus tetap bersikap berani agar mampu menumbuhkan kembali nyali yang sempat terkubur. Dengan begitu, korban perceraian akan mampu menghadapi masalah apa pun yang datang setelah perceraian.

Ingin Cerai karena Tidak Punya Anak? Pertimbangkan Dulu 5 Hal Ini

3. Terus Berpikir Positif

Rasa sakit pasca perceraian selalu memberikan dampak buruk. Salah satunya adalah korban yang cenderung berpikir negatif secara berlebihan. Hal tersebut bisa berimbas pada kesehatan fisik.

Oleh karena itu, korban perceraian perlu tetap kuat dan berpikir positif. Terus berpikir positif tentang diri sendiri. Berbaik hati pada diri sendiri. Berhenti menyalahkan diri sendiri dan lakukan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuat hati senang.

Gunakan perceraian sebagai sarana menemukan kembali jati diri. Lakukan semua hal yang bisa membangkitkan kembali jati diri dan membantu pikiran tetap berpikir positif.

4. Jalan-Jalan

Jalan-jalan atau travelling bisa menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan pasca perceraian. Lakukan perjalanan atau liburan untuk melepas penat dan membuang semua rasa sakit akibat perceraian.

Kunjungi tempat-tempat yang mampu memberikan energi positif dan membuang energi negatif. Lakukan travelling ke tempat yang mambu memberikan suasana tenang, agar tubuh dan pikiran bisa rileks.

Kasus-Kasus Perceraian Terunik di Dunia

5. Mulai Merencanakan Masa Depan

Setelah berdamai dengan masa lalu, pun dengan diri sendiri, cobalah untuk mulai merangkai masa depan. Jika memiliki buah hati, coba rencanakan apa yang akan dilakukan bersama si kecil ke depannya.

Rencanakan mau menerapkan pola asuh seperti apa pada anak. Jika anak sudah cukup dewasa untuk mengerti peceraian, bicarakan dengan mereka. Tanyakan ke depannya ingin seperti apa agar tidak ada salah paham. Komunikasikan semua dengan anak, sebab komunikasi adalah kunci keharmonisan hubungan.

Sekarang, anak dan diri sendiri menjadi fokus utama dalam melangkah ke kehidupan baru. Utamakan kepentingan dan kebahagian diri sendiri serta anak. Meskipun masih sulit untuk melangkah, cobalah secara perlahan-lahan, sebab ada anak yang masih membutuhkan bimbingan.

6. Bersiap Menghadapi Mantan

Setelah perceraian pasangan mungkin akan tetap menghubungi dengan alasan yang beragam. Bisa karena hak asuh, harta warisan, atau hal lainnya. Maka sikapi semua itu dengan bijak.

Simpan semua berkas-berkas penting seperti hak asuh anak dan perjanjian pasca cerai. Agar mantan pasangan tidak bisa bersikap semena-mena. Jika mampu, bayarlah pengacara untuk mempersiapkan kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Jangan biarkan mantan pasangan merusak kehidupan pasca perceraian yang mulai kembali damai. Namun, tetaplah bersikap kooperatif. Bila mantan pasangan melanggar salah satu perjanjian pasca cerai, cobalah memahami kondisinya, lihat alasan mengapa ia tidak menepati perjanjian.

7 Ancaman Mengerikan Bagi Istri Tidak Taat Suami

7. Berkumpul Bersama Keluarga

Berkumpul bersama keluarga bisa membantu menumbuhkan energi positif. Biarkan keluarga mengelilingi Anda dan menjadi penyemangat di masa-masa pasca perceraian.

Berkumpul lah dengan anggota keluarga yang mendukung Anda, yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman. Jangan dekati anggota keluarga atau orang-orang yang tidak mendukung perceraian Anda. Sebab mereka hanya kan memberikan energi negatif dan rasa sakit.

Fokus saja pada anggota keluarga yang mendukung, jangan berikan celah bagi orang-orang negatif untuk merusak hari-hari pasca perceraian.

8. Jangan Mengulangi Hal yang Sama

Maksudnya adalah, tidak mengulangi tindakan-tindakan yang terjadi dalam hubungan pernikahan sebelumnya. Baik yang diri sendiri lakukan maupun yang pasangan lakukan. Karena mengulangi hal yang sama, sama saja mengulangi rasa sakit.

Biarkan masalah percintaan di masa pasca perceraian berjalan secara alami tanpa sangkut paut dengan hubungan yang lama. Pasca perceraian mungkin akan memberikan perasaan kesepian, tetapi jangan hubungi mantan pasangan. Sebisa mungkin jangan melibatkan mantan pasangan pada kehidupan setelah perceraian.

Sebelum Menggugat Cerai, Siapkan 5 Prasyarat Ini

Namun, jangan bermusuhan dengan mantan pasangan. Tetaplah berhubungan baik dengan porsi secukupnya. Bila memiliki buah hati, jaga komunikasi dengan mantan pasangan karena kepentingan buah hati. Tujuannya, agar anak mampu merasakan bahwa kedua orang tuanya sayang dan peduli padanya meski sudah tidak bersama. Utamakan kepentingan anak di atas segalanya.

9. Melakukan Evaluasi Diri

Mengevaluasi diri sendiri pasca perceraian perlu dilakukan untuk mengetahui kekurangan serta kelebihan kita. Selain itu, evaluasi diri juga perlu untuk mengevaluasi hubungan sebelumnya. Apa yang kurang dan apa yang salah, jangan sampai terulang kembali di kehidupan yang sekarang.

Setiap korban perceraian perlu ingat bahwa perceraian bukan akhir dari segalanya, maka teruslah melangkah dan yakinkan diri bahwa ini adalah keputusan yang terbaik. Ingat kembali tujuan bercerai, apakah untuk mengakhiri kehidupan atau memulai kehidupan yang baru? Kehidupan yang lebih baik lagi.

Sumber Gambar: id.pinterest.com

Hal-Hal yang Membolehkan Perceraian dalam Islam

dhankasri hindisextube.net hot bhabi naked rebecca linares videos apacams.com www tamilsexvidoes lamalink sexindiantube.net chudi vidio sex mns indianpornsluts.com hd xnxxx shaving pussy indianbesttubeclips.com english blue sex video
savita bhabhi xvideos indianxtubes.com xxx bombay live adult tv desitubeporn.com mobikama telugu chines sex video indianpornsource.com video sex blue film sex chatroom indianpornmms.net old man xnxx aishwarya rai xxx videos bananocams.com sex hd
you tube xxx desixxxv.net xossip english stories sanchita shetty pakistaniporns.com mom sex video cfnm video greatxxxtube.com sex marathi videos mmm xxx indianpornv.com sexxxsex xvideosindia indianhardcoreporn.com ajmer sex video