Ummu Asy-Syifa, Guru Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam
Tuturmama ─ Ummu Asy-Syifa alias Ummu Sulaiman alias Asy-Syifa binti Abdullah termasuk salah satu ulama wanita generasi pertama.
Nama aslinya adalah Laila binti Abdullah. Karena Allah membuka jalan kesembuhan bagi beberapa orang melalui dirinya, maka gelar Asy-Syifa melekat padanya.
Mengenal Nyai Pandan, Mursyid Tarekat Perempuan Pertama di Indonesia
Ummu Asy-Syifa menikah dengan Abu Hatsman bin Hudzaifah dan kemudian memiliki seorang putra bernama Sulaiman, dari situ julukan Ummu Sulaiman (Ibu Sulaiman) lahir.
Asy-Syifa binti Abdullah bin Abdu Syams bin Khalaf bin Syadad Al-Qarsyiyah Al-‘Adawiyah termasuk salah satu golongan yang memeluk Islam sejak awal masa penyebarannya. Ia berasal dari kaum Muhajirin yang turut serta bersama Rasulullah saw. untuk hijrah dari Makkah ke Madinah.
Ia secara langsung berbai’at kepada Rasulullah saw. “Wahai Nabi! Apabila perempuan-perempuan mukmin datang kepadamu untuk mengadakan bai’at (janji setia), bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Al-Mumtahanah ayat 12).
Ummu Asy-Syifa menguasai ilmu pengobatan dan rukiah sejak zaman jahiliah. Namun, semenjak memeluk Islam, ia tidak mau merukiah kecuali dengan izin Rasulullah saw.
“Wahai Rasulullah saw. sesungguhnya aku telah merukiah dengan cara merukiah orang jahiliah dan aku ingin menunjukkannya kepadamu.” Rasulullah saw menjawab, “Tunjukkanlah.”
Setelah itu Ummu Asy-Syifa melakukan metode rukiah memakai cara yang sesuai dengan syariat Islam.
Pada zaman itu Ummu Asy-Syifa berjasa dalam membantu mengobati penduduk Madinah yang terserang penyakit gatal-gatal. Rasulullah saw. kemudian memberikannya fasilitas berupa rumah di Madinah yang berdekatan dengan para penderita gatal.
Selain itu, Rasulullah juga mengakuinya sebagai dokter ahli mata. Keahlian itu kemudian menurun pada anak Asy-Syifa, yaitu Sulaiman.
Maria Ulfah, Perempuan Sarjana Hukum Pertama dan Jasanya Terhadap Indonesia
Guru Perempuan Pertama
Selain menguasai ilmu pengobatan dan metode rukiah, Ummu-Asy-Syifa juga pandai dalam hal membaca dan menulis, bahkan sejak zaman jahiliah ketika Islam belum hadir.
Sebelum Islam hadir, tidak banyak wanita Makkah yang bisa membaca dan menulis. Maka setelah memeluk Islam, Ummu Asy-Syifa mengajarkan para wanita muslim atas permintaan Rasulullah saw.
Salah satu murid Asy-Syifa adalah Hafshah binti Umar bin Khattab istri Rasulullah saw. Dari situ Asy-Syifa dikenal sebagai guru wanita pertama dalam sejarah Islam.
Berkat kontribusi Asy-Syifa, umat muslim pada masa itu mulai maju dan berkembang. Tingkat buta huruf berkurang dan umat muslim terutama wanita mulai tumbuh dan berkembang. Hal tersebut sangat berpengaruh pada kemajuan peradaban Islam, khusunya di bidang ilmu pengetahuan.
Fatimah Al Fihri, Perempuan Pertama Pendiri Universitas Tertua di Dunia
Rasulullah saw. kerap berkunjung ke kediaman Asy-Syifa dengan maksud menemani Hafshah belajar membaca dan menulis. Sementara itu, Asy-Syifa juga belajar agama Islam melalui Rasulullah saw.
Suatu ketika, Rasulullah saw. meminta Asy-Syifa untuk mengajarkan ilmu pengobatan kepada Hafshah. “Ajarkanlah pada Hafshah tentang sakit anestesi (mati rasa), sebagaimana kau mengajarinya menulis.”
Dalam riwayat lain Rasulullah saw. bersabda, “Tidakkah engkau mengjarinya cara merukiah penyakit gatal-gatal sebagaimana engkau mengajarinya tulis-menulis?”
Ketika perang meletus, Asy-syifa turut membantu mengobati umat muslim yang terluka bersama sahabat Rasul lainnya. Ia membantu korban yang terluka bersama Rufaida Al-Aslamia, Ummu Ammara, Aminah, Ummu Aiman, Safiyah, dan Hindun.
Rufaida Al-Aslamia, Sosok Inspiratif Pelopor Bidang Keperawatan
Pada masa itu, Asy-Syifa merupakan shahabiyah pertama yang mampu mengobati berbagai macam penyakit dengan metode rukiah di zaman jahiliah. Ia melakukan pengobatan tersebut atas izin dari Rasulullah saw., tanpa izin Rasulullah ia tidak akan melakukannya.
Maka bersama sahabat Rasulullah yang lain, ia ikut serta dalam perang dan berperan sebagai tabib.
Sahabat Rasul yang Cerdas
Allah mengaruniai Asy-syifa ilmu yang bermanfaat, maka ia berusaha untuk terus fokus dalam menyebarkan ilmu yang ia miliki. Asy-Syifa selalu berusaha belajar dan mengajarkan ilmu yang ia miliki pada sesama umat muslim.
Siti Aisyah Hilal, Sosok Perempuan Inspiratif Putri Ahmad Dahlan
Di kalangan wanita muslim, Asy-Syifa termasuk salah satu wanita yang cerdas dan memiliki keutamaan. Karena selain mengajarkan membaca dan menulis, ia juga kerap memberikan nasihat kepada umat muslim dan kepada murid-muridnya.
Karena kecerdasannya, Umar bin Khattab pun sering meminta pendapatnya terkait suatu masalah. Umar bin Khattab sangat memuji kecerdasan dan ide-ide Asy-syifa. Hingga pada akhirnya, Umar bin Khattab mengangkat Asy-Syifa menjadi kepala pasar di kota Madinah. Jabatan yang memiliki tanggung jawab besar.
Asy-Syifa binti Abdullah juga termasuk salah seorang perawi hadis yang meriwayatkan beberapa hadis dari Rasulullah saw. dan Umar bin Khattab. Kemudian, beberapa orang ikut meriwayatkan hadis yang bersal darinya. Di antara orang-orang tersebut ialah anaknya, Sulaiman bin Abu Hatsman, kedua cucunya (Abu Bakar dan Utsman), Abu Ishaq, dan Hafshah istri Rasulullah saw.
Asy-Syifa adalah sahabat Rasulullah saw. yang tidak pernah berhenti belajar dan mengajar hingga ajal menjemputnya. Asy-Syifa wafat pada tahun 20 hijriah di masa kekhalifahan Umar bin Khattab.
Siti Aisyah Hilal, Sosok Perempuan Inspiratif Putri Ahmad Dahlan
Kisah inspiratif Asy-Syifa binti Abdullah memberikan banyak hikmah dalam hidup. Di antaranya ialah semangat belajar yang tinggi, rajin membaca dan menulis, mengamalkan ilmu yang bermanfaat untuk orang lain, membantu orang-orang yang membutuhkan, taat pada Allah dan Rasul-Nya.
Sumber Gambar: pinterest.com